Terra Preta: Tanah Ajaib dari Hutan Amazon

Terra Preta: Tanah Ajaib dari Hutan Amazon

Terra Preta

DAFTAR ISI

Sediksi – Apakah kamu pernah mendengar tentang tanah yang bisa menyuburkan tanaman tanpa perlu pupuk, pestisida, atau irigasi? Tanah yang bisa bertahan selama ribuan tahun dan terus menghasilkan panen yang melimpah?

Juga Tanah yang bisa menyerap karbon dari udara dan mengurangi dampak pemanasan global? Jika kamu belum pernah mendengarnya, maka harus mengenal Terra Preta, tanah ajaib dari hutan Amazon.

Apa itu Terra Preta?

Terra Preta: Tanah Ajaib dari Hutan Amazon - Amazon
Image from naviri

Terra Preta (bahasa Portugis: tanah hitam) adalah jenis tanah yang sangat gelap, subur, dan mengandung bahan organik tinggi. Tanah ini ditemukan di beberapa bagian di hutan Amazon, terutama di Brasil.

Berbeda dengan tanah hutan hujan tropis yang biasanya miskin nutrisi, tanah ini kaya akan unsur hara, mineral, dan mikroorganisme yang bermanfaat

Terra Preta dibuat oleh masyarakat adat yang tinggal di hutan Amazon antara 450 SM dan 950 M. Mereka menambahkan campuran arang, tulang, pecahan keramik, kompos, dan kotoran hewan ke tanah yang kurang subur.

Arang adalah bahan utama yang membuat Terra Preta berwarna hitam dan stabil selama ribuan tahun. Arang juga bisa mengikat dan menahan mineral dan nutrisi di dalam tanah

Tanah ini memiliki tingkat karbon, nitrogen, dan fosfor yang tinggi. Unsur-unsur ini tersedia dalam bentuk organik yang mudah diserap oleh tanaman.

Juga ini memiliki banyak potongan-potongan kecil keramik yang membantu mengatur sirkulasi udara dan air di dalam tanah.

Selain itu, Tanah ini memiliki banyak mikroorganisme seperti bakteri, jamur, cacing tanah, dan protozoa yang membantu memecah bahan organik dan menyediakan nutrisi tambahan bagi tanaman.

Apa keunggulan Terra Preta dibanding tanah yang lain?

Terra Preta memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan tanah biasa. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Terra Preta lebih subur

Tanaman yang ditanam di Terra Preta bisa tumbuh lebih cepat, lebih besar, dan lebih sehat daripada tanaman yang ditanam di tanah biasa.

Tanaman ini juga lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan. Hal ini karena Terra Preta menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara alami dan berkelanjutan

Lebih awet

Tanah biasa bisa menjadi tidak subur setelah beberapa kali panen karena nutrisinya habis atau tercuci oleh air hujan atau banjir. Hal ini membuat petani harus berpindah ke lahan baru atau menggunakan pupuk kimia untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Namun, tanah ini tidak mengalami masalah ini karena arangnya bisa mempertahankan nutrisi di dalam tanah selama bertahun-tahun. Bahkan, Terra Preta bisa meregenerasi dirinya sendiri dengan kecepatan 1 sentimeter per tahun

Lebih ramah lingkungan

Tanah biasa bisa menjadi sumber emisi gas rumah kaca karena bahan organiknya terurai menjadi karbon dioksida dan metana oleh mikroorganisme anaerob (yang tidak membutuhkan oksigen). Hal ini bisa meningkatkan efek pemanasan global dan perubahan iklim.

 Namun, Terra Preta bisa menyerap karbon dari udara dan menyimpannya di dalam arangnya. Hal ini bisa mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer dan membantu mendinginkan bumi

Rahasia bisa subur

Bagaimana mungkin tanah seperti ini bisa ada di tengah hutan Amazon yang dikenal sebagai salah satu ekosistem paling keras di dunia? Apakah ada rahasia di balik pembuatan tanah ajaib ini?

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami bagaimana proses pembentukan Terra Preta. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Teori pertanian berpindah-pindah

Teori ini mengatakan bahwa masyarakat adat yang tinggal di hutan Amazon menggunakan sistem pertanian berpindah-pindah (slash-and-burn) untuk membuka lahan baru.

Mereka membakar hutan dan menanam tanaman selama beberapa tahun sebelum meninggalkannya dan pindah ke lahan lain. Namun, mereka tidak membakar habis semua bahan organik yang ada di tanah. Sebagian dari bahan organik itu menjadi arang yang tercampur dengan tanah dan membentuk Terra Preta

Teori sampah dapur

Teori ini mengatakan bahwa Terra Preta terbentuk secara tidak sengaja di dekat tempat tinggal masyarakat adat. Mereka membuang sisa-sisa makanan, api unggun, tulang, dan pecahan keramik di tanah.

Bahan-bahan ini lama-kelamaan terurai dan menyuburkan tanah. Arang dari api unggun juga membantu menjaga kesuburan tanah dengan mengikat nutrisi dan mineral di dalamnya

Teori pembuatan sengaja

Teori ini mengatakan bahwa masyarakat adat yang tinggal di hutan Amazon sengaja membuat Terra Preta dengan menggunakan teknologi dan pengetahuan yang canggih.

Mereka mengetahui cara membuat arang dengan suhu rendah yang bisa bertahan lama di dalam tanah. Mereka juga mengetahui cara memilih dan mencampur bahan-bahan organik yang bisa meningkatkan kesuburan tanah.

Mereka bahkan mungkin menggunakan keramik sebagai alat untuk mengatur sirkulasi udara dan air di dalam tanah.

Terra Preta adalah salah satu keajaiban alam yang masih menyimpan banyak misteri. Tanah ini memiliki banyak manfaat bagi pertanian, lingkungan, dan sejarah manusia.

Dengan mempelajari dan meniru cara pembuatan Terra Preta, kita bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat tanah yang lebih baik bagi masa depan kita.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel