Sediksi.com – Jajaran direksi klub Manchester United akan segera mengeluarkan keputusan terkait penawaran Jim Ratcliffe atas 25 persen kepemilikan saham tim setan merah. The Athletic melaporkan bahwa dewan direksi klub yang diisi 12 orang anggota dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada Kamis pekan ini.
Dikutip dari Fabrizio Romano, upaya Sir Jim Ratcliffe bersama grup INEOS-nya untuk mengamankan 25 persen saham MU akan segera terealisasi dalam waktu dekat. Meskipun hanya mendapatkan kepemilikan minoritas, miliarder berusia 70 tahun tersebut akan mendapat kontrol penuh atas pengoperasian departemen sepak bola tim setan merah.
Ini berarti bahwa keputusan terkait manajer, direktur sepak bola, dan posisi lainnya yang serupa akan berada di tangan Ratcliffe.
Namun, sebelum ia resmi menjadi co-owner serta pemegang kendali tim sepak bola MU, penawaran Jim Ratcliffe perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari jajaran direksi klub.
Bukan Kali Pertama Penawaran Jim Ratcliffe Dibahas Jajaran Direksi
Penawaran Jim Ratcliffe untuk membeli 25 persen saham MU nantinya akan melewati proses voting dari jajaran direksi klub yang beranggotakan 12 orang.
Namun tentu saja, sebelum voting dilakukan, detail penawaran tersebut wajib disetujui terlebih dahulu oleh pemegang saham mayoritas, yaitu keluarga Glazers yang terdiri dari 6 orang bersaudara.
Dilansir dari The Athletic, ini bukan kali pertama penawaran Jim Ratcliffe didiskusikan di antara dewan direksi MU.
Sang miliarder sebelumnya pernah berupaya untuk membeli 51 persen saham klub. Namun, saat itu terjadi ketidaksepakatan di antara dewan klub yang membuat penawaran tersebut tidak dilanjutkan.
Pasalnya, Ratcliffe saat itu menginginkan kepemilikan atas saham Class B, tipe yang sama seperti yang dimiliki Glazers. Saham tipe ini sendiri memiliki nilai hak suara 10 kali lipat lebih besar dari saham Class A, atau tipe yang dimiliki oleh para pemilik saham minoritas MU.
Penawaran Jim Ratcliffe itu sendiri lantas ditentang oleh para pemegang saham minoritas yang merasa bahwa hal tersebut dapat berujung kepada semakin mengecilnya nilai saham yang mereka miliki.
Dikutip dari The Athletic, hal ini sempat menimbulkan ketegangan di antara jajaran direksi klub. Para pemilik saham minoritas bahkan sempat mengancam akan melayangkan gugatan hukum.
Permasalahan ini diperkirakan dapat diselesaikan jika Ratcliffe membeli saham Class A dan Class B sekaligus.
Laporan The Athletic lebih lanjut juga menyebutkan bahwa dalam kaitannya dengan voting pada tingkat jajaran direksi, kekuatan pemegang saham Class B sebenarnya tidak begitu berpengaruh. Kekuatan tipe saham ini baru benar-benar terasa pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Siapa Saja 12 Anggota Dewan Direksi MU?
Dikutip dari The Athletic, dewan direksi Manchester United saat ini dipimpin oleh 2 anak tertua keluarga Glazer, yaitu Joel dan Avram Glazer.
Keduanya sudah memegang kontrol atas klub sejak April 2006, atau setahun pasca ayah mereka, Malcolm Glazer, resmi menjadi pemilik tim setan merah. Joel dan Avram saat itu mengambil kendali setelah Malcolm terserang stroke.
Selain mereka berdua, berikut daftar lengkap 12 anggota dewan direksi MU yang akan mem-voting penawaran Jim Ratcliffe untuk kepemilikan 25 persen saham klub.
Joe Glazer
Joel berurusan dengan pengoperasian sehari-hari klub, termasuk di antaranya memberi persetujuan atas keputusan-keputusan besar. Ia saat ini menguasai bagian saham terbesar keluarga Glazers di MU, yaitu sebesar 19 persen.
Avram Glazer
Avram lebih banyak tampil di hadapan publik. Ia sempat terlihat menghadiri laga final Carabao Cup, FA Cup, serta FA Cup Women MU musim lalu. Avram saat ini menguasai 14 persen saham keluarga Glazers, setelah ia memutuskan menjual beberapa bagian sahamnya pada 2021 yang ditaksir mencapai harga 87 juta Dollars.
Kevin, Bryan, Darcie, dan Edward Glazer
Empat orang adik dari Joel dan Avram ini juga memegang posisi di jajaran direksi MU. Meskipun demikian, mereka lebih banyak berurusan dengan bisnis-bisnis keluarga lainnya.
Kevin Glazer adalah pendiri Glazer Properties, sebuah perusahaan real estate komersial. Bryan Glazer, bersama Joel, adalah sosok yang menjadi public face keluarga Glazers pada kepemilikan mereka atas tim NFL, Tampa Bay Buccaneers.
Sementara Darcie Glazer bertindak sebagai presiden Tampa Bay Buccaneers. Ia memimpin program-program komunitas dari franchise tersebut.
Terakhir, ada Edward Glazer. Ia adalah chairman dari perusahaan ritel, US Property Trust, serta perusahaan automobil, US Auto Trust. Selain itu, Edward juga menjabat sebagai co-chairman Buccaneers bersama Bryan dan Joel.
Pada 2021, Edward bersama-sama dengan kakaknya, Kevin, menjual total 9,5 juta lembar saham MU, mengurangi total kepemilikan saham Glazers di klub menjadi 69 persen.
Richard Arnold
Arnold merupaka sosok yang cukup familiar di kalangan fans tim setan merah. Ia saat ini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) serta Direktur Perusahaan Manchester United.
Nama Arnold mencuat setelah ia menggantikan Ed Woodward sebagai eksekutif paling senior MU tahun lalu. Pria berusia 52 tahun ini diketahui tercatat sebagai pemegang saham Class A klub.
Cliff Baty
Baty saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan MU. Ia bertanggungjawab atas kendali serta pelaporan keuangan klub. Sebelum bergabung ke MU pada tahun 2016, Baty diketahui sempat bekerja di sektor perjudian.
Patrick Stewart
Stewart bertugas sebagai penasihat hukum tim setan merah. Ia merupakan pengacara paling senior di MU yang bertanggungjawab mengelola urusan hukum dan peraturan klub. Stewart diketahui juga menjabat sebagai arbiter di Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Robert Leitao, Manu Sawhney, dan John Hooks
Ketiga anggota direksi ini bertanggungjawab untuk mewakili para pemegang saham minoritas. Leitao adalah mitra pengelola pada raksasa perbankan, Rothschild & Co.
Sawhney adalah mantan kepala eksekutif Dewan Kriket Internasional, yang telah meninggalkan organisasi tersebut pada 2021.
Dan terakhir, Hooks adalah sosok yang sudah malang melintang selama 40 tahun di industri fashion kelas atas. Ia pernah bekerja sebagai deputi chairman Giorgio Armani serta sebagai presiden divisi Eropa dan Timur Tengah Ralph Lauren.