Sediksi.com – Klub-klub Premier League akhirnya sepakat untuk mengesahkan aturan terkait batas amortisasi biaya transfer pemain yaitu menjadi maksimal 5 tahun saja, terlepas dari durasi kontrak yang diberikan kepada pemain.
Dilansir dari The Athletic, aturan ini sendiri disahkan pada pertemuan para shareholders klub-klub Premier League di hari Selasa (12/12/2023).
Pada pertemuan tersebut, dilakukan voting terkait pengesahan aturan batas amortisasi biaya transfer pemain, di mana sebanyak 15 klub sepakat—termasuk Chelsea—, 2 klub menolak, dan 3 klub memilih abstain.
Apa Itu Amortisasi Biaya Transfer Pemain?
Amortisasi di sini, secara sederhana berarti menyebar total ongkos transfer pemain ke dalam periode durasi kontrak yang diberikan.
Praktik seperti ini dilakukan sebagai cara agar sebuah klub dapat meminimalisir dampak pengeluaran transfer pemain pada laporan keuangan klub agar tetap sesuai dengan aturan.
Misalnya seorang pemain dibeli dengan harga 80 juta dan diberi kontrak berdurasi 8 tahun. Maka, jumlah pengeluaran klub pada transfer ini dalam laporan keuangan tahunan mereka adalah 10 juta, karena biaya transfer tadi diamortisasi, atau disebar ke dalam kontrak sang pemain.
Jika berbicara soal amortisasi biaya transfer pemain, Chelsea menjadi klub yang paling banyak dibicarakan terkait praktik ini dalam 2 tahun terkahir.
Hal ini dapat dilihat pada durasi kontrak yang diberikan pada nama-nama yang didatangkan di era kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake Capital, yang bervariasi mulai dari 6 tahun hingga bahkan 8,5 tahun.
Mykhailo Mudryk dan Enzo Fernandez, yang masing-masing didatangkan dengan harga 70 juta Euros dan 121 juta Euros, diikat Chelsea dengan jangka waktu 8,5 tahun, membuat keduanya menjadi pemain dengan durasi kontrak terpanjang di sepanjang sejarah Premier League.
Premier League Menyusul Langkah UEFA
Meskipun sudah ditetapkan oleh UEFA, badan tertinggi sepak bola Eropa ini memiliki regulasi keuangan yang berbeda dengan Premier League.
Sehingga, klub seperti Chelsea—yang musim ini tidak mengikuti kompetisi Eropa—tidak berkewajiban untuk mengikuti aturan UEFA. Inilah yang membuat The Blues masih bisa memberikan kontrak berdurasi 8 tahun kepada Moisés Caicedo pada Agustus lalu.
Dengan disahkannya aturan ini pada klub-klub Premier League, maka Chelsea bisa dibilang sudah tidak dapat memanfaatkan celah ini lagi agar dapat mengakali aturan Financial Fair Play (FFP).
Dan nampaknya pihak The Blues sudah memprediksi kemungkinan diterapkannya aturan ini dalam waktu dekat.
Sehingga, tidak mengherankan jika Boehly dan kawan-kawan terlihat ‘terburu-buru’ mendatangkan banyak pemain pada beberapa jendela transfer terakhir, mumpung aturan batas amortisasi biaya transfer pemain belum disahkan.
Langkah yang diambil Premier League ini sendiri memang bermaksud untuk menyesuaikan aturan mereka dengan UEFA. Hal ini diutarakan langsung dalam rilis resmi yang diunggah pada situs Premier League.
“Para Shareholders Premier League sepakat untuk mengubah aturan amortisasi biaya registrasi pemain agar sejalan dengan peraturan UEFA.
“Kedepannya, jangka waktu maksimal lima tahun akan diberlakukan untuk semua kontrak pemain baru atau semua kontrak yang diperpanjang,” tulis laman resmi Premier League.
Meskipun batas amortisasi biaya transfer pemain telah ditetapkan, baik UEFA ataupun Premier League tidak memberikan batasan terkait durasi kontrak yang diberikan kepada seorang pemain.
Dikutip dari The Athletic, klub masih dibebaskan untuk memberikan kontrak dengan jangka waktu berapapun. Tetapi, jika klub tersebut ingin melakukan amortisasi, mereka tidak boleh menyebar total ongkos transfer tersebut di atas 5 tahun.
Selain Amortisasi, Ini Aturan Lain yang Juga Disahkan
Selain mengesahkan aturan batas amortisasi biaya transfer pemain, terdapat aturan lain yang juga ikut disahkan.
Aturan ini terkait pemberian wewenang kepada dewan Premier League untuk menghentikan suatu klub mendaftarkan lebih banyak pemain jika klub tersebut masih memiliki hutang kepada klub Premier League lain atau klub-klub English Football League (EFL).
Selain dilarang mendaftarkan lebih banyak pemain, klub yang berhutang ini juga berpotensi menerima sanksi pengurangan jumlah hadiah uang yang diberikan kepada klub-klub Premier League.