Petrichor: Aroma Enak yang Muncul Setelah Hujan, Kok Bisa?

Petrichor: Aroma Enak yang Muncul Setelah Hujan, Kok Bisa?

bau tanah setelah hujan, petrichor, pluviophile

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Tetesan air hujan yang jatuh ke tanah yang panas memunculkan aroma khas yang menyegarkan. Bau tanah setelah hujan mungkin menjadi kesukaan banyak orang selain aroma buku baru di toko buku.

Aroma tanah yang terkena hujan menjadi hal yang dinanti banyak orang. Aroma menyenangkan tersebut membuat perasaan menjadi tenang dan lebih segar.

Namun, bagaimana bisa tetesan air hujan menyumbangkan aroma khas yang banyak disukai orang? Apa yang membuat perpaduan antara tanah dan air hujan menguraikan aroma khas tersebut?

Nah, pada artikel kali ini akan dibahas alasan mengapa air hujan yang jatuh ke tanah bisa mengeluarkan aroma khas yang menyenangkan. Jadi, simak baik-baik sampai habis, ya!

Istilah Petrichor dan Asal Usulnya

Petrichor: Aroma Enak yang Muncul Setelah Hujan, Kok Bisa? - Desain tanpa judul 1
Pexels/Noelle Otto

Sebuah istilah yang menggambarkan aroma hujan adalah petrichor. Istilah petrichor terdiri dari dua kata yaitu petri dan chor. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno.

Kata petri berasal dari kata “petra” bermakna batu. Sedangkan kata chor berasal dari kata “ichor” di mana dalam mitologi Yunani merupakan emas halus dalam pembuluh darah para dewa.

Secara umum, petrichor diartikan sebagai “esensi batu” atau “cairan batu”. Jadi, petrichor adalah metafora yang tepat untuk esensi cair yang dilepaskan dari tanah dan batu setelah hujan.

Istilah petrichor diciptakan oleh dua ilmuwan asal Australia pada tahun 1960-an. Isabel Joy Bear dan Richard Thomas menyelidiki penyebab aroma hujan yang khas ini.

Mereka memperkenalkan istilah ini pada makalah yang diterbitkan di jurnal “Nature” pada tahun 1964. Mereka memperkenalkan istilah petrichor untuk menggambarkan aroma khas yang muncul dari hujan yang turun di tanah yang kering.

Kemudian pada 2010 para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology mempelajari lebih lanjut mekanisme tersebut. Ternyata istilah petrichor pun tidak hanya berfungsi sebagai label untuk aroma.

Istilah petrichor untuk menggambarkan fenomena alam yang sekaligus kuno dan baru ditemukan. Dari karya mereka berdua, terdapat pengetahuan baru terkait istilah yang menghubungkan antara bahasa kuno dan ilmu pengetahuan modern.

Alasan Mengapa Petrichor Muncul, dan Alasan Kenapa Bau Tanah Setelah Hujan Enak

Dari penelitiannya, Bear dan Thomas menemukan bahwa aroma khas setelah hujan disebabkan banyak faktor. Salah satunya adalah minyak yang dihasilkan oleh tanaman tertentu selama musim kemarau.

Minyak inilah yang akan diserap oleh tanah dan bebatuan dari tanah liat. Saat hujan jatuh, kelembaban mengakibatkan minyak terlepas ke udara dan menghasilkan aroma khas.

Komponen lainnya adalah geosmin, yakni produk sisa metabolisme dari aktinobakteri. Geosmin ini yang memunculkan rasa bit alami dan aroma tanah yang baru berubah.

Geosmin merupakan sejenis alkohol gosok yang mempunyai aroma kuat. Struktur kimia geosmin membuatnya sangat menyengat bagi manusia walaupun pada tingkat yang rendah.

Geosmin dapat ditemukan di di daerah pedesaan dan perkotaan bahkan di lingkungan laut. Geosmin mendekomposisi bahan organik yang membusuk menjadi senyawa kimia sederhana. Senyawa kimia sederhana ini menjadi nutrisi untuk mengembangkan tanaman dan organisme lainnya.

Percampuran banyak senyawa ini yang merupakan faktor pendorong kenapa bau tanah setelah hujan enak. Tiap orang tentu punya preferensinya masing-masing soal aroma yang sedap.

Proses Terbentuknya Petrichor

Saat mengalami kekeringan yang panjang, aktivitas penguraian aktinobakteri melambat. Menjelang hujan turun, udara sekaligus tanah menjadi lebih lembab. Proses ini yang akhirnya mempercepat aktivitas aktinobakteri sehingga menciptakan geosmin yang lebih banyak.

Apabila air hujan jatuh ke tanah, khususnya ke permukaan berpori misalnya tanah gembur atau beton kasar, air hujan akan melepaskan partikel kecil bernama aerosol. Geosmin dan senyawa petrichor dalam bentuk aerosol akan terbawa oleh angin sehingga menyebar ke area sekitarnya.

Ketika hujan turun deras, aroma petrichor bisa menyebar dengan cepat ke arah angin. Aroma ini juga menunjukkan ke banyak orang bahwa hujan akan segera turun.

Aroma petrichor perlahan hilang setelah hujan berlalu dan tanah kembali mengering. Aktinobakteri akan menunggu waktu hujan akan turun dan memberikan pertanda ke banyak orang dengan aroma petrichor.

Selain itu, ada peran ozon yang bisa dihirup aromanya oleh banyak orang. Terutama saat hujan badai petir, bau yang muncul sedikit berbeda karena ozon itu sendiri.

Ozon adalah salah sau bentuk oksigen yang berasal dari sumber alami dan pupuk sekaligus polutan. Saat badai, sambaran petir memisahkan nitrogen dan oksigen di atmosfer menjadi partikel. Kemudian partikel ini menyatu dengan oksida nitrat dan memproduksi ozon.

Badai kencang mendorong ozon yang selalu ada di atmosfer ke tempat yang lebih tinggi dan jauh. Maka dari itu, kamu juga bisa mencium aroma hujan turun.

Penyuka hujan disebut pluviophile. Mereka menyukai hujan karena alasan-alasan tertentu, dan biasanya amat personal. Kadang-kadang bahkan tanpa alasan, ya, suka aja gitu. Lagipula, hujan sering dianggap romantis, kan.

Jadi, itulah alasan mengapa aroma tanah setelah hujan sangat enak untuk dihirup. Selain petrichor, aroma apalagi yang kamu sukai?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel