Sediksi.com – Jujutsu Kaisen adalah salah satu seri manga dan anime yang paling populer di tahun 2023. Ceritanya mengisahkan tentang para Penyihir Jujutsu yang berjuang melawan para Kutukan, makhluk jahat yang mengancam dunia.
Salah satu karakter utama dalam seri ini adalah Yuta Okkotsu, seorang Penyihir Jujutsu kuat yang menguasai teknik khusus, Domain Expansion. Nah, kali ini Sediksi akan berbagi penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu.
Sebagai salah satu dari empat penyihir jujutsu kelas khusus, dan saat ini mungkin menyandang sebagai penyihir terkuat setelah kematian dari Gojo Satoru, Yuta baru-baru ini menggunakan Domain Expansionnya untuk melawan raja kutukan; Ryomen Sukuna.
Penasaran bagaimana bentuk domain expansion dan kekuatannya seperti apa? Mari simak ulasan tentang penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu berikut ini.
Penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu
Seperti yang kita tahu, Domain Expansion adalah teknik khusus yang memungkinkan para Penyihir Jujutsu untuk menciptakan sebuah ruang tertutup di mana mereka memiliki keunggulan dalam pertarungan.
Nah, Yuta ini memiliki Domain Expansion dengan nama yang unik, yaitu Authentic Mutual Love (Cinta saling mengasihi yang otentik). Nama ini menggambarkan sebuah cinta mutlak yang mencakup segalanya.
Dalam manga Jujutsu Kaisen chapter 249, Yuta berhasil mengeluarkan Domain Expansion-nya saat menghadapi Sukuna, Raja Kutukan yang paling kuat di dunia Jujutsu ini.
Baiklah, mari kita mulai penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu. Seperti yang telah diperlihatkan, dan beberapa kemampuan yang bisa dikeluarkan dalam domain ini, sepertinya memang Domain Expansion milik yuta adalah salah satu domain paling berguna dalam seri ini juga salah satu yang paling unik.
Domain mengambil bentuk tuang tertutup yang diisi dengan reruntuhan beberapa struktur berbentuk salib. Ada tali besar yang mengelilingi ruang, diikat menjadi satu dalam simpul khusus yang mewakili cinta dalam budaya Jepang.
Hal yang paling mencolok dari domain ini adalah jumlah katana yang tidak terbatas yang tersebar di seluruh ruang.
Bisa dibilang, domain milik Yuta adalah domain yang unik daripada yang lain, dalam arti bahwa setiap penghalang domain diresapi dengan teknik terkutuk pengguna sendiri, justru Yuta di sini mendapat banyak pilihan untuk mengilhami teknik kutukan apa pun yang dia salin ke penghalang domain. Tentu ini berkat teknik kutukannya yang serba guna; teknik copy.
Dengan kemampuan ini, Yuta dapat memilih satu teknik terkutuk yang telah dia tiru dan menerapkannya sebagai tembakan pasti ke domain-nya. Dalam hal ini, Yuta menunjukkan kemampuan untuk meniru teknik kutukan para Penyihir Jujutsu lainnya, seperti Thin Ice Breaker milik Takako Uro.
Yang menambah ini semakin menarik adalah, Yuta menanamkan teknik kutukan Angel, Technique Estinguisment ke dalam penghalangnya. Ini memunculkan efek target pasti pada lawannya.
Maksudnya adalah, jika kawannya berada di dalam domainnya, Yuji misalnya, maka Yuji akan kebal dari domain, dan Yuta dapat memusatkan efek ini hanya pada orang yang ia kehendaki atau musuhnya yakni Sukuna.
Lebih lanjut tentang penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu ini, setiap katana yang ada di dalam domain akan membawa teknik kutukan yang dia salin dan timbun, walaupun dalam urutan yang acak, bahkan Yuta sendiri tidak akan tahu sampai dia mengambil katana di tangannya.
Penggunaan katana ini hanya sekali pakai, meskipun bergitu, ini tidak menimbulkan masalah bagi Yuta, karena jumlah katana dalam domain hampir tidak terbatas.
Teknik yang Telah Disalin Yuta
Itu tadi penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu, lalu dalam penggunaannya, Yuta menggunakan beberapa teknik yang telah disalinnya untuk menyerang Sukuna. Apa saja itu? Ini dia beberapa diantaranya yang telah digunakan:
Thin Ice Breaker
Ini adalah teknik kutukan yang disalin Yuta dari pengguna kutukan kuno dan pemain Culling Game, Takao Uro. Dalam teknik ini, pengguna tidak mengenai target secara langsung, sebaliknya mereka menghantam permukaan yang menyebabkan permukaan tersebut pecah seperti es dan menghasilkan gempa susulan yang kuat yang mempengatuhi target dengan kekuatan yang meningkat.
Cursed Speech
Yuta sebelumnya pernah menggunakan teknik kutukan Cursed Speech saat melawan Geto. Ini adalah teknik kutukan warisan dari Klan Inumaki, yang saat ini adalah teman sekelas Yuta; Toge Inumaki.
Teknik ini memungkinkan pengguna untuk mengilhami energi terkutuk ke dalam perkataan mereka dan memaksa target untuk mematuhui apa yang pengguna katakana.
Namun syarat dari teknik ini cukup berat, semakin kuat perintah atau targetnya, semakin banyak energi terkutuk yang dibutuhkan dan akan semakin berefek buruk pula pada tubuh pengguna.
Dhruv Lakdawalla’s Cursed Technique
Dhruv Lakwalla adalah seorang pengguna kutukan kuno dan pemain Culling Game yang dibunuh Yuta. Dia juga menyalin teknik kutukan berbasis Shikigami pengguna kutukan dan menggunakannya untuk melawan Sukuna di dalam domainnya.
Di dalam Authentic Mutual Love, Shikigami Yuta mengambil bentuk Rika dan menciptakan penghalang yang tidak dapat diganggu gugat pada lintasan Shikigami, menyebabkan efek samping yang kuat mengenai target dengan keras
Precognition
Teknik kutukan ini ia salin dari peserta Culling Game, Charles Bernard. Teknik ini memungkinkan Yuta untuk menyulap benda terkutuk yang perlu mengambil darah targetnya untuk memenuhi kondisi “tinta”.
Setelah kondisi terpenuhi, dia dapat menandai targetnya dengan panel manga dan melihat masa depan mereka.
Cleave
Ini adalah teknik kutukan paling mengejutkan yang disalin oleh Yuta. Cleave atau teknik kutukan pembelah ini adalah teknik kutukan orisinal milik Sukuna sendiri.
Yuta mengungkapkan bahwa ia memakan jari terakhir Sukuna, memenuhi kondisi salinannya, dan akhirnya ia bisa menyalin teknik kutukan milik Sukuna ini.
Itulah dia penjelasan Domain Expansion Yuta Okkotsu, dengan teknik ini ia dapat menjadi salah satu harapan terakhir untuk mengalahkan Sukuna dan menyelamatkan dunia dari ancaman kutukan.
Untuk saat ini, Yuta dengan Domain Expansionnya adalah penyihir yang mampu mengimbangi bahkan memberi perlawanan yang berarti terhadap Sukuna, walau dengan final formnya.
