Sediksi.com – Proses penjualan Manchester United yang sudah memakan waktu hampir satu tahun memasuki perkembangan signifikan. Salah satu calon kuat pemiliki MU selanjutnya, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, telah memutuskan mundur dari proses ini.
Hal ini dikarenakan tak kunjung ditemuinya kata sepakat di antara pihak Sheikh Jassim dan Glazers. Terakhir, tawaran fantastis dari grup Qatar yang dipimpin oleh Jassim untuk kepemilikan penuh atas tim setan merah pun masih belum mampu meyakinkan keluarga asal Amerika Serikat tersebut untuk melepas klub.
Detail tawaran tersebut, seperti yang dilansir dari Fabrizio Romano, menunjukkan keseriusan Sheikh Jassim untuk membangunkan kembali raksasa Inggris yang sudah tertidur selama satu dekade ini.
Total investasi yang dikeluarkan berada di angka 8 miliar Dollars, di mana lebih dari 6 miliar Dollars merupakan penawaran terakhir mereka kepada Glazers untuk mendapatkan 100 persen kepemilikan MU.
Selain itu, Jassim bersama grup Qatar juga berkomitmen untuk langsung melunasi seluruh hutang-hutang klub yang semakin menumpuk di bawah kepemimpinan Glazers.
Tak sampai di situ, dana segar sebesar 1,5 miliar Dollars jugan akan disuntikkan untuk pembangunan stadion baru di masa depan, pengembangan fasilitas latihan tim utama, proyek-proyek baru bagi kota dan komunitas, serta belanja pemain baru pada 2024.
Namun, tawaran sangat menggiurkan tersebut—setidaknya bagi para fans MU—nyatanya tidak membuat Glazers rela melepas klub yang telah mereka miliki sejak 2005 ini dan telah memberi mereka banyak keuntungan finansial.
Laporan dari The Athletic mengatakan bahwa Glazers meminta sebesar 8 miliar Dollars untuk kepemilikan mayoritas MU, sementara pihak pembeli menilai bahwa nilai MU saat ini tidak sampai segitu, atau berada di angka 6,3 miliar Dollars saja.
Apa yang akan Terjadi Selanjutnya?
Keputusan Sheikh Jassim untuk mundur dari perlombaan mendapatkan Manchester United ini membuka pintu bagi kandidat lainnya, yaitu miliarder Inggris, Sir Jim Ratcliffe. Dilansir dari The Athletic, jajaran direksi MU akan segera melakukan voting terkait pembelian saham minoritas setan merah oleh Ratcliffe.
Pemilik raksasa petrokimia, INEOS, berusia 70 tahun itu diketahui memang melakukan penawaran untuk 25 persen kepemilikan setan merah. Sehingga, pasca grup Qatar mundur, proses penjualan MU kemungkinan besar akan beralih ke penjualan saham minoritas ini.
Laporan The Athletic lebih lanjut bahkan menyebutkan bahwa perjanjian dengan Ratcliffe telah mencapai kesepakatan prinsipiel, dan akan segera memasuki tahap ratifikasi dari jajaran direksi klub.
Para petinggi kunci klub dijadwalkan akan bertemu dalam beberapa hari ke depan untuk membahas proses ini. Meskipun jajaran ini tidak hanya diisi oleh Glazers, namun kendali tetap ada di tangan mereka. Sebab, keluarga ini masih menguasai 96 persen hak voting.
Ratcliffe sendiri dikabarkan tidak hanya akan berhenti di kepemilikan 25 persen. Dilansir dari The Athletic, sang miliarder kemungkinan besar akan meningkatkan porsi kepemilikannya secara berangsur-angsur hingga ia menjadi pemilik mayoritas.
Selain itu, meskipun Ratcliffe hanya mendapatkan jatah kepemilikan 25 persen, ia dikabarkan akan memperoleh kontrol atas departemen olahraga setan merah. Situasi ini mungkin terdengar mengherankan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa jumlah yang diberikan Ratcliffe demi kepemilikan minoritas tersebut terhitung cukup besar, sehingga ia tentu saja menginginkan timbal balik yang besar pula.
Lagi pula, keluarga Glazers nampaknya tidak pernah peduli dengan status tim setan merah sebagai klub sepak bola. Manchester United di mata mereka adalah sebuah brand global di dalam industri hiburan.
Tidak peduli apakah klub sepak bolanya puasa gelar bertahun-tahun atau tidak. Sebab, yang utama adalah bagaimana brand ini dapat tetap menjadi mesin pencetak uang.
Kilas Balik Proses Penjualan MU
Pada November 2022, Manchester United merilis pernyataan terkait rencana keluarga Glazers untuk mengeksplorasi “strategi alternatif” terkait kepemilikan serta investasi klub. Di dalamnya juga termasuk kemungkinan untuk melepas kepemilikan mayoritas atas MU.
Selanjutnya, tanggal 17 Februari 2023 ditetapkan sebagai deadline pertama bagi pihak-pihak yang tertarik untuk membeli klub atau berinvestasi ke dalam klub.
Pada 16 Maret 2023, perwakilan Sheikh Jassim melakukan kunjungan ke Old Trafford. Sir Jim Ratcliffe juga melakukan kunjungan yang sama keesokan harinya. Selain kedua pihak tersebut, dana lindung nilai asal AS, Elliott, beserta beberapa oraganisasi lainnya seperti, Ares, Carlyle, dan Sixth Street, juga mendapat tawaran untuk berinvestasi ke dalam MU.
Setelah deadline pertama selesai, pihak pemilik kemudian melakukan review serta membalas tawaran-tawaran yang masuk. Tanggal 28 April 2023 kemudian menjadi deadline untuk penawaran baru. Di sini, baik Sheikh Jassim maupun Ratcliffe sama-sama melakukan revisi penawaran.
Sheikh Jassim tetap pada posisinya untuk memperoleh kepemilikan 100 persen. Sementara Ratcliffe dikabarkan hanya berniat untuk mendapatkan sedikit di atas 50 persen dan memberi pintu bagi keluarga Glazers tetap bertahan di MU sebagai pemilik minoritas.
Kabar ini ternyata memunculkan kecemasan di antara para pemilik saham Class A MU atau pemilik minoritas yang hak voting-nya bernilai 10 kali lebih kecil dari pemilik saham Class B (Glazers).
Pemilik saham Class A tersebut khawatir nilai saham mereka akan menyusut jika Ratcliffe tidak melakukan pembelian penuh. Beberapa di antara mereka bahkan mengancam akan melakukan gugatan hukum.
Laporan The Athletic menyebutkan bahwa ancaman gugatan tersebut membuat jajaran direksi klub ikut merasa khawatir, memaksa Ratcliffe untuk memperbaiki tawarannya.
Inilah yang kemudian membuat pengusaha yang tumbuh besar di kota Manchester itu akhirnya hanya mengajukan tawaran untuk 25 persen kepemilikan. Harga belinya ditaksir menyentuh angka 1,3 miliar Pounds (1,6 miliar Dollars).
Menyusul rasa percaya diri yang muncul di pihak Ratcliffe, Sheikh Jassim melakukan pembicaraan dengan pihak Glazers dalam beberapa minggu terakhir. Ia dikabarkan telah meningkatkan penawarannya dari jumlah yang diberikan pada deadline April.
Jumlahnya hampir dua kali lipat lebih tinggi dari harga pasar MU yang berada di kisaran 3,2 miliar Dollars. Namun, nyatanya angka tersebut belum mampu meyakinkan pihak Glazers, yang nampaknya lebih tertarik dengan tawaran Ratcliffe yang bernilai lebih tinggi, jika dihitung dari harga saham per lembarnya.