Sediksi – Google, raksasa teknologi yang dikenal sebagai salah satu pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan (AI), baru-baru ini mengambil keputusan kontroversial untuk menggantikan sebagian staff sales mereka dengan AI.Â
Keputusan ini dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi unit penjualan iklan Google yang merupakan sumber pendapatan utama dari perusahaan. Namun, apa sebenarnya alasan, dampak, dan risiko di balik langkah Google ini?
Apakah ini merupakan langkah cerdas yang akan meningkatkan efisiensi dan keuntungan Google, atau justru bumerang yang akan merugikan Google dan para pekerjanya? Untuk menjawab semuanya, berikut ini sudah Sediksi rangkum buat kamu sedikit informasinya dari berbagai sumber.
Staff Sales Google digantikan AI
Kapan staff Sales Google digantikan AI?
Sejak kapan sih Google menerapkan kebijakan ini? Menurut laporan dari The Information, Google mulai menggantikan sebagian staff sales mereka dengan AI sejak akhir tahun 2023 kemarin.
Google telah menggunakan AI untuk menghasilkan ide dan teks iklan untuk para pengiklan di mesin pencari dan YouTube selama beberapa tahun terakhir, dan produk-produk AI ini diklaim mampu menghasilkan puluhan miliar dolar pendapatan setiap tahunnya.
Namun, Google tidak puas dengan hal itu, dan berencana untuk mengotomatisasi lebih banyak proses penjualan iklan dengan menggunakan algoritma AI yang semakin canggih.
Google berencana untuk mengkonsolidasikan staff sales mereka, termasuk melalui kemungkinan pemutusan hubungan kerja dengan menugaskan ulang karyawan di unit penjualan pelanggan besar yang bertanggung jawab atas hubungan dengan pengiklan besar.
Sebelumnya, Google memiliki sekitar 13.500 staff sales yang bertugas untuk mengawasi hasil dari alat-alat AI dan membuat iklan dari awal jika diperlukan. Namun, seiring dengan perkembangan algoritma AI, peran-peran manusia ini menjadi tidak relevan lagi.
Alasan staff Sales Google diganti dengan AI
Lantas, apa alasan Google mengambil langkah yang satu ini? Alasan utama Google mengganti staff sales mereka dengan AI tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan mereka.
Alat-alat AI yang digunakan Google untuk membuat iklan membutuhkan biaya operasional yang rendah, sehingga menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan unit-unit Google lainnya.
Selain itu, AI juga dapat menawarkan solusi yang lebih cepat, akurat, dan kreatif untuk para pengiklan, dengan demikian tentu akan meningkatkan kualitas dan kuantitas iklan yang ditampilkan oleh Google.
Tapi sebenarnya, ada alasan lain mengapa Google juga mengganti staff sales mereka dengan AI yaitu untuk mengikuti perkembangan teknologi dan pasar. Google menyadari bahwa AI adalah masa depan dari industri iklan dan ingin menjadi pelopor dalam bidang ini.
Google juga ingin bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga menggunakan AI untuk penjualan iklan, seperti Facebook, Amazon, dan Microsoft. Dengan menggunakan AI, Google berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar iklan online.
Dampak dari kebijakan tersebut
Meskipun kamu semua sudah paham bahwa Google pasti sudah memikirkan secara matang tentang pengambilan kebijakan ini, namun bukan berarti kebijakan ini tidak memiliki dampak. Dampak dari digantinya staff sales Google dengan AI dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi Google dan sisi pekerja.
Dari sisi Google, tentu akan berdampak positif, karena Google dapat menghemat biaya, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat reputasinya sebagai perusahaan teknologi terdepan. Google juga dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih inovatif kepada para pengiklan, sehingga meningkatkan loyalitas dan kepuasan mereka.
Namun, dari sisi pekerja, jelas berdampak negatif, karena banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan atau harus beralih ke pekerjaan lain. Pekerja yang digantikan oleh AI mungkin akan kesulitan mencari pekerjaan lain.
Pekerja yang masih bekerja di Google mungkin merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak termotivasi. Pekerja yang mencari pekerjaan di bidang penjualan iklan mungkin merasa tidak memiliki peluang, tidak memiliki keterampilan, dan tidak memiliki harapan akan bertahan lama di perusahaan tersebut.
Google adalah salah satu perusahaan yang paling gencar dalam mengembangkan dan menerapkan AI di berbagai bidang, termasuk penjualan iklan. Google telah menggantikan sebagian staff sales mereka dengan AI, dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan.
Namun, langkah ini juga menimbulkan dampak yang beragam, baik bagi Google maupun bagi para pekerjanya. Pertanyaan berikutnya adalah apakah langkah Google ini akan berbuah manis atau pahit?