Sediksi.com – Kota Tua Yerusalem telah menjadi destinasi wisata bagi turis mancanegara yang memeluk salah satu dari tiga agama Ibrahim, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
Bisa dikatakan, orang yang berkunjung ke Kota Tua Yerusalem ini untuk melaksanakan ibadah atau berwisata religi.
Lokasinya yang memiliki sejarah penting sebagai tempat kelahiran tiga agama besar di dunia menjadi alasan utama Kota Tua Yerusalem dijadikan sebagai destinasi wisata religi.
Banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Kota Tua Yerusalem setiap tahunnya, kendati Indonesia tidak memiliki visa Israel.
Oleh karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, maka WNI mengajukan visa kunjungan ke Israel melalui agen perjalanan, sponsol, dan orang-orang tertentu.
Apa saja memangnya destinasi wisata religi yang di Yerusalem? Berikut ini artikel selengkapnya.
5 daftar destinasi wisata religi di Yerusalem
Tur Terowongan Kotel
Tur Terowongan Kotel akan membawa kalian mengungkap bagian tersembunyi dari Tembok Barat, salah satu situs paling religius di dunia bagi penganut agama Yahudi.
Tembok Barat ini juga menjadi tembok terakhir yang tersisa dari kuil Yahudi kuno. Sehingga menambahkan nilai penting dari mengunjungi situs ini bagi umat Yahudi yang berkunjung.
Gereja Makam Kudus
Di bangunan inilah tempat penyaliban, penguburan, dan kebangkitan Yesus.
Atas nilai sejarah yang tidak terhingga ini, gereja ini menjadi tujuan peziarahan penganut agama Kristen sejak abad ke-4.
Umat Kristen dari semua denominasi dan orang-orang dari seluruh dunia mengunjungi gereja ini karena diyakini sebagai tempat wafat dan kebangkitan Yesus.
Bukit Bait Suci
Selama ribuan tahun, Bukit Bait Suci sudah dimuliakan sebagai tempat suci bagi tiga agama Ibrahim, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
Di sisi lain, area ini juga diyakini sebagai tempat berdirinya kuil-kuil Yahudi di masa lalu.
Sehingga bagi penganut agama Yahudi, bukit ini adalah situs tersuci dalam ajaran Yahudi karena merupakan tempat berdirinya Kuil Suci Pertama dan Kedua, yang kemudian dihancurkan pada zaman kuno.
Di masa sekarang, area ini berfungsi sebagai pusat spiritual umat Yahudi sejak berabad-abad lalu, dan tetap menjadi titik fokus liturgi Yahudi.
Bagi penganut agama Islam, bukit ini adalah situs paling suci ketiga setelah Mekah dan Madinah.
Dalam ajaran Islam, tempat ini diyakini sebagai lokasi Nabi Muhammad melakukan “Perjalanan Malam” menuju Tuhan.
Sedangkan bagi penganut agama Kristen, bukit ini suci dan penting karena menjadi tempat Yesus menyampaikan tantangannya terhadap otoritas Bait Suci pada waktu itu, yang kemudian menyebabkan terjadinya peristiwa penangkapan dan penyaliban Yesus.
Baca Juga: Kondisi Masjid Al-Aqsa Palestina Sekarang
Taman Arkeologi Yerusalem – Pusat Davidson
Selain wisata religi, Kota Tua Yerusalem juga menawarkan destinasi lain yang masih berkaitan tapi tetap bisa menambah wawasan yang lebih lagi.
Taman Arkeologi Yerusalem adalah rumah bagi beberapa temuan arkeologi paling menarik dan penting dari periode Kuil Pertama dan Kedua.
Kalian bisa melihat tembok kota kuno, tangga kuil, jalan kuno yang dilestarikan, tempat ritual pemandian, dan pertokoan.
Selain itu, terdapat museum di Pusat Davidson (Davidson Center). Di dalamnya, kalian akan disajikan semua tentang Yerusalem dari sudut pandang yang berbeda seperti kisah tentang Menorah dan para peziarah di Kuil Kedua.
Lokasi taman ini ada di dekat Tembok Barat di Kota Tua serta salah satu destinasi utama para turis karena aspek sejarah dan arkeologinya.
Menara Daud
Juga dikenal sebagai Benteng Yerusalem, Menara Daud adalah benteng kuno yang terletak di dekat jalan masuk ke Gerbang Jaffa di tepi barat dari Kota Lama Yerusalem.
Destinasi ini menceritakan kisah Yerusalem melalui berbagai acara, aktivitas, dan tur budaya khusus.
Di masa sekarang, menara ini menjadi salah satu simbol kebudayaan terkemuka bagi Israel yang memadukan narasi sejarah Yerusalem dengan signifikansinya bagi Islam, Kristen, dan Yahudi.
Tindakan penggalian dan observasi terhadap menara ini telah mengungkap evolusi Kota Tua ini yang sudah berlangsung selama 3.000 tahun.
Maka dari itu, menara ini juga menjadi salah satu situs yang memiliki nilai sejarah penting, khususnya bagi pengunjung yang berkunjung untuk mendapatkan pengalaman wisata religi di Kota Tua.