Sediksi.com – Gelombang layoff yang terbukti bisa terjadi beberapa kali dalam setahun selama beberapa tahun belakangan telah menjadi momok bagi semua pekerja.
Fenomena ini menyebabkan kegelisahan di antara kelompok pekerja karena potensinya yang bisa mengancam pekerjaan siapapun.
Sementara itu, kompetisi di dunia kerja terus meningkat. Di masa seperti sekarang, tantangan untuk mempertahankan pekerjaan sangat sulit.
Tapi, mencari pekerjaan baru juga merupakan tantangan yang punya kerumitannya sendiri.
Itulah mengapa sering ditemukan istilah “lebih stres cari kerja daripada stres karena kerja.”
Akhirnya, saat ini layoff bukan hanya sebuah fenomena yang terkesan bisa terjadi di waktu yang tidak dapat diduga.
Saking normalnya fenomena layoff di era ini, semakin banyak orang mengantisipasi layoff seperti musim. Tujuannya, tentu saja agar mereka tidak menjadi salah satu korban layoff.
Artikel ini akan memberikan beberapa tips mempersiapkan diri untuk musim layoff 2024 agar kalian bisa memperkirakan apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari layoff.
1. Mencari tahu riwayat layoff tahun sebelumnya
Melansir dari databoks yang menghimpun data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sebanyak 26.400 karyawan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di semester pertama tahun 2023.
Data tersebut masih belum mencerminkan keseluruhan kasus layoff di Indonesia tahun ini.
Ketika data tersebut dirilis, hanya perusahaan dari 26 provinsi yang sudah melaporkan melalui Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan dan/atau Pengadilan Hubungan Industrial.
Sehingga ada kemungkinan angka PHK yang sebenarnya lebih tinggi dari data Kemnaker.
Dari laporan itu sendiri, diketahui PHK terbanyak berada di Jawa Barat (11.595 orang), Banten (5.141 orang), dan Jawa Tengah (4.787 orang).
2. Tiga industri berpotensi melakukan layoff tahun 2024
Ketika pandemi terjadi, banyak sekali pekerja dari berbagai industri yang terdampak oleh layoff.
Kemudian pasca pandemi, rupanya layoff masih bisa terjadi, terutama pada pekerja di industri teknologi. Tidak hanya dari perusahaan yang berskala kecil, tapi juga besar.
Jika kalian ingin mencari tahu industri mana yang berpotensi melakukan layoff tahun 2024, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengunjungi Layoffs.fyi, situs yang diciptakan untuk memantau PHK.
Situs tersebut tidak hanya mencakup perusahaan-perusahaan dari luar negeri, tapi juga Indonesia.
Cara ini juga dilakukan oleh Racher Sederberg, ahli ekonomi senior di perusahaan analisis pasar tenaga kerja Lightcast.
Setelah mengobservasi Layoffs.fyi, Sederberg bisa menyimpulkan secara keseluruhan, “langit tidak akan runtuh.”
“PHK besar-besaran diperkirakan tidak mungkin terjadi karena banyak perusahaan masih berusaha mencoba merekrut pekerja baru,” lanjutnya ketika diwawancara USA Today pada 4 Desember 2023.
Beberapa pekerjaan tertentu punya risiko yang lebih besar dibandingkan pekerjaan lainnya memang.
Industri teknologi, yang mengalami gelombang layoff pada tahun lalu, diprediksi masih akan terus melakukan hal yang sama di tahun 2024.
Tahun 2023 ini, Layoffs.fyi telat mencatat lebih dari 250.000 orang menjadi korban PHK berasal dari bidang teknologi.
Teknologi bukan satu-satunya industri yang berpotensi terdampak oleh layoff lagi tahun depan.
Industri kedua yang berpotensi terdampak adalah media karena industri ini sedang berjuang melawan konten internet gratisan yang kini semakin beragam, banyak, dan mampu memberikan kualitas yang lebih bagus.
Karena sepanjang Januari sampai dengan September, jumlah yang menjadi korban layoff melebihi 19.000 orang.
Industri lain yang diprediksi ikut terdampak layoff pada tahun 2024 adalah ritel, layanan kesehatan, perusahaan produsen produk kesehatan dan penyedia layanan kesehatan (termasuk rumah sakit), dan perusahaan keuangan.
Karena tingginya angka PHK di bidang-bidang tersebut di Amerika Serikat (AS) pada tahun ini berdasarkan laporan terakhir perusahaan manajemen karier Challenger, Gray & Christmas.
3. Membangun jaringan pertemanan
Untuk meminimalisir risiko terdampak musim layoff 2024, Challenger, Gray & Christmas tahun ini merekomendasikan semua kelompok pekerja untuk membangun jaringan pertemanan yang bisa membantu meningkatkan peluang pekerja untuk mendapatkan pekerjaan baru jika di-PHK.
Selama bukan pemegang modal dan menggantungkan penghidupan atau penghasilan dari upah yang diberikan oleh perusahaan atas kontribusi kalian, kalian tetap punya risiko terdampak layoff.
Selain membangun jaringan, kalian juga perlu rajin memperbarui Curriculum Vitae (CV), mencari lowongan pekerjaan, meskipun posisi kalian sekarang masih nyaman dengan pekerjaan sekarang.