Sistem Pertanian Agroforestry: Konsep dan Manfaatnya Bagi Ketahan Pangan

Sistem Pertanian Agroforestry: Konsep dan Manfaatnya Bagi Ketahan Pangan

Sistem Pertanian Agroforestry: Konsep dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

DAFTAR ISI

Sediksi – Salah satu sektor penyangga yang penting bagi perekonomian dan kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat Indonesia adalah pertanian.

Namun, pertanian juga menghadapi berbagai tantangan, seperti lahan yang terbatas, degradasi tanah, perubahan iklim, dan persaingan pasar.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan sistem pertanian yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Salah satu sistem pertanian yang dapat menjadi solusi adalah sistem pertanian agroforestry.

Untuk lebih lengkapnya mengenai sistem pertanian agroforestry akan saya ulas dalam artikel berikut ini. Simak sampai selesai untuk mengetaui sitem pertanian yang berkelanjutan ini.

Sistem Pertanian Agroforestry

Sistem Pertanian Agroforestry: Konsep dan Manfaatnya Bagi Ketahan Pangan - Agroforestry
Image from Medium

Agroforestry adalah sistem penggunaan lahan (usahatani) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan yang berkesinambungan.

Seperti yang kita tahu negara kita, Indonesia memiliki keragaman alam dan budaya yang luar biasa, tapi untuk masalah ketahanan dan keanekaragaman pangan apakah kita sudah mandiri?

Berdasarkan Badan ketahanan Pangan, kementrian Pertanian, keanekaragaman pangan lokal kita sangat luas, setidaknya terdapat 800 jenis tumbuhan pangan.

Termasuk di dalamnya ada 77 jenis tanaman sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 40 jenis bahan minuman, dan 110 jenis tumbuhan rempah dan bumbu-bumbuan.

Sumber pangan baik itu sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang diproduksi dan dikonsumsi Masyarakat setempat sesuai dengan kearifan lokal.

Lalu apa hubungannya dengan agroforestry? Jelas ada, ketahanan pangan sesungguhnya kita adalah pada keragaman sumber pangan dan banyaknya jenis tadi yang sudah saya sebutkan.

Potensi pangan lokal yang ada di Indonesia menjadikannya nomor 3 terbesar di dunia dalam hal keanekaragaman. Namu sayangnya dengan sumber pangan sebanyak itu, paradigm akita masihlah kuno. Pemahaman bias yang sering terjadi selama ini adalah menyamakan swasembada beras dengan ketahanan pangan.

Hal itu sama sekali berbeda. Kita sering mengimplikasikan bahwa makan itu ya dengan nasi. Sebuah anggapan ini terus diproduksi dari masa-ke-masa dan pemerintah turut menyuburkan dan melestarikan ini.

Maka sistem pertanian agroforestry dapat menjawab permasalahan tersebut. Karena sistem ini dapat dilakukan di berbagai jenis lahan, seperti lahan kering, lahan basah, lahan hutan, dan lahan marginal.

Sistem ini juga dapat menyesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat tentu juga dapat menyesuaikan pangan lokal pula.

Interaksi ekologis  dan ekonomis yang ada dalam sistem pertanian agroforestry antara tanaman berkayu dengan objek lingkungan lainnya akan berlangsung secara maksimal Ketika sistem ini bisa mengkombinasi semuanya.

Jadi untuk meringkas konsep sistem pertanian ini adalah sebuah metode penggunaan lahan yang optimal, juga menggabungkan sistem produksi biologis rotasi panjang dan pendek (kombinasi antara produksi kehutanan dan produksi tanaman semusim atau produksi biologis lainnya).

Hal itu dibentuk secara bersamaan maupun berurutan di kawasan hutan ataupun dalam kawasan lainnya berdasarkan dengan prinsip kelestarian, dengan tujuan mencapai kesejakteraan Masyarakat baik dalam hal ketahana pangan, ekonomi maupun sosial.

Model Sistem Pertanian Agroforestry

Ada beberapa model agroforestry yang dapat diterapkan, seperti:

Tumpangsari

Model pertama dari sistem pertanian agroforestry ini adalah dasarnya, yaitu menanam tanaman pertanian di antara tegakan hutan yang masih muda atau belum produktif.

Contohnya adalah menanam jagung, kacang tanah, atau ubi maupun tanaman pangan semusim lainnya di antara pohon jati, mahoni, atau sengon.

Wanatani

Model yang satu ini yaitu menanam tanaman pertanian di bawah naungan pepohonan yang sudah produktif atau berbuah. Contohnya adalah menanam kopi, kakao, atau lada di bawah pohon durian, rambutan, atau mangga.

Silvopastura

Silvopastra adalah model yang mengintegrasikan pepohonan dengan ternak dan rumput. Contohnya adalah menanam pohon lamtoro, gamal, atau kaliandra sebagai pakan ternak sekaligus sebagai peneduh dan pengikat nitrogen di padang rumput.

Bank pakan ternak biasanya menerapkan model yang satu ini untuk mendapatkan kesinambungan antara produksi pertaniannya dengan keberlangsungan pakan ternaknya.

Agrosilvikultur

Model ini mengintegrasikan pepohonan dengan tanaman semusim dan tanaman tahunan. Contohnya adalah menanam pohon pinus, akasia, atau eukaliptus bersama dengan jagung, kedelai, atau tebu.

Manfaat Sistem Pertanian Agroforestry

Sistem pertanian agroforestry memiliki banyak manfaat, baik bagi petani maupun bagi lingkungan. Beberapa manfaat tersebut adalah:

Meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani secara berkelanjutan

Dengan agroforestry, petani dapat memanfaatkan lahan secara optimal dan mendapatkan hasil dari berbagai komoditas tanaman dan hewan. Selain itu, agroforestry juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan air, sehingga meningkatkan kesuburan lahan dan hasil panen.

Mengurangi resiko bencana dan dampak perubahan iklim

Manfaat lainnya dengan menerapkan sistem pertanian agroforestry, petani dapat melindungi lahan dari erosi, banjir, kekeringan, dan hama penyakit.

Pepohonan juga dapat menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara.

Melestarikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem

Petani dapat menjaga keseimbangan antara manusia dan alam dengan menerapkan sistem pertanian agroforestry ini.

Pepohonan dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agroforestry juga dapat menjaga siklus air, nutrisi, dan energi di dalam ekosistem.

Jadi udah tahukan mengenai sistem pertanian yang satu ini. Sistem pertanian agroforestry adalah salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.

Agroforestry dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dan lingkungan terutama untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, agroforestry perlu dikembangkan dan diterapkan secara luas di Indonesia.

Sekian artikel tentang sistem pertanian agroforestry. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu. Terima kasih telah membaca artikel ini!!.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel