Ternyata Ada Peran Presiden PSG dalam Proses Penjualan MU

Ternyata Ada Peran Presiden PSG dalam Proses Penjualan MU

Peran presiden PSG di Penjualan MU

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Proses akuisisi Manchester United nampaknya akan segera memasuki titik baru. Tawaran final dari grup Qatari yang dipimpin oleh Sheikh Jassim Bin Hamad Al Thani akan segera diketahui jawabannya, paling tidak pada akhir pekan ini.

Dalam proses penjualan MU yang melibatkan miliarder dari Qatar ini ternyata juga melibatkan sosok penting Qatar lainnya, yaitu Nasser Al-Khelaifi. Keterlibatan pria yang saat ini menjabat presiden Paris Saint-Germain (PSG) ini terbilang cukup signifikan.

Laporan The Athletic menyebutkan bahwa Sheikh Jassim dan timnya melakukan konsultasi dengan Al-Khelaifi terkait nilai Manchester United. Seperti yang diketahui, Sheikh Jassim telah mengajukan tawaran di sekitaran 5 miliar Poundsterling untuk kepemilikan 100% atas Manchester United.

Ini berarti seluruh saham keluarga Glazers serta beberapa persen saham minoritas yang dikuasai berbagai pihak akan diambil alih oleh grup Qatari jika tawaran mereka diterima. Sheikh Jassim juga berencana untuk mengeluarkan MU dari bursa saham New York (NYSE) dan mengembalikan klub ke dalam kepemilikan privat.

Keluarga Glazers sendiri menginginkan penjualan di sekitaran 6 miliar Pounds, di mana tawaran Sheikh Jassim masih di bawah jumlah yang diminta.

Keluarga Glazer juga minta bantuan Presiden PSG

Terkait dengan peran Al-Khelaifi dalam penjualan MU, ternyata bukan hanya grup Qatari saja yang melakukan kontak dengannya, namun juga Glazers.

Dilansir dari The Telegraph, Glazers disebut-sebut mengontak chairman grup media beIN ini sebagai bagian dari upaya mereka agar tim penawar dari Qatar tersebut mau menaikkan tawarannya.

Keluarga pengusaha yang berbasis di Florida itu berharap agar Al-Khelaifi dapat menjadi penengah dengan pihak Sheikh Jassim dalam proses penjualan MU.

Sheikh Jassim sendiri, seperti dikabarkan The Athletic, tidak terlibat secara personal dalam negosiasi pengambilalihan Manchester United dengan Glazers serta Raine Group, bank dari Amerika Serikat yang memfasilitasi Glazers dalam proses penjualan MU.

Ia menyerahkan proses tersebut pada firma hukum Macfarlanes serta penasihat keuangannya di Bank of America.

Sementara itu, dikutip dari BBC, pihak Al-Khelaifi dikabarkan telah melakukan pertemuan dengan Raine. Namun, kabar ini langsung dibantah oleh pihak yang dekat dengan Al-Khelaifi.

Sumber yang sama juga dengan tegas membantah keterlibatan pria berusia 49 ini dalam proses penjualan MU, baik secara resmi maupun tidak resmi, dan mengatakan bahwa penawaran yang dilakukan grup Qatari sepenuhnya terpisah dengan PSG.

Nasser Al-Khelaifi dalam proses penjualan MU

Selain dikenal sebagai orang penting dalam klub PSG serta media beIN, Al-Khelaifi juga merupakan sosok penting dalam sepak bola Eropa serta olahraga Qatar. Ia merupakan chairman dari European Club Association, grup lobi yang mewakili kepentingan klub-klub tersukses di Eropa.

Selain itu, pria yang juga mantan petenis profesional ini adalah kepala Qatar Sports Investments (QSI), anak dari badan pengelola dana investasi negara, Qatar Investments Authority (QSA).

Ia juga telah diminta oleh pemerintah Qatar untuk memajukan kepentingan negara pada bidang olahraga tingkat global, pasca keberhasilan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Keterlibatan Al-Khelaifi dalam proses penjualan MU sempat memunculkan kecurigaan di antara para pemilik klub Premier League. Klub tersukses dalam sejarah Premier League ini dikhawatirkan akan menjadi tim milik negara.

Meskipun demikian, dilansir dari The Athletic, aturan Premier League saat ini tidak dapat menghalangi Al-Khelaifi, QSI, atau QSA mengambil alih kepemilikan penuh atau bersama MU.

Namun, aturan UEFA secara jelas menyebutkan melarang dua klub yang dikontrol oleh orang atau entitas yang sama untuk bermain di kompetisi yang sama. Sehingga, jika PSG dan MU lolos ke Liga Champions di bawah pemilik yang sama, misalnya, maka keduanya tidak boleh ikut berkompetisi.

Akan tetapi, aturan ini pun kemungkinan besar dapat berubah setelah presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengatakan bahwa mereka tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan klub-klub berpemilik sama agar dapat tampil di Liga Champions.

Terkait berbagai kekhawatiran yang muncul dari keterlibatan 2 tokoh penting Qatar tersebut dalam penjualan MU, baik pihak Sheikh Jassim maupun Al-Khelaifi membantah potensi kepemilikan dua klub secara bersamaan ini.

Perwakilan grup Qatari sendiri telah menegaskan bahwa peran Al-Khelaifi dalam proses penjualan MU murni sebagai penasihat saja. Mereka juga memberi sinyal kuat perihal posisi Sheikh Jassim sebagai pemilik MU satu-satunya jika proses akuisi berhasil.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel