Pola Asuh Strawberry Parents: Anak Kreatif, tapi Mudah Putus Asa

Pola Asuh Strawberry Parents: Anak Kreatif, tapi Mudah Putus Asa

pola asuh strawbeery parents

DAFTAR ISI

Sediksi – Pentingnya pola asuh orang tua tidak boleh dianggap enteng karena memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Salah satu konsep yang sedang dibahas secara luas dan perlu dihindari adalah pola asuh strawberry parents. Istilah ini diyakini muncul sebagai gaya pengasuhan orang tua yang berkontribusi terhadap lahirnya generasi baru yang disebut sebagai generasi stroberi.

Generasi stroberi dijelaskan sebagai kelompok yang rapuh dan lembut, mirip dengan sifat buah stroberi. Dalam bukunya yang berjudul “Strawberry Generation: Anak-anak Kita Berhak Keluar dari Perangkap yang Bisa Membuat Mereka Rapuh”, Profesor Rhenald Khasali menguraikan bahwa generasi stroberi memiliki sifat kreatif, tetapi cenderung mudah menyerah dan rentan terhadap perasaan sakit hati.

Lalu apa itu pola asuh strawberry parents? Bagaimana ciri-cirinya? Dan bagaimana menghindari pola asuh ini? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jadi, simak sampai habis!

Apa Itu Pola Asuh Strawberry Parents?

Menurut Family First Indonesia, istilah pola asuh strawberry parents merujuk pada “generasi stroberi” yaitu orang-orang yang lahir antara tahun 1980 dan 2000. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Australian National University pada tahun 2001 dan kemudian digunakan untuk menggambarkan orang dewasa muda yang tumbuh di awal tahun 2000-an. Penamaan ini dipilih karena buah stroberi yang dikenal berwarna merah, manis, dan berair.

pola asuh straberry parents
Pexels: Andy Kuzma

Prof. Rhenald Khasali, Ph.D., menjelaskan bahwa generasi stroberi ini cenderung memiliki banyak pemikiran kreatif, namun sekaligus mudah menyerah dan rentan terhadap perasaan tersinggung. Dalam bukunya, Rhenald menyoroti peran penting orang tua dalam memilih metode pola asuh bagi anak. Istilah ini muncul sebagai hasil dari pola asuh yang sangat protektif yang diterapkan oleh orang tua terhadap generasi stroberi.

Anak yang lahir dari orang tua dengan pola asuh strawberry parents cenderung memiliki sifat yang manja dan rentan bergantung pada orang lain. Meskipun pola asuh ini memiliki dampak negatif, seperti kesulitan beradaptasi, kecenderungan untuk menjadi rapuh, dan kesulitan dalam memecahkan masalah, namun di sisi lain, pola asuh ini juga memberikan dampak positif. Anak merasa nyaman dan aman karena merasa sangat diperhatikan oleh kedua orang tuanya.

Ciri-Ciri Pola Asuh Strawberry Parents

Memberikan Segala Keinginan Anak

pola asuh strawberry parents
Pexels: Julia M Cameron

Seperti membelikan semua yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan kebutuhan merupakan tanda pola asuh yang kurang sehat. Penting bagi anak untuk belajar bahwa tidak semua keinginannya akan terpenuhi, dan orang tua harus tetap tegas sambil mengajarkan anak membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Tidak Memberikan Hukuman pada Anak

Tidak hanya berarti menghindari penggunaan kekerasan fisik, tetapi juga mencakup ketidakberanian menetapkan batasan dan menjelaskan konsekuensi dari perilaku anak. Tanpa adanya aturan dalam kehidupan anak, mereka mungkin merasa bahwa semua tindakan yang mereka lakukan selalu benar. Oleh karena itu, memberikan hukuman yang proporsional dan memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari setiap tindakan perlu dilakukan.

Menggantikan Waktu bersama Anak dengan Memberikan Uang sebagai Gantinya

Hal di atas merupakan perilaku yang kurang baik. Meskipun orang tua sibuk dengan pekerjaan, memberikan waktu dan kebersamaan dengan anak tidak dapat digantikan oleh materi. Kebersamaan dan interaksi langsung memainkan peran penting dalam perkembangan anak.

Tidak Membiarkan Anak Menanggung Tanggung Jawabnya Sendiri

pola asuh strawberry parents
Pexels: Andrea Piacquadio

Meskipun membantu anak adalah hal yang positif, terlalu sering memberikan bantuan dapat menciptakan kebiasaan dependensi. Anak perlu belajar mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain.

Cara Menghindari Pola Asuh Strawberry Parents

Mengembangkan Ketahanan Emosional

Fokus pada pengembangan ketahanan emosional dan mental menjadi kunci. Hal ini mencakup pembelajaran cara menghadapi kegagalan, mengelola stres, dan mengatasi tantangan dengan cara yang sehat.

Pelajari Keterampilan Hidup

Penting untuk mengembangkan keterampilan hidup, termasuk kemampuan mengatur waktu, memasak, dan mengelola keuangan sendiri. Keterampilan ini menjadi dasar untuk mencapai kemandirian.

Hadapi Tantangan

pola asuh strawberry parents
Pexels: Oleksandr P

Menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman adalah cara efektif untuk membangun ketahanan dan kepercayaan diri. Proses ini membantu individu tumbuh dan mengatasi rasa takut terhadap ketidakpastian.

Pendidikan Karakter

Bagi orang tua, fokus pendidikan bukan hanya pada pencapaian akademis, melainkan juga pada pembentukan karakter dan etika kerja. Membimbing anak-anak untuk memiliki nilai-nilai positif dan etika yang kuat akan membantu mereka menghadapi kehidupan dewasa dengan lebih baik.

Pola asuh setiap orang akan berbeda-beda, namun kita perlu menghindari pola asuh strawberry parents karena mereka cenderung mengalami kesulitan dalam menghadapi stres dan tantangan, dan sulit beradaptasi dengan perubahan di sekitar mereka. Hal ini disebabkan oleh kenyamanan hidup yang telah diberikan oleh orang tua mereka, sehingga mereka kurang terbiasa dengan perubahan dan tantangan yang mungkin timbul.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel