Waspada! Teknologi Deepfake, Apa Saja Bahayanya?

Waspada! Teknologi Deepfake, Apa Saja Bahayanya?

Waspada! Teknologi Deepfake, Apa Saja Bahayanya?

DAFTAR ISI

Sediksi – Teknologi yang semakin canggih membawa banyak kemudahan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, di balik kemajuan tersebut, ada juga potensi bahaya yang mengintai. Salah satunya adalah teknologi deepfake.

Teknologi ini dapat menciptakan gambar atau video palsu yang tampak sangat nyata dan meyakinkan. Teknologi ini dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan negatif, seperti memfitnah, memeras, atau bahkan mengancam keamanan nasional. 

Lalu, apa sebenarnya teknologi deepfake itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan apa saja resiko yang ditimbulkannya? Berikut adalah sedikit penjelasan tentang teknologi deepfake yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

Teknologi deepfake

Waspada! Teknologi Deepfake, Apa Saja Bahayanya? - 1000009146
CBC

Apa itu teknologi deepfake?

Deepfake adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gambar, video, atau audio palsu yang dibuat dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Kata deepfake sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “deep learning” dan “fake“. 

Dengan teknologi deepfake, kamu dapat mengubah wajah, suara, gerak tubuh, atau ekspresi wajah orang lain dalam sebuah gambar atau video. Misalnya, mengganti wajah aktor dalam sebuah film dengan wajah selebriti lain, atau yang sempat viral adalah video presiden Joko Widodo yang diubah bahasa, gerak mulut dan suaranya.

Cara kerja teknologi deepfake

Untuk membuat gambar atau video deepfake, diperlukan dua hal utama, yaitu data dan algoritma. Data yang berupa kumpulan gambar atau video yang digunakan sebagai sumber atau target untuk proses deepfake

Kemudian, Algoritma adalah program komputer yang menggunakan teknik deep learning untuk mengolah data dan menghasilkan output yang diinginkan.

Salah satu metode yang sering digunakan dalam teknologi deepfake adalah autoencoder. Autoencoder merupakan jenis jaringan saraf tiruan yang dapat belajar untuk meniru data yang diberikan kepadanya.

Autoencoder terbagi menjadi dua bagian, yaitu encoder dan decoder. Encoder bertugas untuk mengubah data menjadi bentuk yang lebih sederhana, sedangkan decoder bertugas untuk mengembalikan data ke bentuk yang lebih kompleks.

Dalam teknologi deepfake, autoencoder digunakan untuk mempelajari ciri-ciri wajah sumber dan target. Misalnya, jika ingin mengganti wajah A dengan wajah B dalam sebuah video, maka autoencoder akan belajar untuk mengenali fitur-fitur wajah A dan B dari kumpulan gambar atau video yang diberikan.

Kemudian, autoencoder akan menciptakan sebuah model wajah B yang dapat disesuaikan dengan gerak dan ekspresi wajah A. Model wajah B ini kemudian akan ditempelkan pada wajah A dalam video, sehingga tercipta sebuah video deepfake yang menampilkan wajah B dengan gerak dan ekspresi wajah A.

Bahaya teknologi deepfake

Teknologi deepfake memiliki banyak potensi yang bermanfaat, seperti dalam bidang hiburan, pendidikan, atau kesehatan. Namun, teknologi ini juga dapat disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan, seperti:

  • Memfitnah atau mencemarkan nama baik seseorang dengan membuat gambar atau video palsu yang menunjukkan perilaku buruk, kriminal, atau tidak senonoh.
  • Memeras atau menipu seseorang dengan mengancam akan menyebarkan gambar atau video palsu yang merugikan jika tidak memenuhi permintaan tertentu.
  • Mempengaruhi opini publik atau hasil pemilihan dengan membuat gambar atau video palsu yang mempromosikan atau mendiskreditkan calon atau partai tertentu.
  • Mengganggu atau mengancam keamanan nasional dengan membuat gambar atau video palsu yang menimbulkan kepanikan, kebingungan, atau konflik.

Teknologi deepfake dapat menimbulkan dampak negatif yang besar bagi individu, masyarakat, atau negara. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk waspada dan kritis terhadap informasi yang kamu terima, terutama yang bersifat visual.

Jangan mudah percaya atau menyebarkan gambar atau video yang belum terverifikasi kebenarannya. Selalu cek fakta dan sumber informasi yang kredibel. Jika menemukan gambar atau video yang mencurigakan, laporkan kepada pihak yang berwenang.

Teknologi deepfake adalah sebuah teknologi yang dapat menciptakan gambar atau video palsu yang tampak sangat nyata dan meyakinkan. Teknologi ini menggunakan teknik deep learning untuk mempelajari dan meniru ciri-ciri wajah sumber dan target. 

Teknologi ini memiliki banyak potensi yang bermanfaat, namun juga dapat disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan. Oleh karena itu, kamu harus waspada dan kritis terhadap informasi yang kamu terima, terutama yang bersifat visual. Kamu harus cek fakta dan sumber informasi yang kredibel, dan melaporkan gambar atau video palsu yang kamu temukan.

notix-artikel-retargeting-pixel