Sediksi.com – Satu tahun terakhir ini banyak perusahaan teknologi terbesar dan tersukses di dunia melakukan layoff terhadap karyawannya, tidak terkecuali beberapa perusahaan rintisan (startup) sukses di Indonesia..
Menuju penghujung tahun 2023, rupanya situasi ini tidak membaik. Hingga September saja, sebanyak 12 perusahaan telah melakukan layoff karyawannya. Sedangkan total layoff di tahun sebelumnya adalah 13.
Apa itu yang dimaksud dengan layoff karyawan?
Definisi layoff karyawan
Layoff karyawan adalah pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan bukan karena kesalahan atau keinginan karyawan sendiri, melainkan kendala yang dialami oleh perusahaan sendiri.
Sehingga alasan layoff karyawan bisa beragam, selama tidak berkaitan dengan performa karyawan.
Adapun kendala paling umum adalah alasan ekonomi yang membuat perusahaan memutuskan untuk memberhentikan beberapa atau banyak karyawannya sekaligus demi mengurangi beban anggaran.
Pemberhentian karyawan serentak ini juga bisa dilakukan karena menurun drastisnya permintaan atas produk atau layanan, krisis ekonomi, dan bangkrutnya perusahaan.
Perbedaan layoff dan PHK
Apakah layoff karyawan ini sama dengan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK)?
Secara definisi umum, sama. Karena keduanya sama-sama berarti diberhentikan oleh perusahaan.
Sedangkan perbedaan layoff dan PHK yang utama terletak pada penyebabnya.
Karyawan yang mengalami layoff diberhentikan oleh perusahaan karena keterbatasan perusahaan untuk memenuhi hak dan kewajiban karyawan.
Sementara itu, karyawan yang mengalami PHK diberhentikan oleh perusahaan karena karyawan tersebut tidak berhasil memenuhi standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Selain itu, layoff bisa bersifat sementara atau tetap. Jika perusahaan melakukan layoff sementara kepada karyawan, ada kemungkinan karyawan tersebut kembali bekerja di perusahaan ketika kondisi perusahaan sudah lebih stabil atau membaik.
Sebaliknya, PHK bersifat tetap. Meskipun karyawan yang diberhentikan itu nanti ingin melamar lagi atas inisiatif sendiri, belum tentu diterima oleh perusahaan.
Baca Juga: Fenomena Startup di Indonesia: Berlomba-Lomba Jadi Pemimpin, Lah Terus Pengikutnya Siapa?
Daftar 12 perusahaan layoff karyawannya tahun 2023
Sejak Januari hingga September tahun 2023, sebanyak 12 perusahaan telah layoff karyawannya.
Industri yang melakukan layoff terhadap karyawannya juga beragam dan meliputi pariwisata, makanan, keuangan, transportasi, retail, dan real estate.
Berikut ini daftar 12 perusahaan yang layoff karyawannya tahun 2023 yang datanya dihimpun dari layoffs.fyi.
1. Moladin
Moladin merupakan situs jual beli mobil yang layoff karyawannya tahun 2023. Perusahaan ini ditambahkan ke layoffs.fyi pada 14 Februari 2023.
2. GoTo Group
Tahun 2023 ini menjadi kali kedua GoTo melakukan layoff karyawan. Mereka memutuskan layoff karyawan pertama kali pada tahun 2022.
Perusahaan yang menjadi induk bagi perusahaan bidang jasa populer seperti Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial ini ditambahkan ke situs tersebut pada 10 Maret 2023.
3. Shopee
Di Indonesia, layoff karyawan Shopee juga sudah terjadi dua kali, tahun ini dan tahun sebelumnya.
Shopee merupakan perusahaan e-commerce yang sangat populer digunakan konsumen bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Informasi layoff karyawan Shopee ditambahkan pada 10 Maret 2023 juga.
4. Cars24
Startup Cars24 juga menawarkan jasa jual beli mobil secara online. Bukan hanya layoff karyawan, mereka juga menutup operasional di Indonesia. Penutupan ini memengaruhi sekitar 100 karyawan.
Meski begitu, situs mereka tetap bisa diakses dan menyisakan beberapa karyawan saja.
Situs ini ditambahkan ke daftar perusahaan layoff karyawan pada 7 Mei 2023.
5. Sayurbox
Sayurbox merupakan salah satu startup yang sudah populer saat ini. Sayangnya, mereka mulai melakukan layoff karyawan yang ditambahkan ke situs tersebut pada 26 mei 2023.
Pemberhentian dilakukan kepada karyawan yang bekerja di posisi tim Business to Consumer (B2C) akibat dari menurunnya keuntungan mereka pasca pandemi.
6. Lamudi Indonesia
Lamudi merupakan situs jual beli properti yang juga buka operasional di Indonesia. Layoff karyawan yang diputuskan pada 17 Juli lalu ini tetap dilakukan demi efisiensi bisnis meskipun secara umum bisnis mereka bertumbuh.
7. Akseleran
Perusahaan ini memberi layanan peminjaman uang kepada UKM yang juga memberhentikan puluhan karyawannya pada 28 Juli 2023.
8. Ayoconnect
Sepuluh persen karyawan Ayoconnect diberhentikan oleh perusahaan demi menggenjot keuntungan yang diharapkan perusahaan pada 4 Agustus 2023.
9. Qoala
Sebanyak 80 karyawan Qoala diberhentikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang fintech asuransi pada 2 Agustus 2023 lalu.
10. Bukalapak
Bukalapak merupakan salah satu perusahaan e-commerce seperti Shopee buatan Indonesia.
Perusahaan ini memutuskan untuk layoff karyawannya pada 9 Agustus dengan alasan demi optimasi operasional.
11. Hypefast
Total karyawan Hypefast yang mengalami layoff pada 23 Agustus 2023 sebanyak 30%. Pemberhentian ini tidak hanya berlaku untuk karyawan di Indonesia, tapi juga Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
12. Hijra
Startup Hijra yang bergerak di bidang fintech syariah ini memutuskan untuk layoff karyawannya pada 8 September 2023 dengan alasan untuk mendukung keberlanjutan jangka panjang perusahaan.