Duo Serigala dan Fantasi Liar Lelaki

Duo Serigala dan Fantasi Liar Lelaki

039. Duo Serigala dan Fantasi Liar Laki min
039. Duo Serigala dan Fantasi Liar Laki min

Serigala memang harus lebih populer dibanding itik jika mengacu piramida makanan. Jadi tidak heran, video duo serigala lebih populer daripada zaskia gotik.

Barangkali karena merasa kalah saing dengan Zaskia Gotik yang pagi lalu dipercaya memimpin upacara, Duo Serigala membuat kontoversinya sendiri kali ini. Beredar luas di kalangan netizen, video Safitri Pamela dan Ovi Sovianti yang hanya mnggunakan bra dan celana dalam. Ya, bagaimanapun serigala memang harus lebih populer dibanding itik jika mengacu pada piramida makanan. Sementara si Itik sibuk menghafal Pancasila, Serigala sibuk bergoyang.

Sementara kabar tentang Zaskia Gotik hanya dibahas sambil lalu saja oleh media-media umumnya. Sembari menghujat Duo Serigala, sebanyak 23.000 orang mencari videonya di internet pada Jumat (08/04) lalu. Sehari berikutnya (09/04), jumlah pencariannya sudah melesat lebih dari dua kali lipat. Menempatkan kabar ini sebagai isu terlaris yang diakses netizen menurut Google.

Sebagai sesama orang Indonesia tentu kita tahu kebiasaan kita sendiri. Begitu ada isu-isu semacam ini ramai di pemberitaan, mendadak Tuhan ada di mana-mana. Setiap orang menyebut nama-Nya sembari sembunyi-sembunyi mencari video yang jadi menjadi sasaran caci maki.

Padahal kita seharusnya tidak perlu terlalu heran melihat kelakuan Duo Serigala kali ini. Lha wong sebelum tenar saja personelnya sudah mengunggah foto dadanya di media sosial. Dan karena kita (terutama kaum laki-laki) pun berbondong-bondong mencari foto itu, menjadikan namanya lebih melambung lagi. Sehingga mengundang minat stasiun-stasiun televisi menggunakan dada kemampuan duo maut ini untuk menaikkan rating.

Maka tidak salah jika kemudian Duo Serigala menyadari bahwa kita sudah sangat berjasa atas karir mereka. Hingga sebagai balas jasanya mereka kembali menghadiahi kita (terutama kaum laki-laki) dengan dada itu tadi. Nah, sebagai orang yang memiliki budi pekerti dan menjunjung tinggi perbuatan terpuji, kita harusnya tidak menghujat mereka. Justru kita hargai kemauan mereka untuk membalas budi.

Lagi pula untuk apa kita menghujat mereka dan berperilaku sok alim, menjiplak mentah-mentah ustadz-ustadz di TV. Justru seluruh dunia akan menertawakan kita. Karena semua juga tau kita (terutama kaum laki-laki) adalah salah satu negara pengakses tertinggi bokep di seluruh dunia.

Berdasarkan data dari Google Adwords, dalam satu tahun terakhir kata ‘bokep’ dicari netizen sebanyak 4 juta kali setiap bulan. Popularitas kata bokep melebihi nama presiden kita tercinta yang hanya dicari 368 ribu kali setiap bulan dalam setahun terakhir. Ahok yang gencar melakukan gerakan media sosial pun masih kalah dengan ‘bokep’ karena hanya dicari sebanyak 450 ribu kali.

Barangkali itu juga sebabnya, kita gemar menghujat kejadian-kejadian semacam ini. Ini seperti menuduh orang lain kentut padahal kita lah yang buang gas. Bisa jadi orang-orang yang menghujat itu ingin terlihat sangat anti pada hal-hal mesum di mata orang lain. Sembari sesekali menyebut Tuhan akan menambah citra sucinya.

Tanpa bermaksud membenarkan tindakan Duo Serigala tadi, saya katakan bahwa tidak ada gunanya kita beramai-ramai menghujat mereka. Toh semakin kita hujat nama mereka akan semakin populer di kalangan netizen, dan kepopulerannya bisa diendus stasiun-stasiun TV yang busuknya melebihi kebusukan stasiun pembuangan limbah.

Kejadian ini disertai data-data yang ada menunjukkan bahwa Duo Serigala atau pemain-pemain bokep itu tidak serta merta salah. Kitalah yang menghadirkan mereka karena fantasi kita begitu liar akan hal-hal ‘begituan’. Fantasi-fantasi yang kemudian berusaha dipuaskan dengan pencarian kata bokep tadi. Jadi sudahlah, daripada bermain kata-kata di status sosial, kita nikmati saja videonya sebelum diblokir Kominfo.

Editor: Redaksi
Penulis
sdk-men-placeholder

Fadrin Fadhlan Bya

Berkacamata dan pemakai ear hook. Banyak yang bilang mirip Sholeh Sholihun.
Opini Terkait

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-opini-retargeting-pixel