Wabah Kutu Kasur di Prancis Dikhawatirkan Sedang Menuju Britania

Wabah Kutu Kasur di Prancis Dikhawatirkan Sedang Menuju Britania

reuters

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Wabah kutu kasur yang sedang melanda Prancis dan ramai dibicarakan selama seminggu belakangan ini dikhawatirkan menyebar ke negara-negara lainnya.

Britania juga mengkhawatirkan potensi mengalami nasib yang sama dengan Prancis setelah ditemukan kutu kasur di London Underground, kereta bawah tanah yang menjadi salah satu transportasi umum sehari-hari warga London.

“Seperti Covid, tapi punya kaki”

Sejak wabah kutu kasur terjadi di Prancis, pengguna media sosial dari berbagai negara banyak yang membicarakan dan mengomentari topik ini.

Dari keramaian di media sosial tersebut, berbagai istilah baru untuk menyebut fenomena ini pun bermunculan, khususnya dari warga London.

Minggu lalu, seorang wanita membagikan cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter), “sampai ada cewe bawa kursinya sendiri ke dalam kereta demi nggak kena kutu kasur.”

Pencarian ‘kutu kasur’ di Google Britania Raya juga terus meroket belakangan seiring dengan naiknya kekhawatiran mereka akan “pandemi serangga” (budgemic) dan “Covid tapi berkaki”.

Melansir dari Evening Standard, mereka yang berkicau di aplikasi X ini adalah orang-orang yang sudah pernah mengalami wabah kutu kasur sebelumnya. 

Dan tahu betul betapa menghantui proses yang harus dilalui untuk menyingkirkan kutu kasur ini.

Wali kota London pastikan wabah tidak akan sampai menyebar luas

Wabah Kutu Kasur di Prancis Dikhawatirkan Sedang Menuju Britania - image 13
Shadiq Khan sedang menjawab pertanyaan wartawan terakhir wabah kutu kasur (Tangkapan layar: PoliticsJOE)

Sadiq Khan, Wali kota London mengakui bahwa tentu saja penyakit ini merupakan “penyebab kekhawatiran yang nyata” bagi masyarakat karena adanya kemungkinan kutu kasur ini menyebar sampai ke seluruh London. 

Ia juga mengatakan kepada PoliticsJoe, media Inggris bahwa pihak pengelola transportasi umum London yang disebut Transport for London (TfL) sudah mulai melakukan disinfeksi bangku penumpang setiap hari.

Bahkan, Khan juga sempat mengomunikasikan dengan pihak Prancis untuk bertanya apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini berdasarkan pengalaman mereka.

“Saya tahu masyarakat khawatir kutu kasur di Paris bisa menyebabkan masalah di London dan saya sudah menghubungi TfL minggu lalu sehingga akhir minggu ini, bisa melakukan sesuatu untuk memastikan kita tidak sampai terkena masalah itu,” kata Khan (9/10).

Pembersihan bis dan gerbong kereta juga sudah dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya wabah.

“Dan saya sudah berbicara kepada Eurostar, kita punya salah satu kebiasaan pembersihan aset yang terbaik, dan untuk beragam alasan sekalipun, kami kira masalah itu tidak akan muncul di London,” lanjutnya.

“Dari pihak TfL sendiri, tetap harus terus mempertahankan kinerjanya,” kata Khan menambahkan.

Perkembangbiakan kutu kasur sedang meningkat secara global

Paris dan London bukan satu-satunya yang sedang berjuang melawan wabah kutu kasur. Di waktu yang bersamaan, beberapa negara lainnya juga sedang mengalami masalah yang sama.

Hanya saja, wabah kutu kasur yang sedang terjadi di Paris ini memang sudah di atas batas wajar. 

Profesor James Logan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine menyampaikan kondisi ini bisa sampai terjadi karena kutu kasur saat ini “menjadi kebal terhadap insektisida yang biasa digunakan untuk membasmi mereka.”

Sedangkan penyebab kutu kasur ini bisa sampai menyebar ke berbagai tempat dikarenakan meningkatnya aktivitas perjalanan atau turis-turis yang bepergian.

Bahwa mungkin saja turis yang bepergian dari satu hotel ke hotel lain ikut membawa kutu kasur. Sehingga kutu kasur tersebut menyebar di berbagai tempat.

Mengingat hotel yang mengalami wabah kutu kasur ini tidak hanya terbatas oleh hotel bintang dua atau tiga, bahkan hotel bintang lima yang paling mewah sekalipun.

Profesor Logan kemudian merekomendasikan turis dan orang-orang di London untuk menjauhkan barang bawaannya dari lantai dan menutup ritsleting rapat-rapat ketika menginap di hotel.

Tetap bisa menggantungkan pakaian di lemari asalkan menghindari laci. 

Tapi yang paling penting juga, jangan meletakkan pakaian di lantai.

Ia juga meyakinkan orang-orang untuk tidak panik dengan situasi ini, “pemikiran tentang serangga pengisap darah ini mungkin tidak menyenangkan, tapi sejauh yang kita tahu, kutu kasur tidak membawa atau menyebarkan penyakit apapun pada manusia.”

Profesor Logan juga menyarankan masyarakat untuk mengunjungi situs web National Health Service (NHS), layanan kesehatan Inggris yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan terkait dengan masalah ini. 

Seperti apa saja yang harus diketahui dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi serta mencegah masalah ini. 

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel