Sediksi.com – Meskipun K-Pop memang sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia, tetapi band Korea punya nasib yang berbeda.
Band Korea sendiri memang belum begitu digemari oleh masyarakat Indonesia. Jika membicarakan band Korea sendiri, sudah pasti yang muncul di benak para penggemar adalah DAY6, The Rose sendiri baru booming setelah comebacknya tahun 2022 lalu.
Ada satu lagi band Korea yang booming tahun 2023 ini yaitu ‘wave to earth’. Musik mereka mulai dikenal setelah mereka merilis album terbarunya bertajuk Flaws and All pada April lalu. Lagu berjudul Season pun viral di media sosial dan sering dijadikan sebagai background music. Beberapa lagu wave to earth yang viral membuat band ini kian dikenal.
Yuk cari tahu seputar band wave to earth di sini, mulai dari profil band, hingga biodata personil wave to earth!
Siapa wave to earth?
Wave to earth adalah band indie Korea yang mulai terkenal dan beranggotakan tiga orang di bawah WAVY. Terdiri dari gitaris/penulis lagu Daniel Kim, drummer Dongkyu Shin dan bassis John Cha, grup ini memulai debutnya dengan single “wave” pada tahun 2019, diikuti oleh EP “wave 0.01” dan “summer flow 0.02” pada tahun 2020.
Musik yang dimainkan oleh mereka punya nada-nada yang semarak dengan sisipan melodi khas Korea. Tak mengherankan karena genre wave to earth tergolong Korean Indie Rock maupun Alternative Rock.
Meskipun, wave to earth berbasis di Seoul, Korea Selatan, sebagian besar lagu mereka berbahasa Inggris. Sejak awal, anggota telah menulis, merekam, mencampur, dan menguasai lagu mereka. Mereka terlibat langsung dengan penata artis dari art album dan video hingga fashion.
“Suatu hari, saya melihat ombak terbesar dalam hidup saya, dan saya pikir mari kita buat ombak besar dengan teman-teman saya,” kata Daniel.
Biodata personil wave to earth
Daniel Kim
Tanggal lahir: 18 Maret 1997
Usia: 27 tahun
Posisi: Gitar, vokal, dan penulis musik
Instagram: @niellkim_
MBTI: INFJ
Daniel Kim wave to earth lahir di Prancis dan pindah ke Korea saat masih kecil. Saat ini ia berkuliah di Howon University jurusan musik terapan dengan peminatan penulisan musik. Ia menulis dan menggubah semua lagu wave to earth. Dia adalah leader wave to earh.
Daniel Kim juga baru saja berulang tahun lho! Tahun ini, umur Daniel Kim wave to earth menginjak 27 tahun.
Daniel mengatakan bahwa dia pertama kali memutuskan judul saat menulis, kemudian mengatur pembicara untuk menulis cerita seperti novel. Dia biasanya menulis lirik dan melodi hampir bersamaan.
Soonjong Cha
Nama panggung: John Cha
Tanggal lahir: 13 Agustus 1997
Posisi: Bass
Instagram: @johnchamusic
MBTI: ENFJ
John tinggal di Kenya selama 7 tahun saat masih anak-anak, itulah awal mulanya ia dipanggil John. Ia merupakan member yang bisa berbahasa Inggris karena sempat bersekolah di sekolah misionaris Amerika. John telah lulus dari Institut Seni Seoul dengan jurusan Musik Terapan dan Bass.
Shin Donggyu
Nama panggung: Dong Q
Tanggal lahir: 23 Januari 1998
Posisi: Drum
MBTI: ENFJ
Instagram: @dongkiii_
Dong Q merupakan mantan member dari grup jazz AIFF. Daniel dan dia akan berdiskusi tentang memiliki seorang bassis, saat itulah Donggyu memperkenalkan John Cha kepada Daniel, dan kemudian, ditambahkan ke grup.
Dong Q berkuliah di Howon University. Setiap merilis album, ia juga sering merekamnya. Dong Q sempat bercita-cita menjadi model.
Kisah dibalik album 0.1 flaws and all
Wave to earth merilis album studio pertama mereka pada 20 April. Album berisi 14 lagu ini berpusat pada cinta. Untuk benar-benar mencakup perasaan ini, para anggota membutuhkan waktu dua tahun untuk mempersiapkannya, kata mereka.
“Butuh banyak waktu untuk merilis full album kami, tapi rasa pencapaian dan kegembiraannya sama besarnya,” kata Dong Q.
Saat Daniel menulis 0.1 flaws and all, dia ingin fokus pada apa yang paling mewakili grupnya, di luar perspektif orang lain.
“Saya berpikir tentang apa yang bisa menjadi musik saya yang sebenarnya. Itu membawa kami ke album ini,” ujar Daniel.
Identitas band berakar pada kemampuan sonik mereka, memanfaatkan nada jazz dan lo-fi yang pada akhirnya menciptakan suara yang unik bagi mereka.
Daniel berkata dia memilih untuk menulis sebagian besar lagu dalam bahasa Inggris karena dia tidak ingin membatasi jangkauan band. Ketika mereka pertama kali memulai, tidak umum bagi band Korea untuk menulis lagu dalam bahasa Inggris, kata John. “Tapi (Daniel) berkata, ‘Oke, kita harus mengglobal.'”
Perspektif ini telah menguntungkan wave to earth. Band ini sekarang memiliki lebih dari 5,4 juta pendengar bulanan di Spotify, dan sebagian besar pendengar mereka di layanan streaming adalah internasional.
“Kami terus bersiap untuk membawakan musik yang lebih hebat di masa depan. Jadi kami meminta minat dan cinta kalian yang berkelanjutan,” ujar Dong Q.
Salah satu lagu wave to earth yang populer adalah lagu berjudul Calla yang maknanya bagus banget itu. Cobain deh denger asyiknya band Korea!