Sediksi.com – Pembangunan besar-besaran dilakukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di masa akhir jabatan Jokowi. Salah satunya, proyek pembangunan infrastruktur yang akan segera dibangun yakni terowongan bawah laut IKN.
Diungkapkan Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Danis Sumadilaga bahwa pembangunan terowongan bawah laut atau immersed tunnel di IKN ini akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.
Danis mengatakan bahwa tim telah menyelesaikan studi kelayakan dan dari hal tersebut maka akan membuat desain. Sejauh ini sudah ada gambaran desain terkait pembangunan terowongan bawah laut IKN ini.
Gambaran Desain Terowongan Bawah Laut IKN
Desain terowongan bawah laut IKN ini akan dirancang dalam bentuk box dengan panjang antara 1 sampai 1,5 km. Kementrian PUPR yang merancangnya juga akan memberikan akses terhadap enam lajur jalan tol.
Danis pun juga memberikan sedikit gambaran bagaimana terowongan bawah laut tersebut akan dibangun.
“Jadi kita buat terlebih dahulu box immersed tunnel di darat, kemudian ditarik sedemikian rupa lalu kita tenggelamkan di bawah air,” ungkapnya yang dikutip dari ANTARA pada Kamis, (24/8).
Pembangunannya yang melibatkan investor dari Korea Selatan ini, akan dibangun dengan kedalaman 40 meter dan lebar sekitar 22 meter.
Teknologi immersed tunnel nantinya akan menjadi bagian dari Jalan Tol Akses IKN yang menghubungkan antara Kota Balikpapan dengan IKN Nusantara, dengan adanya penggunaan tol menyebrang masuk ke IKN.
Teknologi ini merupakan metode yang digunakan untuk menggantikan jembatan melalui wilayah perairan yang lebar.
Penerapan teknologi immersed tunnel sendiri sudah banyak digunakan di negara-negara lain seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje di Busan, Korea Selatan.
Jalan tol akses IKN sendiri dirancang dengan memiliki panjang 47 km yang dimulai dari Bandara Sepinggan Balikpapan ke IKN yang menempuh jarak sekitar 30 menit saja.
Danis juga menyebut bahwa pembangunan immersed tunnel pada 2024 akan membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Sementara, pembiayaan pembangunannya diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 3 triliun dengan menggunakan APBN, juga tak menutup kemungkinan dengan skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Pembangunan terowongan bawah laut ini didesain dengan konsep forest city sesuai yang diusung IKN Nusantara. Sejauh ini, Kementrian PUPR sedang melakukan studi kelayakan demi menemukan rute alternatif terbaik bagi immersed tunnel, mengingat akan menyebrangi Teluk Balikpapan di IKN Nusantara.
Teluk Balikpapan yang berada di kawasan Pulau Balang, menjadi rumah bagi mamalia Pesut. Pemerintah juga ingin melindungi endemik flora dan fauna lainnya, seperti Magrove dan Bekantan yang keberadaannya di sekitar Teluk Balikpapan.
Pembangunan Jalan Tol IKN-Balikpapan
Selain pembangunan terowongan bawah laut yang baru akan dimulai pada 2024, lainnya ada jalan tol IKN-Balikpapan dan dermaga logistik IKN Nusantara yang tengah dalam proses pembangunan.
Proyek jalan tol IKN-Balikpapan yang sudah dimulai sejak akhir 2022 lalu ini, direncanakan akan selesai pada pertengahan 2024. Jalan tol menuju IKN ini terhubung dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda di mana akan mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan ke IKN dengan hanya 30 menit, dari yang sebelumnya sekitar 2 jam.
Terowongan bawah laut IKN yang merupakan bagian dari proyek jalan tol ini akan menghubungkan IKN dengan tol Balikpapan-Samarinda.
Perlu diketahui, terowongan bawah laut IKN berada di segmen 4 tol IKN dengan panjang sekitar 1,5 meter, sementara panjang tol IKN-Balikpapan ini 47 km. Demi memiliki akses jalan tol ini, pembangunannya membutuhkan anggaran sebesaar Rp27,49 triliun.
Dengan pembangunan akses jalan tol dan terowongan bawah laut ini akan lebih meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas barang dan orang. Serta, IKN akan menjadi ibukota baru bagi Indonesia di mana akan mulai banyak pendatang yang nantinya akan mulai menjadikannya rumah baru.
Pembangunan di IKN Nusantara lainnya juga akan bertahap, seiring dengan adanya gedung kepresidenan, gedung pemerintahan, area publik seperti taman dan alun-alun hingga toko, hotel dan rumah setempat.
Termasuk adanya darmaga logistik yang saat ini pembangunannya sudah 92 persen, darmaga ini dibangun untuk mendukung logistik pembangunan Jalan Tol Akses IKN Seksi 5B, 6A dan 6B juga pembangunan Bandara VVIP.
