Emang Olahraga Hanya Futsal dan Badminton?

Emang Olahraga Hanya Futsal dan Badminton?

Badminton dan futsal
Ilustrasi oleh Ahmad Yani Ali

Padahal futsal dan badminton adalah kegiatan yang high impact.

Kita pasti punya grup WhatsApp (WA), yang kita jarang ketemu sama orang-orang di dalamnya. Entah itu grup teman-teman semasa kuliah ataupun grup yang sekadar untuk share meme. Supaya silahturaminya tidak terputus, pinjam dulu seratus biasanya memiliki agenda bonding

Agenda untuk membangun ikatan emosional dan sosial tersebut, bisa macam-macam tergantung kesepakatan. Ada yang pergi liburan bareng, ngopi, naik gunung, bahkan olahraga bareng. 

Grup WA saya menjatuhkan hati pada olahraga. Selain mempererat hubungan, olahraga membuat tubuh bugar. Maklum, sebagian besar profesi anggota di grup adalah pekerja literasi. Otak dan daya kreatifitas terus yang diasah sampai tubuh lupa dirawat.

Di grup, kami sempat berdiskusi dan menjajal olahraga untuk bonding. Pertama, futsal. Sepengalaman kami, futsal sulit untuk menggenapi pemainnya. Seringnya ketika janji futsal sudah dibuat, kenyataan jumlah orang yang datang selalu ganjil.

Penjajakan kedua jatuh pada badminton. Berkaca pada sebelumnya, jumlah pemain akhirnya tak jadi soal. Selain itu badminton lebih ramah untuk diikuti oleh teman-teman perempuan. Pada badminton, ada nomor ganda campuran yang mana pada futsal tidak bakal ditemui. Dengan mufakat, badminton jadi kegiatan setiap kamis.

Situasi di WA Grup tadi saya yakin bukan hanya saya saja yang alami. Grup WA lain pasti punya agenda rutin mingguan untuk olahraga bareng. Tapi, pernah nggak bertanya-tanya, kenapa yaa pilihan olahraga untuk bonding, kalo nggak futsal yaa badminton? Emang olahraga yang bisa dilakukan cumaa itu doang?

Terbatasnya Diksi Olahraga di Bahasa Indonesia

Padahal futsal dan badminton adalah kegiatan yang high impact. Artinya Gerakan-gerakan dalam kegiatan tersebut melibatkan kekuatan-kekuatan otot tubuh. Banyak Gerakan loncat-loncat dan berlari dengan tempo yang tak beraturan. Bagi orang yang jarang berolahraga, gerakan-gerakan dalam futsal dan badminton rawan buat badan kita cedera. 

Saya yakin, peserta dalam grup WA kebanyakan adalah orang-orang yang sudah tak lagi muda, mendekati usia senja, yang kalo bangun pagi sering tiba-tiba kaki kesemutan huehue.

Kalau dipikir-pikir, pilihan olahraga bukan cuma dua itu. Ada kok olahraga yang low impact dan bisa buat bonding. Misalnya berenang dan senam aerobik. Latihan fisik seperti push up, sit up, dan squat, sebenarnya juga bisa dilakukan bersama.

Kebanyakan dari kita, mendengar kata olahraga asosiasinya langsung ke olahraga yang high impact. Saya menduga ini terjadi karena Bahasa Indonesia yang kita pakai sehari-hari belum memahami betul apa itu makna olahraga.

Olahraga high impact macam badminton dan futsal termasuk jenis olahraga permainan. Dalam Bahasa Inggris olahraga permainan disebut dengan yang sport. Sedangkan olahraga yang berhubungan dengan latihan fisik dalam Bahasa Inggris disebut workout.

Kosakata Bahasa Indonesia untuk membedakan olahraga sebagai permainan dan olahraga sebagai latihan fisik itu tidak ada. Saya mencoba cek google translate dan coba menerjemahkan kata sport dan workout. Hasil terjemanahan Bahasa Indonesia Google translatenya sama-sama “olahraga”. Padahal, secara definitive kedua kata itu mempuyai makna yang sangat berbeda.

Dalam website Oxford Dictionary, Sport diartikan sebagai activity that you do for pleasure and that needs physical effort or skill, usually done in a special area and according to fixed rules

Masih pada website yang sama, kata workout diartikan sebagai a period of physical exercise that you do to keep fit

Terlihat sangat berbeda jauh kan? Sport dimaknai sebuah kegiatan fisik yang membutuhkan skil dan membutuhkan seperangkat aturan, sedang workout adalah latihan fisik terjadwal bertujuan membuat tubuh tetap sehat.

Lalu coba bandingkan dengan arti kata Olahraga dalam KBBI. Olahraga diartikan sebagai aktivitas (gerak badan, kegiatan) yang memerlukan ketangkasan, kemahiran, atau tenaga (seperti sepak bola, berenang, catur, lempar lembing) yang dilakukan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh atau sebagai acara permainan, pertandingan, dan sebagainya

Olahraga dalam KBBI, juga diartikan sebagai aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan dari individu atau tim, dilakukan untuk hiburan.

Bahkan dalam kamus, olahraga permainan dan olahraga latihan fisik bisa diwakili oleh satu kata saja, yaitu “olahraga”. Bahasa Indonesia tidak memiliki satu kata yang praktis untuk padanan olahraga sebagai latihan fisik dan juga permainan olahraga. 

Terbatasnya diksi tentang olahraga di Bahasa Indonesia menjadi penyebab makna kata olahraga saling tumpang tindih dalam konteks percakapan olahraga modern. 

Sebenarnya sah-sah saja melakukan bonding dengan olahraga. Tapii yaaa perlu perlu dipertimbangkan olahraga apa yang dilakukan. 

Kita harus riset olahraga apaa ajaa nihh yang pas. Nggak ujug-ujug futsal atau badminton. Setiap memutuskan sesuatu haruslah ada pertimbangan yang matang. Jangan sampe niatnya dah bagus, menyambung silahturahmi dan menyehatkan badan malah ada insiden cedera.

Perhatikan juga kondisi dan kesehatan tubuh setiap anggota. Sebab setiap orang kondisinya berbeda-beda. Apalagi jika sehari-harinya kegiatannya suka begadang push rank ML, bangun kesiangan, ngopi, dan ngudud. 

Editor: Mita Berliana
Penulis
sdk-men-placeholder

Fadrin Fadhlan Bya

Berkacamata dan pemakai ear hook. Banyak yang bilang mirip Sholeh Sholihun.
Opini Terkait
Salah Kaprah Perihal Matematika
Dua Lagu Satu Cerita Tentang Hukuman Mati di Indonesia
Izinkan Kami Juara AFF Walau Hanya Sekali Saja

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-opini-retargeting-pixel