Sediksi.com – Rencana pembuatan patung Soekarno yang akan diletakkan di Kabupaten Bandung Barat menyita perhatian masyarakat. Perbincangan masyarakat di media sosial mayoritas mengomentari anggaran pembuatan patung Soekarno yang fantastis hingga mencapai Rp 10 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan bahwa pembuatan patung Soekarno tersebut merupakan inisiatif dari elemen masyarakat.
Mengutip Tempo, Ridwan mengatakan anggaran yang digunakan bukan berasal dari anggaran pemerintah melainkan dana investasi privat yang dikoordinir Yayasan Putera Nasional Indonesia (YPNI).
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan monumen Soekarno tersebut akan diletakkan di kawasan Kota Mandiri Perkebunan Teh Walini. Mengutip BBC Indonesia, patung tersebut akan setinggi 100 meter dengan sosok presiden pertama RI yang sedang duduk sembari menengok ke arah kanan.
Menurut Hengky, total anggaran untuk pembangunan Kota Mandiri dan monumen Soekarno mungkin akan mencapai Rp 20 triliun. Pembangunan proyek tersebut akan dimulai tahun depan setelah perizinan selesai.
Kota Mandiri Walini Raya yang menjadi tempat monumen Soekarno ini akan dibangun di kawasan perkebunan Walini di Kecamatan Cikalongwetan. Saat ini lahan seluas 1.270 hektar tersebut dikelola PT Perkebunan Nusantara VIII.
Kota Walini Raya akan dibangun oleh pengembang Ciputra. Sedangkan untuk monumen Soekarno akan dibuat di Yogyakarta oleh seniman Nyoman Nuarta sebelum ditempatkan di Bandung.
Dikritik masyarakat
Mengutip BBC Indonesia, beberapa komentar masyarakat cenderung kontra terhadap pembangunan monumen Soekarno tersebut. Menurut netizen, anggaran pembuatan patung yang besar semestinya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat misalnya untuk membangun sarana transportasi publik.
Walaupun dana yang digunakan bukan anggaran pemerintah, masyarakat mempertanyakan urgensi pembangunan monumen Soekarno. Selain itu, untuk menunjukkan bentuk penghargaan dan rasa bangga terhadap presiden pertama RI tersebut juga tidak harus selalu dengan membangun monumen.
Pembangunan monumen Soekarno di Kota Mandiri Walini Raya ini juga mendapat tanggapan dari pakar tata kota Institut Teknologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi.
Kepada BBC Indonesia, Denny mengatakan seharusnya pemerintah lebih memperhatikan sarana prasarana perekonomian dan lapangan kerja untuk menghidupkan kawasan tersebut, sebelum membangun perumahan.
Menurut Denny, keberadaan monumen tidak cukup sebagai daya tarik utama kota mandiri. Hal itu justru akan memakan biaya pembangunan.
Denny menyarankan agar investor dan Pemerintah Kabupten Bandung Barat mencari gagasan lain yang bisa menjadi daya tarik Kota Mandiri Walini Raya. Ia mencontohkan pembangunan fasilitas umum maupun fasilitas pendidikan seperti hotel, universitas atau lembaga penelitian akan membuat kawasan lebih hidup.
Monumen Soekarno ide YPNI
Sebelum ramai patung Soekarno seharga Rp 10 triliun, YPNI selaku inisiator patung Soekarno di Kota Mandiri Walini Raya telah membangun monumen Soekarno lain di Kota Bandung. YPNI menggagas Monumen Plaza Bung Karno yang ditempatkan di GOR Saparua.
Patung Soekarno tersebut akan dibuat setinggi 22,3 meter. Monumen ini berbentuk Bung Karno yang berdiri dengan satu tangan menunjuk ke atas.
Mengutip Media Indonesia, Ketua YPNI Pamriadi mengatakan ide patung Soekarno di GOR Saparua ini telah disetujui oleh Megawati Soekarnoputri, anak dari Soekarno. Juni 2023, bertepatan dengan hari lahir Soekarno YPNI mengajukan izin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk penempatan monumen tersebut.
Alasan YPNI membangun monumen Soekarno di Kota Bandung karena Bandung menjadi tempat bersejarah bagi Soekarno muda. Di Bandung, Soekarno yang saat itu berusia 20 tahun menggagas Marhaenisme.
Monumen Plaza Soekarno di area GOR Saparua tersebut mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mengutip Warta Ekonomi, peletakan batu pertama pembangunan monumen Soekarno dilakukan Ridwan Kamil pada 28 Juni 2023.
Melalui sambutannya Ridwan Kamil menyampaikan jika total pembiayaan pembuatan patung Soekarno di GOR Saparua sebesar Rp 15 miliar. Biaya tersebut berasal dari hasil gotong royong masyarakat dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 3-4 bulan.
Monumen Soekarno tersebut digadang-gadang akan menjadi yang tertinggi di Indonesia. Sementara itu adanya rencana pembangunan monumen Soekarno di Kota Mandiri Walini Raya tahun 2024 mendatang maka akan bertambah lagi monumen Soekarno di Bandung.