15 Merek Indonesia yang Sering Dikira dari Luar Negeri

15 Merek Indonesia yang Sering Dikira dari Luar Negeri

DAFTAR ISI

Sediksi – Beberapa merek Indonesia telah berhasil menembus pasar internasional dengan prestasi luar biasa, namun tak jarang terjadi kekeliruan dalam asal usulnya. Artikel ini akan membahas dengan mendalam tentang sejumlah merek Indonesia yang sering dikira dari luar negeri oleh masyarakat Indonesia sendiri bahkan masyarakat global.

Seiring dengan perkembangan ekonomi dan penetrasi pasar global, identitas merek Indonesia sering kali menyatu dengan gaya dan tren internasional. Meskipun begitu, di balik kemegahan dan popularitas mereka, terdapat keunikan dan keaslian Indonesia yang kerap kali terabaikan.

Dari produk konsumen hingga produk-produk lifestyle, artikel Sediksi ini akan mengulas tentang beberapa merek Indonesia yang sering dikira dari luar negeri. Penasaran? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Kumpulan Merek Indonesia yang Sering Dikira dari Luar Negeri

Polytron

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Ekonomi – Bisnis.com

Polytron, perusahaan elektronik yang telah berdiri sejak 1975, seringkali disalahartikan sebagai merek asal Jepang atau China. Meskipun kiprahnya telah merambah pasar internasional, Polytron sebenarnya adalah merek Indonesia yang menghasilkan berbagai perangkat elektronik, termasuk kulkas, TV, mesin cuci, AC, speaker, dan sebagainya.

Polygon

Merek sepeda asal Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu Polygon, seringkali dianggap berasal dari luar negeri. Namun, keberhasilannya dalam memperluas pasarnya hingga mancanegara, bahkan digunakan oleh tim downhill kelas dunia, membuktikan bahwa Polygon adalah merek sepeda yang mendunia asli dari Indonesia.

CFC (California Fried Chicken)

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Blibli.com

Restoran cepat saji CFC, meski sempat berasal dari waralaba California Pioneer Chicken Amerika Serikat, sekarang merupakan salah satu merek Indonesia yang mendunia. Di bawah naungan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, CFC berhasil membuka cabang di berbagai negara.

HokBen

Restoran cepat saji HokBen yang menyajikan masakan ala Jepang ini seringkali disangka sebagai merek makanan asal Jepang. Namun, HokBen telah menjadi salah satu produk lokal Indonesia yang berhasil memenangkan hati masyarakat dengan keaslian rasa dan konsep restoran ala Jepangnya.

Buccheri

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Buccheri Indonesia

Merek sepatu dan sandal Buccheri yang sering terlihat memiliki kesan “classy” dan berasal dari luar negeri, sebenarnya didirikan oleh tiga saudara kandung asal Makassar pada tahun 1980. Dengan inspirasi dari nama pendirinya (Budi, Ediansyah, dan Hery), Buccheri membanggakan Indonesia dengan produk sepatu berkualitas tinggi dan berhasil membuka 120 cabang di seluruh Indonesia.

SilverQueen

Cokelat SilverQueen yang terkenal dengan kesan berkelas dan rasa yang lezat, seringkali keliru dianggap sebagai produk impor. Padahal, cokelat ini diproduksi oleh PT Petra Foods, sebuah perusahaan asli Indonesia yang telah mengekspor produknya ke 17 negara di dunia.

The Executive

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Medan Center Point

Brand pakaian The Executive sering disangka berasal dari luar negeri. Padahal The Executive diproduksi oleh PT Delami Garment Industries di Bandung, Jawa Barat. Dengan kualitas produk yang sebanding dengan merek internasional, The Executive berhasil menjadi salah satu merek fashion Indonesia yang mendunia.

Essenza

Produk keramik Essenza yang diproduksi oleh PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk, telah mengekspor produknya hingga ke pasar Amerika, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Keberhasilan Essenza sebagai merek global menunjukkan kemampuan industri lokal dalam bersaing di pasar internasional.

GT Radial

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
www.tirezone.co,id

Merek ban kendaraan GT Radial, seringkali keliru diidentifikasi sebagai merek asing. Padahal merek ini diproduksi di Indonesia oleh PT Gajah Tunggal. Dengan ekspor produknya ke lebih dari 80 negara, GT Radial membuktikan kualitas dan kehandalan produk ban asli Indonesia.

Eiger

Eiger merupakan merek terkemuka untuk peralatan dan pakaian outdoor dan telah mendunia sejak 1979. Produk-produk Eiger dapat ditemukan di dalam dan luar negeri, termasuk Jepang, Lebanon, Malaysia, dan Filipina.

La Fonte

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Shopee

Meskipun memiliki nama yang terinspirasi dari Italia, brand La Fonte sebenarnya adalah hasil produksi Bogasari sejak tahun 1991. Menyediakan berbagai jenis pasta seperti spageti, makaroni, dan fettucini, La Fonte telah berhasil memperluas pasar internasionalnya dengan mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Jepang, China, Korea, Nigeria, dan lain-lain.

Paseo

Paseo adalah merek tisu yang cukup terkenal dan diproduksi oleh Asian Paper and Pulp, anak perusahaan dari Sinar Mas. Meskipun berasal dari Indonesia, Paseo telah sukses mengekspor produknya hingga ke 65 negara, termasuk Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Erigo

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Investor Daily

Brand pakaian yang didirikan pada tahun 2010 ini awalnya dikenal dengan nama ‘Selected and Co’ dan fokus pada produksi batik kasual. Beberapa tahun belakangan, Erigo mulai agresif memasarkan produknya ke pasar internasional serta mengukuhkan posisinya sebagai merek pakaian asal Indonesia yang berpotensi mendunia.

Terry Palmer

Terry Palmer yang diproduksi oleh PT Indah Jaya memiliki sejarah panjang dalam mengekspor produknya. Nama ‘Palmer’ sendiri diambil dari lokasi pabrik pertama brand ini, yaitu Pal Merah. Terry Palmer sudah sukses mengekspor hasil produksinya hingga ke Eropa sejak tahun 1988, dan pada 1992, perusahaan ini juga berhasil mengekspor ke Jepang dan Amerika.

J.CO

merek indonesia yang sering dikira dari luar negeri
Optika.id

Setiap donat warna-warni dan aroma yang menggugah selera di gerai J.CO sebenarnya adalah hasil karya asli Indonesia. Berdiri di bawah Johnny Andrean Group, J.CO membuka gerai pertamanya pada Mei 2006. Kesuksesannya tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga mencakup pasar internasional dengan membuka gerai di Filipina (2012), Hong Kong (2016), dan Arab Saudi (2018), dan lainnya.

Setelah melihat merek Indonesia yang sering dikira dari luar negeri di atas, bikin makin bangga sama kualitas barang dalam negeri nggak, sih? Nggak hanya itu saja, sumber daya manusia kita juga memiliki banyak inovasi yang tentunya menguntungkan tanah air dari segi ekonomi. Yuk, beli produk dalam negeri!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel