3 Fakta Sadiq Khan, Wali Kota London Muslim Pertama Menang 3 Periode

3 Fakta Sadiq Khan, Wali Kota London Muslim Pertama Menang 3 Periode

Fakta Sadiq Khan

DAFTAR ISI

Sediksi.comSadiq Khan kembali melanjutkan jabatannya sebagai Wali Kota London untuk yang ketiga kalinya setelah memenangkan pemilihan wali kota London yang diselenggarakan pada 2 Mei dan diumumkan sebagai pemenang pada 4 Mei 2024. 

Sadiq Khan yang sudah menjabat sebagai Wali Kota London sejak tahun 2016 memiliki latar belakang menarik yang membuatnya tidak jarang menjadi perhatian publik dan komunitas internasional. Sebab dia seorang Muslim dan keturunan Pakistan, keduanya merupakan kelompok minoritas di London, apalagi Inggris.

3 fakta Sadiq Khan

Wali kota Muslim pertama dari ibu kota Eropa

Ketika Sadiq Khan terpilih sebagai Wali Kota London tahun 2016, dia mencatat sejarah sebagai wali kota Muslim pertama bukan hanya London, tapi juga dari semua ibu kota di Eropa. Dengan kemenangannya dalam periode kali ini, dia juga mencatat sejarah sebagai yang terlama. 

Pemilihan Sadiq Khan sebagai Wali Kota London menegaskan bahwa jabatan-jabatan publik tidak lagi hanya terbatas pada mereka yang mewakili mayoritas etnis atau agama. Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memperjuangkan kesetaraan, inklusi, dan representasi bagi seluruh masyarakat.

Selain itu, kemenangannya juga menandai pergeseran dalam politik identitas di Britania Raya, menunjukkan bahwa identitas etnis atau agama tidak harus menjadi faktor penentu dalam hasil pemilihan. Ini dapat mendorong lebih banyak calon dari latar belakang minoritas untuk berkompetisi dalam pemilihan publik.

Penggemar Liverpool FC

Fakta Sadiq Khan
sumber gambar: facebook

Sadiq Khan pernah menyampaikan bahwa alasannya mendukung Liverpool FC karena mengecam tindakan rasis yang pernah terjadi padanya ketika menghadiri pertandingan bola klub yang didukung.

“Pengalaman bola pertama saya adalah ketika dua saudara laki-laki saya pergi ke Stamford Bridge untuk menonton Chelsea dan mendapat pelecehan rasial di The Shed, dimana kami diusir oleh National Front yang mengenakan Dr Martens dan jaket bomber hijau,” ucapnya kepada the Mirror ketika menghadiri  peluncuran kompetisi sekolah oleh kelompok kampanye Show Racism the Red Card tahun 2015.

“Saya pergi ke Plough Lane untuk menonton Wimbledon melawan Spurs dan saya mendapat pelecehan rasial dari pendukung tim, Wimbledon, yang saya dukung,” lanjutnya dalam kejadian yang terjadi pada tahun 1987. 

“Saat itu tidak aman bagi seseorang seperti saya untuk pergi menonton bola langsung. Jadi pada tahun 1980an saya menonton sepak bola saya di TV, di Match of the Day dan program lainnya, dan saya menjadi penggemar Liverpool karena mereka memainkan sepak bola yang hebat pada saat itu dan menang.”

Ayahnya seorang supir bus

Fakta Sadiq Khan
Anggota parlemen Sadiq Khan diberi ucapan selamat oleh istrinya Saadiya setelah diumumkan bahwa ia terpilih sebagai kandidat Partai Buruh untuk mencalonkan diri sebagai walikota London pada tahun 2016. (file foto)Stefan Rousseau—PA Wire/PA Images

Amanullah Khan, ayah Sadiq Khan seorang supir bus. Meskipun tidak banyak informasi yang tersedia tentang latar belakang pribadinya, kontribusinya sebagai ayah dan imigran yang bekerja keras telah memberikan dasar yang kuat bagi keluarganya. Sehrun Khan, ibu Sadiq Khan seorang imigran Pakistan yang pindah ke London bersama suaminya. 

Saat masih anak-anak, Sadiq Khan dan saudara laki-lakinya, Tariq, bermain di bus ayah mereka (No. 44) dengan duduk di kursi depan di lantai atas berpura-pura mengemudi, dan mengintip melalui “periskop” ke arah ayah mereka di bawah.

Selain itu, orang tuanya juga menjadi panutan bagi Sadiq Khan. Sehingga dia juga menekankan etos kerjanya berdasarkan fakta bahwa ayahnya adalah seorang supir bus yang akan ‘mencoba melakukan shift lembur apa pun yang tersedia’ dan fakta bahwa ibunya harus membesarkan dia serta enam saudara laki-laki dan perempuannya. 

Salah satu kakak laki-lakinya, Sid, melatih Joe Joyce untuk meraih medali perak dalam kategori Kelas Berat Super di Olimpiade Rio tahun ini.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel