Sediksi.com – Ketika kamu melamar kerja, pasti kamu ingin memberi kesan yang baik kepada HRD atau perusahaan. Kamu berusaha menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang kompeten, profesional, dan sesuai dengan kriteria yang dicari. Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat HRD menilai kamu sebagai tipe pelamar kerja yang red flag.
Red flag ini digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri negatif atau peringatan dari perilaku atau karakter seseorang. Dalam konteks melamar kerja, red flag bisa berdampak buruk bagi pelamar, karena bisa menurunkan peluang diterima, bahkan membuat pelamar langsung ditolak. Artikel Sediksi kali ini membahas apa saja tipe pelamar kerja yang red flag menurut HRD. Yuk Simak!
Tipe Pelamar Kerja yang Red Flag Menurut HRD
Attitude kurang
Attitude menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh HRD saat merekrut karyawan. HRD ingin merekrut karyawan yang mempunyai sikap positif, kooperatif, dan beradaptasi dengan baik. HRD akan menghindari karyawan dengan sikap negatif, konflik, dan sulit beradaptasi.
Kurang sopan
Jangan menggunakan bahasa kasar, vulgar, dan tidak pantas. Jangan menjelek-jelekkan perusahaan atau pekerjaan lain yang pernah kamu lakukan sebelumnya.
Kurang antusias
Jangan terlihat bosan, malas, atau tidak peduli saat wawancara atau tes. Jangan sampai mengabaikan email, telepon, atau pesan dari HRD.
Kurang fleksibel
Jangan menolak atau mengeluh jika diminta untuk melakukan tugas atau tanggung jawab yang berbeda atau lebih banyak dari yang kamu harapkan. Jangan juga bersikap kaku atau egois saat bekerja dengan tim atau orang lain. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak mau berkembang dan tidak bisa bekerja sama dengan baik.
Suka menyombongkan diri
Menyombongkan diri yaitu perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang merasa lebih baik, lebih pintar, atau lebih hebat dari orang lain. Hal ini bisa menjadi red flag bagi HRD karena bisa memunculkan kesan bahwa pelamar orang yang sombong, arogan, atau tidak rendah hati.
Memamerkan prestasi yang tidak relevan
Kamu tidak perlu menyebutkan bahwa kamu pernah menjadi juara lomba menyanyi, jika kamu melamar sebagai akuntan. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak fokus atau tidak tahu apa yang kamu inginkan.
Mengklaim diri sebagai ahli atau pakar
Jangan sampai rasa percaya dirimu membuatmu mengklaim diri sebagai ahli atau pakar di bidang tertentu. Contohnya, kamu tidak perlu menyebutkan bahwa kamu ahli di bidang marketing, padahal kamu baru terjun selama satu tahun dalam bidang marketing.
Membanding-bandingkan diri dengan orang lain
Jangan mengatakan bahwa kamu lebih baik dari pelamar lain karena kamu mempunyai gelar yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih banyak.
Tidak tepat waktu
Tidak tepat waktu merupakan perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang tidak menghargai waktu atau janji yang telah dibuat. HRD bisa menilai perilaku ini sebagai red flag karena menimbulkan kesan tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, dan tidak menghormati orang lain.
Datang terlambat
Jangan datang terlambat dengan alasan yang tidak jelas tanpa memberitahu HRD. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak serius atau tidak menghargai kesempatan yang diberikan.
Mengirim berkas terlambat
Jangan mengirim berkas terlambat tanpa alasan yang jelas atau tanpa meminta perpanjangan waktu terlebih dahulu. Hal ini memperlihatkan bahwa kamu tidak disiplin atau tidak menghormati aturan yang berlaku.
Merespon lambat
Usahakan merespon email, telepon, atau pesan dari HRD dengan cepat dan sopan. Jangan merespon lambat tanpa alasan yang jelas atau tanpa meminta maaf terlebih dahulu.
Bohong soal skill
Bohong soal skill menunjukkan bahwa seseorang tidak jujur atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal ini menjadi red flag bagi HRD sebab menandakan pelamar merupakan orang yang tidak kompeten, tidak profesional, dan tidak bisa dipercaya.
Memalsukan sertifikat atau ijazah
Jangan sampai memalsukan sertifikat atau ijazah yang tidak kamu punyai. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki integritas atau tidak menghargai etika yang berlaku.
Mengarang pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang seharusnya ditampilkan harus benar-benar sesuai. Jika tidak kamu miliki atau tidak sesuai dengan kenyataan, jangan sekalipun dimasukkan. Ini berpotensi membuatmu dipandang tengil dan sok punya segudang pengalaman padahal tidak ada isinya.
Menyembunyikan kelemahan
Jangan menyembunyikan kelemahan yang kamu miliki atau tidak mau mengakui kesalahan yang kamu buat. Ini bisa menunjukkan kamu tidak berpotensi untuk berkembang.
Itulah 4 tipe pelamar kerja yang red flag menurut HRD. Jika ingin mendapat tawaran pekerjaan, hndari hal-hal yang bisa menjadi red flag bagi HRD di atas ya!