Sediksi.com – Pengenalan sistem Video Assistant Referee (VAR) di Premier League seharusnya meningkatkan akurasi dan konsistensi keputusan wasit. Sayangnya, ini tidak jarang malah memicu kontroversi dan rasa frustrasi di kalangan penggemar, pemain, manajer, serta pakar.
Sejak debutnya pada musim 2019/20, penggunaan VAR yang melibatkan Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), atau badan yang bertanggung jawab atas wasit di sepak bola Inggris, dalam beberapa insiden dianggap salah serta dipertanyakan. Ini selanjutnya berujung pada beberapa kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL.
Pengakuan tersebut umumnya diikuti dengan permintaan maaf resmi dari badan tersebut kepada klub yang terkena dampak atas kesalahan yang dilakukan oleh wasit di lapangan atau ofisial VAR. Namun, sudah berapa kali hal ini terjadi dan apa konsekuensinya?
Artikel ini akan mengulas beberapa kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL.
10 Kesalahan VAR di Premier League yang Diakui PGMOL
Tottenham Hotspur 2-1 Liverpool (30 September 2023)
Kasus yang tercipta pada laga yang digelar di Tottenham Hotspur Stadium ini merupakan yang terbaru dalam daftar kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL. Di laga tersebut, gol Luis Diaz yang seharusnya bisa membawa The Reds unggul 1-0 dianulir karena dianggap offside.
Padahal tayangan ulang serta garis VAR menunjukkan bahwa Diaz jelas-jelas berada dalam posisi onside. Wasit VAR di laga tersebut, Darren England, beserta asistennya, Dan Cook, dinilai gagal mengintervensi miskomunikasi di atas lapangan yang menganggap gol tersebut offside, meskipun keduanya mengetahui bahwa gol tersebut seharusnya onside.
PGMOL sendiri mendeskripsikan kejadian tersebut sebagai “kesalahan manusia yang signifikan” (significant human error).
Manchester United 1-0 Wolverhampton Wanderers (14 Agustus 2023)
Kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL di musim 2023/24 dimulai pada laga antara MU dan Wolves di Old Trafford.
Saat itu, wasit VAR tidak memberikan rekomendasi kepada wasit lapangan, Simon Hooper, untuk meninjau kembali insiden pelanggaran yang dilakukan Andre Onana terhadap Sasa Kalajdzic di kotak penalti dengan menggunakan bantuan monitor pinggir lapangan.
Selanjutnya, PGMOL yang diwakili oleh Jonathan Moss mendatangi pihak Wolves dan melakukan permintaan maaf akibat kelalaian perangkat pertandingan yang tidak memberikan hadiah penalti meskipun pelanggaran jelas-jelas terjadi.
Tottenham Hotspur 2-1 Brighton & Hove Albion (8 April 2023)
Brighton tidak mendapat hadiah penalti saat kalah dari Spurs, setelah Kaoru Mitoma dilanggar oleh Pierre-Emile Hojbjerg di dalam kotak terlarang. Wasit tidak melihat kejadian tersebut dan VAR tidak melakukan intervensi untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Selain insiden tersebut, terdapat beberapa keputusan kontroversial lain dalam laga ini yang kemungkinan dapat mengubah hasil pertandingan, seperti gol Mitoma yang dianulir karena handball serta insiden menarik baju yang dilakukan oleh Clement Lenglet terhadap Lewis Dunk.
Kepala Wasit PGMOL, Howard Webb, kemudian meminta maaf kepada Brighton dan mengadakan pembicaraan dengan pihak klub mengenai proses pengambilan keputusan dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan The Seagulls tersebut.
Baca Juga: 10 Pemain yang Paling Banyak Tampil dalam Sejarah Premier League, Iron Man Sepak Bola Inggris!
Arsenal 1-1 Brentford (11 Februari 2023)
Kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL ini membuat Arsenal harus kehilangan dua poin dalam persaingan mereka untuk memenangkan gelar Premier League 2022/23.
Wasit VAR di laga tersebut, Lee Mason, gagal mengidentifikasi terjadinya offside pada gol penyama kedudukan Brentford yang dicetak Ivan Toney.
Tayangan ulang memperlihatkan bahwa pemain yang memberi assis pada gol tersebut, Christian Norgaard, terperangkap offside terlebih dahulu. Gol itu sendiri dinyatakan sah oleh wasit Martin Atkinson, dan VAR tidak mengoreksinya.
Crystal Palace 1-1 Brighton & Hove Albion (11 Februari 2023)
Wasit VAR di laga ini, John Brooks, melakukan kesalahan saat menggambar garis offside pada gol Pervis Estupinan yang dianulir. Brooks secara tidak teliti meletakkan garis tersebut pada pemain ketiga terakhir Crystal Palace, yang akhirnya membuat Estupinan berada dalam posisi offside.
Inside tersebut menambah daftar kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL, setelah review ulang mengakui bahwa jika garis offside diletakkan dengan benar (pada pemain kedua terakhir), maka gol dari bek sayap asal Ekuador ini akan dianggap sah.
Aston Villa 3-1 Manchester United (6 November 2022)
Bek sayap Aston Villa, Lucas Digne, mencetak gol indah ke gawang David De Gea pada laga ini lewat tendangan bebas. Namun, review yang dilakukan pasca laga berakhir memperlihatkan bahwa wasit memasang garis pembatas pagar pemain terlalu jauh ke belakang dari yang seharusnya.
Hal ini dinilai sebagai sebuah keuntungan bagi Digne, karena ia jadi punya lebih banyak ruang dalam melakukan tendangan bebas.
Manchester United 3-1 Arsenal (4 September 2022)
Gol Gabriel Martinelli pada laga ini dianulir oleh wasit Paul Tierney setelah tinjauan ulangnya pada monitor pinggir lapangan menganggap bahwa telah terjadi pelanggaran terlebih dahulu terhadap Christian Eriksen.
Namun setelahnya, PGMOL menilai bahwa gol yang dicetak winger asal Brazil tersebut seharusnya tidak dianulir, menambah daftar kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL.
Chelsea 2-1 West Ham United (3 September 2022)
Gol penyama kedudukan West Ham yang dicetak oleh Maxwel Cornet dianulir oleh wasit yang menganggap telah terjadi pelanggaran sebelumnya, yang dilakukan oleh Jarrod Bowen terhadap Edouard Mendy.
Keputusan ini sendiri menjadi kasus kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL selanjutnya, setelah mereka mengakui bahwa kontak antara Bowen dan Mendy merupakan kontak minimum dan seharusnya tidak dianggap sebagai pelanggaran.
Newcastle United 0-0 Crystal Palace (3 September 2022)
Terjadi 2 kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL pada tanggal 3 September 2022. Selain menimpa West Ham, kerugian juga dialami oleh Newcastle.
The Magpies harusnya bisa unggul setelah bek Palace, Tyrick Mitchel, menyarangkan gol bunuh diri. Namun, gol ini dianulir akibat Joe Willock yang dianggap melakukan pelanggaran terlebih dahulu terhadap penjaga gawang, Vincent Guaita.
Namun, tinjauan ulang memperlihatkan aksi Mitchel yang mendorong Willock ke arah Guaita yang membuat kontak antara kedua pemain akhirnya terjadi. PGMOL sendiri mengakui bahwa gol Newcastle harusnya sah.
Everton 0-1 Manchester City (26 Februari 2022)
Everton kehilangan kesempatan untuk memperoleh hadiah penalti di menit-menit akhir meskipun terjadi handball oleh Rodri. Pengadil lapangan saat itu, Paul Tierney, serta wasit VAR, Chris Kavanagh, sama-sama menganggap tidak terjadi handball di kotak penalti.
Namun setelahnya, kepala wasit saat itu, Mike Riley, menyampaikan permintaan maaf kepada pihak The Toffees karena mereka seharusnya memperoleh hadiah penalti di laga tersebut.
Baca Juga: 5 Rekor Tak Terkalahkan di Kandang Terlama Premier League, Ada yang Sampai 4 Tahun Lebih!
Demikian ulasan 10 kesalahan VAR di Premier League yang diakui PGMOL. Alih-alih menghadirkan pertandingan yang lebih adil, kehadiran VAR di Premier League justru dirusak oleh kontroversi akibat kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi hasil sebuah pertandingan dan, lebih jauh, berpotensi mengubah pencapaian klub di akhir musim.
Sehingga, VAR dan, terutama PGMOL, perlu meningkatkan kinerja serta kapabilitasnya. Jika tidak ada perkembangan signifikan, maka hal ini akan beresiko pada hilangnya kepercayaan dan rasa hormat dari komunitas sepak bola.