Sediksi.com – Ketika kita mendengar kata karbon, mungkin yang terlintas di benak kita adalah polusi, pemanasan global, atau bahan bakar fosil.
Namun, tahukah anda bahwa ada jenis karbon yang justru bermanfaat bagi lingkungan dan iklim? Karbon ini disebut sebagai blue carbon atau karbon biru, lalu apa itu blue carbon?
Disebut biru karena berhubungan dengan lautan dan ekosistem pesisir. Dalam artikel ini Sediksi akan menjelaskan tentang apa itu blue carbon dan mengapa ini penting untuk diketahui. Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Blue Carbon?
Secara singkat, mengenai apa itu blue carbon adalah istilah yang digunakan untuk menyebut karbon dioksida (CO2) yang diserap dari atmosfer dan disimpan di dalam lautan dan ekosistem pesisir.
Lautan dan ekosistem pesisir seperti padang lamun, mangrove, dan rawa bakau memiliki kemampuan untuk menangkap dan menyimpan karbon dengan cepat dan lama.
Karbon ini sebagian besar tersimpan di bawah tanah, di dalam tanah dan lumpur yang dikelilingi oleh akar-akar tumbuhan pesisir. Karbon yang terkandung di dalam tanah pesisir bisa berusia ribuan tahun!
Istilah ini muncul pada 1990-an, ketika para ilmuwan menyadari pentingnya vegetasi laut sebagai penyerap karbon yang penting.
Seiring dengan hutan, yang menyimpan “green carbon”, ekosistem pesisir seperti rawa bakau, rawa asin, hamparan rumput laut, dll, memainkan peran berharga dalam perlombaan untuk menghilangkan gas rumah kaca penyebab perubahan iklim dari udara.
Blue carbon merupakan salah satu jenis penyerapan karbon biologis, yaitu proses di mana makhluk hidup mengubah CO2 menjadi karbon organik melalui fotosintesis.
Baca Juga: Terra Preta: Tanah Ajaib dari Hutan Amazon
Bagaimana Carbon Disimpan?
Seperti yang telah dijelaskan di atas tentang apa itu blue carbon, yakni jenis penyerapannya melalui fotosintesis, tanaman laut dan ganggang mengekstrak karbon dioksida dari atmosfer selama siklus pertumbuhannya.
Ketika tanaman-tanaman ini mati, bahan organik akan mengendap di dasar laut dan tertanam di dalam tanah, di mana bahan tersebut dapat bertahan selama ribuan tahun lamanya.
Lebih dari dua pertiga karbon di Bumi bersikulasi di lautan, dan lautan menyumbang sekitar 25% emisi karbon dioksida tahunan dunia.
Meskipun ekosistem pesisir hanya mencakup kurang dari 2% dari total luas lautan, ekosistem ini menyumbang sekitar setengah dari total karbon yang diserap dalam sedimen laut.
Ekosistem ini ternyata menyimpan lebih banyak karbon per area dibandingkan dengan hutan yang ada di daratan, dengan kecepatan tiga hingga lima kali lipat lebih cepat.
Tanah basah menyimpan lebih banyak karbon karena memiliki tingkat oksigen yang rendah, yang memperlambah laju dekomposisi. Itulah sebabnya karbon yang terperangkap di tanah pesisir dapat bertahan selama ribuan tahun lamanya.
Mengapa Ini Penting?
Blue carbon memiliki peran penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Mitigasi perubahan iklim adalah upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, sedangkan adaptasi perubahan iklim adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global.
Blue carbon bisa membantu mitigasi perubahan iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya di dalam lautan dan ekosistem pesisir, sehingga mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di udara.
Selain itu, ini juga bisa membantu adaptasi perubahan iklim dengan melindungi pantai dan masyarakat pesisir dari ancaman seperti naiknya permukaan air laut, gelombang badai, erosi, atau intrusi air asin.
Blue carbon juga memberikan manfaat lain bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia, seperti:
- Menyediakan habitat dan sumber makanan bagi berbagai spesies ikan, udang, kepiting, dan hewan laut lainnya, yang mendukung keberlanjutan perikanan dan ketahanan pangan.
- Menjaga kualitas air dengan menyaring polutan, nutrien, dan sedimen yang bisa merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya.
- Menyediakan kesempatan rekreasi, pendidikan, dan penelitian bagi masyarakat, yang meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir.
Itulah dia ulasan mengenai apa itu blue carbon, ini adalah karbon yang diserap dan disimpan oleh lautan dan ekosistem pesisir, terutama oleh tumbuhan pesisir seperti padang lamun, mangrove, dan rawa bakau.
Blue carbon memiliki peran penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta memberikan manfaat lain bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Oleh karena itu, perlindungan dan pemulihan ekosistem pesisir adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari pemanasan global dan menjaga keseimbangan iklim bumi. Mari kita bersama-sama menjaga blue carbon sebagai karbon biru yang menyelamatkan bumi.