Mengapa Posisi Kiper Ikonik Banget di Rusia?

Mengapa Posisi Kiper Ikonik Banget di Rusia?

Opini kiper rusia min
Opini kiper rusia min

Menelusuri tiga karya seni era Soviet yang mengangkat tema kiper.

Coba perhatikan ikon legenda sepak bola masing-masing negara, ada Franz Beckenbauer dari Jerman berposisi bek, Maradona dari Argentina di gelandang serang, Pele dari Brazil posisi penyerang. Lalu kiper, negara mana yang meng-ikon-kan posisi ini? Yak, benar Uni Soviet (sekarang Rusia) sudah mem-­booking-nya lewat sosok Lev Yashin. Kiper berjuluk laba-laba hitam ini mengangkat derajat kiper ke posisi terhormat. Di tangan Lev Yashin, kiper menginisiasi serangan balik, berani meninggalkan posisinya untuk menangkal serangan lawan dan aktif mengkomando barisan pertahanan. Imbalannya satu gelar Piala Eropa tahun 1960, satu Ballon D’or tahun 1963 dan ini yang mengejutkan, satu Penghargaan Bintang Lenin. Artinya Lev Yashin bukan lagi sosok heroik lapangan sepak bola tetapi warga panutan ala Soviet. Apa yang dilakukan Lev Yashin adalah cetak biru bagi lahirnya kiper-kiper tangguh di masa kini. Kabarnya yang paling mendekati justru Manuel Neuer dari Jerman, minus aksi nekatnya loh saat melawan Korea Selatan.

Poster Piala Dunia 2018 kali ini pun mengangkat ikon Lev Yashin. Desainer Igor Gurovich menggambarkan Lev Yashin dengan topi khasnya, dandanan serba hitam, sedang melompat dan mengenggam bola klasik bergambar peta Rusia yang mengorbit ke luar angkasa layaknya satelit Sputnik. Sekilas mengingatkan poster Soviet era 1920-an yang menonjolkan karakter futuristik, revolusioner, heroisme dan patriotik dalam satu kanvas. Lagi-lagi poster ini, memberi pesan yaitu mengenal sepak bola Rusia artinya bersentuhan dengan Lev Yashin, maka satu paket dengan cerita heroik posisi kiper. Selesai.

Pun, timnas Rusia saat Piala Dunia 2018 ini dilatih oleh mantan kiper yaitu Stanislav Cherchesov, dikapteni oleh kiper pula bernama Igor Akinfeev. 1 Juli 2018, sewaktu Rusia menendang Spanyol dalam drama adu penalti, lagi-lagi kiper yang menentukan, dua sontekan Koke dan Iago Aspas berhasil dijinakkan. Tidak heran, suporter Rusia langsung berseru Igor Akinfeev sebagai Presiden! Alamak! Nah, mengapa kiper sangat penting dalam ingatan sejarah sepak bola Rusia, kenapa bukan posisi lain? Apakah benar cuma gara-gara Lev Yashin? Saya akan menelusuri tiga karya seni era Soviet yang mengangkat tema kiper.

1. Novel Zavist (Envy) karya Yuri Olesha tahun 1927

Novel ini sebenarnya bercerita gesekan individualisme dan kolektivitas saat Soviet baru saja berdiri, dengan karakter utama Nikolai Kavalerov dan Andrei Babichev. Namun, ada bagian pertandingan sepak bola antara Jerman dan Uni Soviet. Olesha sang penulis, memakai sepak bola untuk mengkontraskan manusia Soviet dan Barat. Lewat sepak bola pula, ada dua ikon yang ditonjolkan yaitu Getzke dari Jerman yang hanya peduli dengan dirinya dan mengesampingkan urusan tim. Sebaliknya, Volodya Makarov, penjaga gawang muda dari Soviet meletakkan kemenangan tim di atas segalanya. Volodya ditasbihkan sebagai pahlawan sebab mencegah gawangnya kebobolan. Aksi Volodya sangat menarik yaitu menangkap bola dengan cara memutus arah geraknya di udara seakan melanggar hukum fisika. Cckckck. Novel ini yang pertama kali meletakkan kiper sebagai simbol penjaga pertahanan negara. Volodya menurut  kolumnis sepak bola Jonathan Wilson adalah simbolisasi manusia ideal Soviet yang siap menjaga negara dan meletakkan kepentingan tim di atas persoalan pribadi sebagaimana ideologi sosialis.

2. Lukisan Kiper karya Alexander Deyneka (1934) dan Sergei Grigorev (1949)

Tahun 1934, pelukis beraliran realis sosialis bernama Alexander Deyneka, membuat lukisan berjudul kiper yang sedang beraksi. Kiper sebagai figur sentral melompat sambil menjatuhkan diri dan tangan kirinya menghalau bola, sementara dua orang lawannya diposisikan berpostur kecil. Sejarawan Mike Mahoney mengatakan, “Orang yang melihat lukisan ini tidak diposisikan berhadapan dengan si penjaga malah di belakangnya jadi seperti ada (sosok kiper) yang melindungi”. Sementara Sergei Grigorev, melukis anak kecil sedang bergaya layaknya kiper dengan latar belakang reruntuhan kota setelah Perang Dunia II. Kiper ini disaksikan oleh tujuh anak kecil dan satu orang dewasa, yang tatapannya mengarah ke sosok yang mungkin sedang menendang penalti. Namun, sosok ini tidak nampak dalam lukisan. Ada yang menafsirkan, harapan setelah perang, adapula yang mengartikan kiper adalah garis terakhir pertahanan negara yang siap sedia apapun keadaannya. Berkat karya lukisnya, Grigorev diganjar penghargaan Stalin tahun 1950.

3. Film Vratar (Kiper) tahun 1936

Pernah melihat film tentang kiper? Mungkin Uni Soviet yang pertama kali membuat film bertemakan kiper. Film yang disutradai oleh Semyon Timoshenko ini dirilis tahun 1936. Film dengan durasi 71 menit ini sebenarnya bergenre komedi musikal, bercerita tentang Anton Kandidov, seorang petani buah-buahan yang bercita-cita mengadu nasib di kota. Kesempatan ini datang saat kemampuan Anton dalam menangkap semangka yang dilempar rekan-rekannya dilihat oleh pesepak bola dari Moskow yang sedang berlibur. Sekali lagi kemampuan menangkap semangka. Kandidov diundang ke kota dan menjadi kiper oleh tim pekerja pabrik bernama Torpedo. Semakin cemerlang karirnya, Anton dipercaya sebagai kiper tim nasional Uni Soviet. Klimaks dalam film ini terjadi saat pertandingan melawan tim fasis “Black Buffallo”. Tim fasis ini bermain kotor dan berniat mencederai Anton. Namun, sayangnya tidak bisa menghalangi aksi akrobatik Kandidov di depan gawang. Kandidov tidak hanya menjinakkan tendangan penalti lawan, malahan mencetak gol dengan solo run. Luar biasa kan.

Editor: Fajar Dwi Ariffandhi
Penulis
sdk-men-placeholder

Haryo Kunto Wibisono

Pencinta beragam tahu : tahu bulat, tahu bunting, tahu gejrot, tahu jeletot, hingga tahu isi.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-opini-retargeting-pixel