Harry Potter Dijadikan Serial HBO MAX, Perlukah?

Harry Potter Dijadikan Serial HBO MAX, Perlukah?

Harry Potter Serial Harry Potter HBO MAX

DAFTAR ISI

Sediksi.comHarry Potter akan selalu menjadi film yang ikonik dan memiliki tempat spesial di hati para penggemarnya. Pada Kamis (13/4), akun Instagram HBO MAX merilis teaser serial Harry Potter.

Berita ini pertama kali bocor pada 3 April 2023, dan sekarang detailnya pun muncul. Nantinya, tiap seasonnya akan diadaptasi tiap satu buku Harry Potter dan berencana akan menjadikannya serial satu dekade. Selain itu, pemerannya pun baru dan sama sekali berbeda dari yang sudah ditayangkan dalam film.

Meski teasernya sudah dirilis, HBO belum memastikan kapan tanggal tayang serial Harry Potter yang mereka produksi. Ada beberapa trivia menarik nih dari serial Harry Potter ini. Simak ulasannya berikut ini.

HBO antusias membuat serial artikel

Harry Potter Dijadikan Serial HBO MAX, Perlukah? - harry potter
Deadline

HBO Max akan bekerja sama dengan Bronte Film and TV serta Warner Bros. Penulis aslinya, JK Rowling akan menjadi produser eksekutif bersama dengan Neil Blair dan Ruth Kenley Lets. Adapun nama David Heyman disebut-sebut sebagai calon produser eksekutif.

“Komitmen Max untuk menjaga integritas buku-buku saya penting bagi saya, dan saya menantikan untuk menjadi bagian dari adaptasi baru ini. Harapannya akan memberikan tingkat kedalaman dan detail lebih daripada film,” kata Rowling  yang dikutip dari Variety.

Kabar soal serial Harry Potter pun mengakhiri spekulasi para penggemar apakah film tentang sihir populer ini akan melakukan transisi ke TV atau tidak. Menurut laporan Variety sejak 2021 ada perusahaan yang ingin mengembangkan serial Harry Potter.

Kepopuleran buku Harry Potter

Harry Potter Dijadikan Serial HBO MAX, Perlukah? - 0ce1e6a9 f4b8 4da6 9a31 886ee573df8d hp
Nylon

Buku Harry Potter sendiri pun sangat populer di berbagai negara. Buku pertama dalam seri, “Harry Potter and the Philosopher’s Stone pada awalnya diterbitkan pada tahun 1997. Sementara itu, buku terakhirnya, “Harry Potter and the Deathly Hallows,” memulai debutnya pada tahun 2007.

Selain buku-bukunya, yang merupakan buku terlaris, ada delapan film Harry Potter yang berhasil meraih lebih dari 7,7 juta miliar dolar di box office global. Selain itu, ada juga franchise film Fantastic Beast, taman hiburan, mainan, dan video game Hogwart Legacy yang baru diluncurkan.

Tak hanya itu, Harry Potter juga memiliki pertunjukan Broadway yang terkenal Harry Potter and the Curse Child yang menyajikan sekuel dari seri buku tersebut.

Kontra serial Harry Potter

Harry Potter Dijadikan Serial HBO MAX, Perlukah? - image
HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE, Rupert Grint, daniel Radcliffe, Emma Watson, 2005, (c) Warner Brothers/courtesy Everett Collection

Ada satu alasan mengapa Harry Potter diadaptasi dalam serial adalah untuk mengatasi masalah di buku aslinya. Seperti serial The Last of Us yang menunjukkan bagaimana sebuah adaptasi dapat meningkatkan dan memperdalam elemen yang tidak ada di games.

Sementara itu film dan buku Harry Potter adalah sesuatu yang klasik, elemen-elemen yang ada di dalam serial belum tentu menuai respon yang baik.

Pendapat lain mengatakan J.K Rowling juga menjadi bias terhadap isu kelebihan berat badan yang menyamakannya dengan kejahatan. Bahkan akhir seri juga disebut kontroversial di mana Harry dan teman-temannya terus menegakkan status quo tradisional dunia sihir daripada perubahan radikal.

Pemasalahan pemain yang baru juga menjadi perdebatan. Bukankah para pemeran utamanya masih cukup terngiang di kepala kita?

Mencoba membayangkan kembali Hogwarts atau membuat tema baru untuk serialnya adalah tugas yang menakutkan. Penggemar lalu berpikir mengapa repot-repot membuat ulang jika hanya menggunakan kembali set dan musik yang sama?

Sang trio ikonik, Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson mungkin sulit akan ditemukan kembali. Selain itu pemeran pendukung seperti Dumbledore, Voldemort, Severus Snape, dan lain sebagainya juga bukan persoalan mudah. Hal itulah yang membuat penggemar merasa ragu-ragu akan kesuksesan serial Harry Potter terbaru.

Bagian paling menyedihkan dari menjadikan Harry Potter dalam serial adalah hanya mengutamakan keuntungan semata. Banyak yang menganggap Harry Potter adalah merek dagang yang menguntungkan dan perlu terus menghasilkan uang darinya.

Warner Bros juga terlihat giat untuk memproduksi ulang Harry Potter menjadi serial. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah serial Harry Potter seperti proyek copy paste dari bukunya.

Setelah Fantastic Beast gagal, dan tampaknya Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint menolak adaptasi Harry Potter and Cursed Child, Warner Bros terlihat seperti kehabisan ide. Alih-alih menceritakan kisah baru dalam semesta Harry Potter atau mencoba menemukan bisnis baru dan membiarkan Harry Potter beristirahat, Warner dinilai menggunakan ide paling malas untuk menyenangkan para penggemar.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel