Sediksi.com – Nyekar merupakan tradisi orang Jawa yang biasanya dilakukan sebagai bentuk penghormatan, doa, atau pengenangan terhadap orang-orang, umumnya kerabat yang telah meninggal dengan cara berziarah atau berkunjung ke makam orang kerabat tersebut.
Kegiatan nyekar seringkali melibatkan pembawaan bunga segar, doa, atau tindakan penghormatan lainnya. Tujuannya adalah untuk merawat dan memberikan perhatian khusus kepada makam orang yang telah meninggal. Nyekar juga bisa menjadi momen refleksi dan doa bagi orang yang masih hidup.
Penting untuk dicatat bahwa tradisi dan tata cara nyekar bisa bervariasi antar budaya dan agama. Meskipun istilah “nyekar” umumnya digunakan dalam konteks budaya Jawa, kegiatan serupa mungkin memiliki istilah yang berbeda di berbagai daerah atau kelompok masyarakat di Indonesia.
Untuk itu, artikel ini akan secara spesifik menjelaskan tentang tata cara nyekar ke makam menjelang Ramadhan untuk muslim di Jawa yang waktunya akan segera tiba.
Tata cara nyekar ke makam menjelang Ramadhan
Nyekar ke makam menjelang Ramadhan bisa menjadi waktu untuk memberikan penghormatan ekstra kepada orang-orang atau kerabat dekat yang telah meninggal. Ziarah ke makam adalah cara untuk merenungkan kenangan, mengingatkan pada nilai-nilai spiritual, dan mohon doa restu dari yang telah pergi.
Lalu, bagaimana tata cara nyekar ke makam menjelang Ramadhan yang benar? Berikut ini langkah-langkah yang bisa kalian ikuti yang dilansir dari NU Online.
- Punya wudhu sebelum pergi ke makam
- Mengucap salam kepada ahli kubur sebelum masuk ke area makam
Diriwayatkan oleh Buraidah RA yang menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW sering mengajarkan kepada para sahabat agar ketika berziarah ke makam, bisa mengucapkan, “Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mu`miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum Laahiquun. As`alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.”
Artinya: “Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian, wahai penghuni perkampungan orang-orang mukmin dan muslim, dan kami insyaallah akan menyusul kalian. Semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kami dan juga kepada kalian.” (HR Muslim)
- Memanjatkan doa kepada almarhum yang dimulai dengan baca istighfar
“Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.”
Artinya: “Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
- Lanjut baca surat-surat pendek Al-Quran
Adapun surat-surat pendek Al-Quran yang dibaca ketika berziarah adalah sebagai berikut yang diurutkan dari yang paling duluan dibaca.
- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al-Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)
- Lanjut baca surat Yasin
Membaca surat Yasin saat nyekar ke makam menjelang Ramadhan bersifat fadha’ilul ‘amal yang berarti amalan utama yang dilakukan demi tujuan kebaikan.
- Lanjut baca doa ziarah kubur
“Allahummagfirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.”
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim)
- Jika selesai, siram makam dengan air dan bunga
Sifat untuk langkah ini adalah sunnah yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga makam tersebut tetap dingin. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis HR Abu Daud yang mengatakan, “sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.”
Kapan waktu yang tepat untuk nyekar ke makam menjelang Ramadhan?
Dikutip dari buku karya Abdurrahman Misno BP berjudul Mari Ziarah Kubur, tidak ada waktu khusus untuk berziarah karena tujuan dari kegiatan ini adalah mengingatkan kita kepada akhirat.
Sehingga berziarah ke kuburan bisa dilakukan kapan saja dan jam berapa saja.
Demikian penjelasan tentang tata cara nyekar ke makam menjelang Ramadhan beserta informasi tambahan terkait kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.