Sediksi.com – Dalam lemari dapur mana pun, berdiri botol merah yang familiar, siap menambahkan rasa manis dan asam pada hidangan favorit kita. Namun, siapa sangka bahwa saus tomat, yang kita kenal sebagai pelengkap kentang goreng dan burger, memiliki sejarah yang lebih berwarna daripada merahnya sendiri.
Mari kita selami sejarah unik saus tomat yang dulu pernah dipercayai sebagai obat. Hal ini pernah dilakukan pada awal abad 19, yakni sekitar tahun 1830-an. Dr. John Cook Bennett, seorang dokter Amerika, memuji saus tomat ini sebagai obat untuk semua masalah umum seperti diare, gangguan pencernaan hingga penyakit kuning.
Bagaimana ini bisa terjadi? Simak ulasan Sediksi berikut ini tentang sejarah unik saus tomat, dari mana saus ini berasal, berkembang dan bisa terkenal seperti sekarang.
Perjalanan Panjang Saus Tomat
Dalam bahasa Inggris, saus tomat ini disebut ketchup, pengucapannya sama seperti kecap dalam bahasa Indonesia. Namun, kata kecap di Asia sendiri merujuk pada hasil fermentasi dari kedelai dan protein ikan, akan tetapi di Eropa, khususnya di Inggris pada awalnya ketchup (kecap) itu merujuk pada saus tomat.
Lalu kok bisa beda, padahal namanya sama? Sebenarnya mana kecap yang asli? Jadi kecap atau saus ini memiliki sejarah yang panjang.
Menyadur dari laman History, dari tulisan The Surprisingly Ancient History of Ketchup, Stephani Butler berkata bahwa nenek motang kecap modern ini benar-benar bebas dari tomat, artinya tomat bukan bahan baku untuk membuat kecap dulu pada asalnya.
Menurut Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada; Murdijati Gardjito, dalam Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia, kecap sendiri adalah sejenis saus yang sudah sangat lama dikenal di Asia.
Dikatakan bahwa China merupakan tempat pertama bagi terciptanya ini, yang nantinya akan disebut ketchup di Inggris. Berasal dari zaman kekaisaran Tiongkok, di mana saus tersebut dibuat denga nisi perut ikan, produk sampingan daging, dan kedelai agar cita rasanya mendekati tomat.
Sejak 300 SM, teks-teks mulai mendokumentasikan penggunaan pasta fermentasi yang terbuat dari isi perut ikan, produk sampingan daging dan kedelai.
Lalu kenapa berubah bahan baku sesampainya Inggris? Jadi meskipun tomat dibawa ke Inggris dari Amerika Selatan pada tahun 1500-an, buah ini tidak dimakan selama berabad-abad karena banyak orang yang mengganggapnya beracun.
Masih menurut Murdijati, orang Inggris dan Belanda memperkenalkan kecap berbahan dasar ikan dari Asia itu dan disebutnya catchup (ketchup), karena dari asalnya, yakni China, dalam dialek Amoy disebut koe-chiap atau ke-tsiap, serta pada penutur dialek Ming Selatan menyebtut ini ge-thcup atau koe-cheup.
Orang Inggris utamanya, karena perbedaan budaya, mereka menambahkan bahan lain atau bahkan mengganti bahan utamanya, menyesuaikan lidah orang Eropa.
Sejarah Unik Saus Tomat
Mengenai sejarah unik saus tomat, atau ketchup ini, memiliki akar yang mendalam dalam sejarah. Seperti yang telah dibahas di atas, ini tidak dimulai dengan tomat, melainkan dengan fermentasi ikan dan kedelai di era Kekaisaran Cina.
Pada abad ke-18, saus ini dikenal sebagai kecap di Asia, namun di Inggris, ketchup lebih merujuk pada saus tomat. Ironisnya, tomat tidak digunakan dalam pembuatan saus ini hingga tahun 1812, ketika James Mease, seorang ilmuwan dari Philadelphia, menciptakan resep saus tomat dengan tomat segar yang dianggap aman untuk dikonsumsi.
Sebelum itu, tomat dianggap beracun di Inggris, terutama ketika asam tomat bereaksi dengan piring timah, menyebabkan keracunan timbal. Namun, seiring waktu, persepsi ini berubah, dan tomat mulai dihargai karena rasanya yang kaya dan manfaat kesehatannya.
Walau awalnya diklaim sebagai obat oleh Dr. John Cook Bennett, dan juga karena orang-orang mengira bahwa saus tomat baik untuk seseorang, karena adanya proses fermentasi dan berbagai kandungan di dalamnya.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, makanan yang difermentasi dianggap baik untuk kesehatan secara keseluruhan utamanya dalam pencernaan. Mungkin karena anggapan inilah, tersebar rumor jika saus tomat sangat baik untuk kesehatan.
Hingga pada beberapa dekade kemudian, popularitas saus tomat sebagai obat kian meredup, tapi eksistensinya sebagai pelengkap makanan tetap bertahan.
Hal ini karena orang-orang terus mendambakan rasanya yang tajam, sehingga mendorong Henry Heinz untuk merevolusi produksi saus tomat pada tahun 1876.
Segera ini menjadi produk yang sangat laku di pasaran, karena banyak disukai, ini mulai dijual di toko-toko dengan nama ‘catsup’ di Pittsburgh, Pennsylvania.
Hingga kini banyak brand, bahkan di setiap negara mempunyai resepnya masing-masing, utamanya di Indonesia produk ini jadi pendamping wajib saat makan, entah cemilan hingga makan berat yang biasa dipadukan dengan saus sambal.
Itulah dia ulasan tentang sejarah unik saus tomat. Saus tomat ini telah bertransformasi dari saus ikan fermentasi kuno menjadi ikon budaya pop yang kita cintai.
Dari penggunaannya sebagai obat pada 1830-an hingga menjadi bumbu dapur yang tak tergantikan, saus tomat telah menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar tambahan rasa; ia adalah bagian dari sejarah kuliner kita. Dengan setiap tetes, kita menikmati warisan rasa yang telah bertahan selama berabad-abad.