Daur Ulang Popok dengan Sinar UV, Dari Sampah Jadi Bahan Bangunan!

Daur Ulang Popok dengan Sinar UV, Dari Sampah Jadi Bahan Bangunan!

Daur Ulang Popok dengan Sinar UV, Dari Sampah Jadi Bahan Bangunan!

DAFTAR ISI

Sediksi – Sekelompok peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) di Jerman telah mengembangkan metode baru untuk mendaur ulang yaitu daur ulang popok dengan sinar UV atau sinar ultraviolet

Metode ini dapat mengubah popok kotor menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan, seperti bata, papan, dan genteng. Selain itu, metode ini juga dapat menghemat biaya produksi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Seperti yang sudah diketahui bahwa popok sekali pakai merupakan salah satu produk yang banyak digunakan oleh orang tua yang memiliki bayi atau balita. Namun, popok ini juga menimbulkan masalah lingkungan yang serius, karena sulit didaur ulang dan membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 1,3 juta ton sampah popok per tahun yang sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Jika tidak ditangani dengan baik, sampah popok ini dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia. Untuk itu, hadirnya inovasi daur ulang sampah menggunakan sinar UV menjadi solusi bagi masalah tersebut.

Lantas, bagaimana cara kerja metode daur ulang ini dan apa saja manfaatnya? Berikut ini sudah Sediksi rangkum buat kamu tentang cara kerja inovasi tersebut serta beberapa manfaatnya.

Daur ulang popok dengan sinar UV

Daur Ulang Popok dengan Sinar UV, Dari Sampah Jadi Bahan Bangunan! - 1000012280
freepik/rawpixels

Cara kerja metode daur ulang popok dengan sinar UV

Metode daur ulang popok dengan sinar UV ini didasarkan pada prinsip fotokatalisis, yaitu proses penguraian senyawa organik dengan bantuan cahaya dan katalis. Katalis yang digunakan oleh peneliti KIT adalah titanium dioksida (TiO2), yang merupakan bahan yang aman, murah, dan mudah didapat.

TiO2 dapat menyerap sinar UV dan menghasilkan radikal hidroksil. Radikal hidroksil ini berfungsi untuk memecah senyawa organik menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan juga air.

Berikut ini, merupakan proses daur ulang popok dengan sinar UV. Proses ini melibatkan beberapa langkah, yaitu:

  • Pertama-tama, popok kotor dipotong-potong menjadi potongan kecil dan dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran dan bau yang ada pada popok bekas tersebut.
  • Kemudian, potongan popok tersebut dikeringkan dengan oven atau sinar matahari, yang kemudian dicampur dengan TiO2 dan air dalam sebuah reaktor.
  • Selanjutnya, reaktor akan ditempatkan di bawah sumber sinar UV, seperti lampu UV atau sinar matahari, selama beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada intensitas cahaya dan jumlah popok.
  • Selama proses fotokatalisis, senyawa organik dalam popok akan terurai dan menghasilkan gas yang dapat dikumpulkan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau pupuk tanaman.
  • Terakhir, sisa padat yang tersisa dalam reaktor adalah bahan bangunan yang terdiri dari serat kayu, kapas, dan polimer, yang dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan.

Manfaat metode daur ulang popok dengan sinar UV

Metode daur ulang popok dengan sinar UV ini memiliki beberapa manfaat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari metode daur ulang ini, seperti:

  • Mengurangi jumlah sampah popok yang dibuang ke TPA, sehingga menghemat lahan dan mengurangi polusi.
  • Menghasilkan bahan bangunan yang ramah lingkungan, yang dapat digunakan untuk membangun rumah, sekolah, atau fasilitas publik lainnya, terutama di daerah yang kekurangan sumber daya.
  • Menghemat biaya produksi bahan bangunan, karena menggunakan bahan baku yang murah dan mudah didapat, serta tidak memerlukan energi yang banyak untuk prosesnya.
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca, karena mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bangunan, serta mengubah senyawa organik menjadi gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau pupuk.

Popok sekali pakai merupakan produk yang bermanfaat bagi orang tua yang memiliki bayi atau balita, namun juga menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti dari KIT di Jerman telah mengembangkan metode baru untuk mendaur ulang popok sekali pakai dengan menggunakan sinar UV.

Metode ini dapat mengubah popok kotor menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan, seperti bata, papan, dan genteng. Selain itu, metode ini juga dapat menghemat biaya produksi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Metode ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi dan didukung, karena dapat memberikan solusi yang kreatif dan berkelanjutan untuk lingkungan.

notix-artikel-retargeting-pixel