Sediksi.com – Newcastle United semakin menunjukkan ambisinya untuk bersaing di papan atas Premier League. The Magpies dikabarkan akan segera meresmikan kepindahan gelandang muda berbakat AC Milan, Sandro Tonali.
Fabrizio Romano melaporkan bahwa Newcastle dan Milan telah mencapai kesepakatan terkait pembelian Sandro Tonali di angka 70 juta Euro + add-ons. Belum diketahui berapa harga pasti dari transfer ini. Namun, pemain berusia 23 tahun tersebut dipastikan menjadi pemain Italia termahal sepanjang sejarah, melewati rekor transfer Jorginho dari Napoli ke Chelsea (57 juta Euro) pada 2018.
Selain itu, terdapat sell-on clause dalam transaksi ini, yang berarti Milan akan mendapatkan bagian sekian persen jika Newcastle suatu saat menjual Tonali.
Sandro Tonali sendiri akan diikat hingga 2029 dengan nilai kontrak sebesar 7 juta Euro per tahun dengan tambahan 2 juta Euro dalam bentuk add-ons.
Terkait kapan Newcastle akan meresmikan kedatangan pemain timnas Italia ini, Romano menambahkan bahwa hal itu kemungkinan tidak akan diumumkan dalam waktu dekat mengingat proses penyelesaian detail kepindahan sang pemain yang memakan waktu.
Tonali dan Newcastle sendiri sebelumnya telah mencapai kesepakatan verbal di tengah-tengah kesibukan sang pemain bersama timnas Italia yang mengikuti turnamen Piala Eropa U21 di Rumania.
Terkait transfer ini, agen Tonali, Giuseppe Riso mengatakan, “Ini merupakan kesepakatan yang bagus, di mana Newcastle merupakan proyek yang sempurna bagi Tonali. Newcastle menginginkan Sandro sebagai pembelian utama bagaimanapun caranya. Ia akan menjadi pemain krusial bagi the Magpies. Transfer ini tak pelak akan banyak membantu AC Milan dan Brescia secara finansial.
Sandro Tonali Bikin Lini Tengah Newcastle Semakin Solid
Sandro Tonali sering dilabeli sebagai ‘the next Pirlo’. Ia mulai mencuri perhatian berkat performa mengesankannya bersama Brescia.
Pirlo dan Tonali memang sama-sama merupakan jebolan akademi muda Brescia. Keduanya juga sama-sama pernah memperkuat AC Milan. Selain itu, potongan rambut keduanya juga hampir mirip.
Ditambah dengan sebuah video viral gol tendangan bebas Tonali ke gawang Genoa 3 tahun lalu dari akun resmi Serie A yang judulnya disisipi tulisan “The New Pirlo“, semakin membuat banyak orang tergoda untuk menyebutnya sebagai titisan sang maestro lapangan tengah, Andrea Pirlo.
Meskipun demikian, analisis dari The Athletic memperlihatkan bahwa gaya permainan Sandro Tonali berbeda dengan Pirlo. Sang pemain sendiri bahkan mungkin akan sepakat, di mana ia melihat dirinya di atas lapangan lebih mirip dengan mantan gelandang Milan lainnya, Gennaro Gattuso.
Sementara itu, pelatih Tonali di Brescia, Lombardia Uno, membandingkan gaya bermainnya dengan Daniele de Rossi. Bagi Uno, dikutip dari The Athletic, Tonali bukanlah pemain dengan teknik luar biasa dan kekuatan utamanya sendiri terletak pada kemampuan fisiknya.
Tonali sendiri merupakan seorang gelandang pekerja keras yang sangat intens dalam melakukan pressing ke pemain lawan serta memiliki kemampuan bertahan mumpuni, meskipun ia bukanlah seorang gelandang bertahan murni.
Pelatih Newcastle, Eddie Howe, sering menerapkan gaya bermain pressing tinggi musim lalu yang menuntut konsistensi fisik pemain selama 90 menit. Pelatih berusia 45 tahun tersebut sebelumnya telah menunjukkan keinginannya untuk mencari pemain bertenaga, dengan atribut fisik mumpuni, pada bursa transfer musim panas.
Dari aspek menyerang, Tonali dikenal cukup handal dalam mencari ruang kosong di area sepertiga akhir atau kotak penalti lawan dalam situasi serangan balik. Ini mungkin dapat menjadi nilai plus bagi The Magpies, di mana Howe sendiri cukup sering menggunakan pemain nomor 8 untuk merengsek masuk ke dalam kotak penalti.
Meskipun demikian, Tonali tentu saja butuh penyesuaian dengan pola permainan Howe. Tidak seperti Milan, Newcastle bukanlah tim yang banyak mengandalkan pola transisi cepat saat menyerang atau lebih sering membiarkan musuh memegang bola dan menerapkan model defensive trap saat bertahan.
Selain itu, Tonali juga perlu meningkatkan kemampuan akurasi passing jauhnya, di mana laporan dari The Athletic memperlihatkan bahwa pemain ini musim lalu menjadi salah satu yang tertinggi dalam percobaan umpan jauh, namun menjadi salah satu yang terendah dalam soal akurasi.
Ambisi Newcastle untuk Musim Depan
Newcastle menjadi salah satu tim kejutan di musim 2022/23, di mana mereka berhasil menembus 4 besar Premier League yang terkenal sangat kompetitif. Tim ini diprediksi akan tetap melanjutkan performanya di level tertinggi, apalagi jika mengingat bahwa mereka didukung oleh suntikan dana besar dari PIF.
Pada musim sebelumnya, The Magpies telah menghabiskan sekitar 185 juta Euro untuk belanja pemain. Pembeliaan Tonali ini sendiri melanjutkan ambisi Newcastle untuk hadir sebagai kekuatan baru di Inggris yang telah didominasi oleh klub-klub ‘big 6’ dalam periode yang cukup lama.
Sandro Tonali sendiri kemungkinan besar tidak akan menjadi pembeliaan terakhir Newcastle pada jendela transfer ini, di mana beberapa media mengabarkan bahwa Howe masih menginginkan satu gelandang berkelas lagi. Nama Nicolo Barella dan James Maddison disebut-sebut menjadi buruan utama klub ini.
Penguatan skuad di segala lini memang menjadi kewajiban Newcastle jika masih ingin bersaing di zona Liga Champions musim depan, mengingat 6 tim top lainnya juga akan semakin berbenah. Selain itu, semakin padatnya jadwal kompetisi The Magpies pada 2023/24 akan menuntut kedalaman skuad yang berkualitas.