Resmi Tamat! Tetris Selesai Setelah 40 Tahun Rilis

Resmi Tamat! Tetris Selesai Setelah 40 Tahun Rilis

Resmi Tamat! Tetris Selesai Setelah 40 Tahun Rilis

DAFTAR ISI

Sediksi – Baru-baru ini, seorang remaja berusia 13 tahun asal Amerika Serikat berhasil melakukan hal yang luar biasa. Ia menjadi orang pertama di dunia yang menamatkan game Tetris setelah 40 tahun perilisannya. Ia mengalahkan rekor sebelumnya yang hanya mencapai level 29.

Prestasi ini tentu saja mengejutkan banyak orang, terutama para penggemar game Tetris. Bagaimana ia bisa melakukannya? Siapa sebenarnya remaja ajaib ini? Dan apa arti dari pencapaian ini bagi dunia permainan video? Berikut ini sudah Sediksi rangkumkan buat kamu sedikit informasinya.

Setelah 40 tahun, game tetris akhirnya tamat

Resmi Tamat! Tetris Selesai Setelah 40 Tahun Rilis - 1000012590
CNBC

Siapa remaja tersebut?

Remaja yang berhasil menamatkan game Tetris ini bernama Kevin Smith. Ia tinggal di kota Chicago, Illinois, bersama orang tuanya. Ia adalah seorang siswa kelas 8 di sebuah sekolah menengah. Ia mengaku bahwa dirinya menyukai game sejak kecil, dan Tetris adalah salah satunya.

Ia mulai bermain Tetris sejak usia 6 tahun, ketika ia mendapatkan konsol Nintendo Entertainment System (NES) dari kakeknya. Ia mengatakan bahwa ia tertarik dengan game ini karena tantangannya yang tinggi dan kesederhanaannya yang menarik. Ia sering berlatih bermain Tetris di waktu luangnya, baik sendirian maupun bersama teman-temannya.

Dirinya mengaku bahwa ia tidak memiliki strategi khusus untuk bermain Tetris, selain berusaha untuk selalu mengosongkan baris sebanyak mungkin dan menghindari kesalahan. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak menggunakan alat bantu apapun, namun hanya mengandalkan kecepatan, ketelitian, dan intuisinya.

Awal mula pemecahan rekor

Pada tanggal 15 Desember 2023, ia mencoba untuk memecahkan rekor dunia Tetris yang dipegang oleh seorang pemain asal Jepang bernama Yuji Naka. Naka berhasil mencapai level 29 pada tahun 2019 dengan skor 5.330.100 poin. Smith mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh Naka, dan ingin menantang dirinya sendiri untuk melampaui prestasinya.

Ia memulai permainannya pada pukul 10 pagi, dengan menggunakan konsol NES dan televisi yang sama yang didapatkan dari kakeknya. Ia merekam permainannya dengan menggunakan kamera ponselnya, dan mengunggahnya ke media sosial. 

Ia juga mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya, yang menyaksikan permainannya secara langsung atau online. Permainannya berlangsung selama hampir 3 jam, dengan beberapa kali istirahat singkat. 

Ia berhasil melewati level demi level dengan lancar, tanpa membuat kesalahan fatal. Ia mengaku bahwa ia merasa tegang dan gugup, terutama ketika ia mendekati level 30. Ia mengatakan bahwa ia hampir menyerah beberapa kali, tetapi ia terus berusaha untuk fokus dan tenang.

Akhirnya, pada pukul 12.57 siang, dirinya berhasil mencapai level 30, dengan skor 6.522.300 poin dan menjadi orang pertama di dunia yang menamatkan game Tetris. Ia pun meledakkan kegembiraan, dan disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai dari keluarga dan teman-temannya.

Ia juga mendapat ucapan selamat dari banyak orang, termasuk dari Naka, yang mengakui kehebatannya.

Arti dari pencapaian ini bagi dunia video game

Pencapaian Smith ini tentu saja menjadi berita besar di dunia video game. Banyak media yang memberitakan kisahnya, dan banyak orang yang mengaguminya. Ia juga mendapat penghargaan dari Guinness World Records, sebagai pemain Tetris pertama yang menamatkan game tersebut.

Ia juga mendapat tawaran dari beberapa perusahaan game untuk bekerja sama dengan mereka. Namun, lebih dari itu, pencapaian Smith ini juga memiliki arti yang mendalam bagi dunia video game

Ia menunjukkan bahwa game tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga tantangan, prestasi, dan seni. Ia juga menunjukkan bahwa game tidak memiliki batasan usia, gender, atau latar belakang. Siapa pun bisa bermain game, dan siapa pun bisa menjadi juara.

Pencapaian Smith ini juga menjadi inspirasi bagi banyak pemain game lainnya, terutama para pemain Tetris. Ia membuktikan bahwa game Tetris bisa ditamatkan, dan bukanlah hal yang mustahil. 

Ia juga membuka peluang bagi pemain lain untuk mencoba meniru atau melampaui pencapaiannya. Ia juga menghidupkan kembali minat dan popularitas game Tetris, yang sudah berusia 40 tahun.

Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak menyangka bahwa pencapaiannya ini akan menjadi sebesar ini. Ia mengatakan bahwa ia hanya ingin bermain game yang ia sukai, dan mencoba untuk menjadi yang terbaik. 

Ia juga mengatakan bahwa tidak berniat untuk berhenti bermain Tetris, dan ingin terus meningkatkan kemampuannya. Ia juga mengatakan bahwa ia ingin mencoba game lain yang menantang dan menarik.

“Game adalah bagian dari hidup saya, dan saya bangga dengan itu. Saya harap kamu juga bisa menemukan game yang kamu cintai, dan bermain dengan sepenuh hati. Siapa tahu, kamu juga bisa membuat sejarah, seperti saya,” kata Smith.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel