Tips Kerja Remote: Membuat Waktu Istirahat Lebih Berkualitas dan Efisien

Tips Kerja Remote: Membuat Waktu Istirahat Lebih Berkualitas dan Efisien

Tips Kerja Remote: Membuat Waktu Istirahat Lebih Berkualitas dan Efisien

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kebanyakan orang beranggapan kerja remote lebih mudah hanya karena tidak perlu menjalani rutinitas commuting ke kantor, aktivitas yang dikeluhkan utamanya oleh pekerja yang jarak kantor dan domisilinya jauh.

Kenyataannya, agar nyaman bekerja secara remote, diperlukan proses pendisiplinan diri yang berbeda dari pekerja non remote. Sehingga meskipun terlihat mudah karena dianggap lebih fleksibel, kesulitan-kesulitan dalam kerja remote juga seharusnya tidak diabaikan.

Jadi apabila kalian salah satu yang masih kesulitan dalam beradaptasi dengan kerja remote, rutinitas seperti apa yang harus dibangun dan dipelihara untuk mencegah burnout, artikel ini akan membantu dengan memberikan tips membuat waktu istirahat lebih efektif.

Mengapa istirahat yang berkualitas dan efisien itu penting?

Tips Kerja Remote: Membuat Waktu Istirahat Lebih Berkualitas dan Efisien
(healthline)

Menerapkan istirahat dengan benar itu penting untuk kesehatan mental yang lebih baik, peningkatan konsentrasi dan daya ingat, sistem kekebalan tubuh yang lebih sehat, pengurangan stres, peningkatan suasana hati, serta menjaga metabolisme tubuh dengan baik.

Polling pembaca CNNIndonesia.com tahun 2021 menunjukkan, sebanyak 77,3% orang pernah burnout akibat kerja remote. Penyebabnya, keharusan untuk standby atau siap siaga 24 jam berada di posisi tertinggi sebesar 46,7%. 

Dalam beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote, kebanyakan berpikir bahwa hanya karena tidak bekerja di kantor berarti lebih fleksibel. Yang ternyata, kenyataannya tidak begitu. Terbukti dari persentase tersebut.

Penyebab keduanya adalah besarnya beban kerja dengan persentase sebesar 38,7%. Ketiga, jadwal meeting yang terlalu panjang dan banyak serta tidak selesai-selesai dengan persentase sebesar 14,6%.

Ketika mengalami burnout, psikolog Rena Masri mengatakan pekerja jadi kehilangan motivasi kerja, kurang semangat, lelah, sulit fokus, bahkan bisa menyebabkan benci pada pekerjaan.

Jika kondisi ini tidak segera diatasi, akhirnya berpengaruh ke performa kerja yang menurun, sulit untuk bangkit kembali, menyebabkan dampak buruk lain seperti gangguan kesehatan mental yang lebih serius serta kesehatan fisik.

Berapa lama waktu istirahat yang ideal?

Penulis Travis Bradberry menggunakan aplikasi komputer untuk melacak kebiasaan kerja karyawan dan menemukan bahwa pekerja yang lebih sering mengambil istirahat pendek memiliki kinerja lebih baik daripada rekan-rekan mereka lainnya yang tidak menerapkan kebiasaan tersebut.

Faktanya, rasio kerja-istirahat yang ideal adalah 52 menit kerja, diikuti 17 menit istirahat. Orang yang menjaga jadwal ini memiliki daya fokus yang bagus. 

Memang jadwal kerja dari satu pekerjaan atau tempat dengan lainnya bisa beragam. Adapun jalan tengah yang bisa diambil adalah dengan usahakan untuk istirahat setidaknya 10 menit. Ini akan memberi kalian cukup waktu untuk menjauh dari tugas pekerjaan sementara. Dan ketika kembali bekerja, pikiran jadi lebih jernih.

Tips membuat waktu istirahat lebih berkualitas dan efisien untuk pekerja remote

Tips Kerja Remote: Membuat Waktu Istirahat Lebih Berkualitas dan Efisien
(spaneasy)

Jangan makan di tempat yang sama dengan tempat kerja kalian

Makan di meja makan, selain ruangan kerja, asalkan tidak di tempat yang sama dengan tempat kerja kalian. Dengan melakukannya di tempat yang berbeda, bisa membantu kalian untuk benar-benar istirahat total dan sejenak dari pekerjaan. 

Jika punya waktu istirahat yang lebih panjang, makan di luar

Entah itu makan di cafe, warung, balkon, atau duduk di dekat jendela, akan sangat berarti untuk membuat waktu istirahat kalian selama jam makan siang menjadi lebih efisien dan berkualitas.

Dengan menghirup udara segar dan dengan sirkulasi udara yang lancar akan sangat membantu otak kalian untuk kembali fresh. Sehingga ketika kembali kerja, pikiran menjadi lebih jernih dan termotivasi lagi.

Bergerak: jalan kaki, peregangan, olahraga

Bergerak adalah kuncinya. Tergantung berapa lama waktu istirahat yang dimiliki, pastikan kalian bergerak. Jika waktu terbatas, kalian bisa melakukan peregangan.

Apabila punya waktu yang lebih banyak, olahraga dan jalan kaki bisa menjadi pilihan yang bagus.

Baca: buku atau apapun selama tidak berkaitan dengan pekerjaan

Manfaatkan waktu istirahat dengan baca apapun seperti buku, majalah, atau yang lainnya selama tidak berkaitan dengan pekerjaan. Selain itu, pastikan bacaan yang dipegang juga yang bisa memberikan dampak positif dan bukan hanya sekadar untuk menghabiskan waktu.

Main game

Main game juga bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu istirahat secara berkualitas dan efisien. Pastikan game yang dimainkan jenisnya yang membuat pikiran menjadi lebih rileks alih-alih lebih stres lagi.

Bersihkan dan rapikan ruang kerja

Ruang kerja yang bersih dan rapi akan sangat membantu dalam meningkatkan motivasi kerja. Untuk itu, waktu istirahat bisa dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas satu ini.

Power nap

Power nap bukan sekadar tidur siang biasa. Tapi sebuah tips dimana tidur siang selama 10 hingga 20 menit bermanfaat untuk menyegarkan dan meningkatkan kewaspadaan dengan sedikit atau tanpa rasa grogi setelah bangun tidur.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel