Sediksi.com – Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) menyerahkan diri ke Penjara Fulton di Georgia hari ini (25/8).
Atas tuduhan upaya membalikkan kekalahannya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2020 di negara bagian Georgia. Tuntutan ini sendiri diumumkan oleh Jaksa Georgia setidaknya seminggu sebelum Trump menyerahkan diri atau di hari Senin petang (14/8).
Untuk kasus ini sendiri, pemerintah AS perlu waktu dua tahun untuk memulihkan catatan dari propertinya di Florida Selatan, setelah masa kepresidenannya berakhir pada Januari 2021.
Kasus ini hanya satu dari total 91 tuduhan terhadap Trump yang kesemuanya sudah dibantah. Mulai dari upaya menghancurkan demokrasi, mempertaruhkan rahasia keamanan nasional dan memalsukan riwayat bisnis sehubungan dengan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktris porno.
Trump ciptakan sejarah baru sebagai mantan presiden AS pertama yang punya mugshot
Sejak pengadilan AS mengumumkan Trump sebagai tersangka Juni lalu, masyarakat menantikan kelanjutan dari kasus ini.
Mengingat kasus ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah AS seorang mantan presiden didakwa.
Dengan Trump akhirnya memilih menyerahkan diri, maka selanjutnya polisi akan mendokumentasikan foto profilnya sebagai tersangka yang disebut sebagai mugshot.
Mugshot Trump tentunya akan menjadi sebuah sejarah tersendiri.
Setelah mugshot Trump dirilis, fotonya justru mengambil hampir semua perhatian karena menjadi bahan pembicaraan khususnya di media sosial.
Situs penggalangan dana milik Trump mengunggah mugshot bosnya. Tidak hanya sampai situ, Trump juga mengunggah mugshot dirinya di X (sebelumnya Twitter) setelah dilarang menggunakan platform tersebut sejak 2021.
Melihat Trump yang sering menjadi bahan bercandaan di media sosial, jurnalis BBC dalam laporannya juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat, jangan heran jika melihat mugshot Trump ada di gelas, topi, kaus, dan segala macam barang dagangan (merchandise) aneh lainnya.
Trump tidak ditangkap sendirian
Total tersangka dalam kasus upaya membalikkan kekalahan Trump pada pemilu tahun 2020 di negara bagian Georgia ada 19, termasuk Trump.
Separuh terdakwa telah ditahan di Penjara Fulton beberapa hari terakhir sebelum batas waktu yang ditentukan pada hari Jumat.
Seperti Trump, mugshot mereka juga sudah diambil dan dirilis oleh pihak Kantor Polisi Fulton. Berikut ini daftar profil terdakwa yang yang sudah punya mugshot.
yang profilnya bisa dilihat di bawah ini.
- Ray Smith
- Cathy Latham
- Rudy Giuliani
- Kenneth Chesebro
- Harrison Floyd
- Sidney Powell
- Mark Meadows
- Jenna Ellis
Jenna Ellis (ujung kiri bawah), Ray Smith (ujung kiri atas), Rudy Giuliani (ketiga dari kiri atas), Sidney Powell (ketiga dari kiri bawah) pernah bekerja sebagai pengacara Trump.
Harrison Floyd (ujung kanan bawah), ketua kampanye Black Voice for Trump ini ditahan setelah menyerahkan diri pada hari Kamis tanpa perjanjian uang jaminan.
“Bagi para terdakwa, mugshot itu menjadi debut publik besar bagi mereka,” komen Ray Mantle, seorang profesor dan fotografer berbasis di Pittsburgh. “Mereka tahu banyak yang akan melihat semua ini.”
Dari beberapa terdakwa itu, lanjut Mantle, di antaranya terlihat menyesali perbuatannya.
Terkait uang jaminan, Trump sepakat akan membayar sebesar 200.000 dolar AS atau setara 3 miliar rupiah, serta mematuhi syarat lain terkait pembebasan bersyaratnya.
Beberapa syarat pembebasannya adalah menahan diri untuk tidak berkomentar apapun di media sosial yang dimaksudkan untuk mengintimidasi saksi atau terdakwa lainnya.
Trump juga tidak diizinkan untuk berkomunikasi dengan terdakwa lainnya, kecuali melalui pengacaranya.
Trump ingin mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu 2024
Trump sudah mengumumkan ingin mencalonkan diri kembali sebagai presiden AS lagi di pemilu 2024.
Setelah kalah pada tahun 2021, kekalahan yang kemudian mengantarkan dirinya pada kasus kriminal lainnya hingga pada akhirnya terpaksa harus menyerahkan diri setelah 91 tuduhan kasus dilayangkan pada Trump.
Kasus pemilu 2020 ini sendiri merupakan kasus pidana keempat terhadap Trump.
Setelah menyerahkan diri, Trump akan menghadapi pengadilan setidaknya tujuh kali tahun depan.
Sehingga selama masa kampanye berlangsung nanti, beberapa kalender pribadi Trump akan diisi dengan jadwal menghadiri pengadilan.
Meskipun akhirnya Trump menyerahkan diri, masyarakat AS tidak bisa langsung bersantai. Karena ini baru awal dari berbagai proses hukum yang akan dilalui terhadap mantan presiden tersebut.
