Sediksi.com – Kamu mungkin sudah tahu bahwa beberapa hewan bisa mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, bunglon yang bisa berubah warna.
Tujuan dari perubahan warna ini adalah untuk menyamarkan diri dari predator yang mengincarnya. Nah, selain itu ada yang disebut dengan melanisme industri. Lalu apa itu melanisme industri?
Berbeda dengan hewan yang memang bisa mengubah warna kulitnya secara alami, istilah ini adalah untuk menyebut fenomena hewan yang mengalami perubahan warna tapi tidak secara alami, namun diakibatkan oleh polusi oleh aktivitas manusia.
Penasaran dengan fenomena ini, bagaimana itu bisa terjadi, dan apa saja contohnya? Dalam artikel ini Sediksi akan membahas secara lengkap tentang apa itu melanisme industi ini, selengkapnya simak di bawah ini.
Apa itu Melanisme Industri?
Singkatnya, apa itu melanisme industri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana beberapa hewan mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap di lingkungan yang tercemar oleh polusi.
Istilah ini pertama kali dicetuskan setelah Revolusi Industri ketika batu bara digunakan untuk menggerakkan pabrik-pabrik di kota-kota besar seperti London dan New York.
Melanisme industri pertama kali ditemukan pada tahun 1900 oleh ahli genetika William Bateson, dan berbagai ahli alam telah mengamati fenomena ini sepanjang waktu.
Sementara waktu itu, tentang apa itu melanisme industri baru dikenal, para peneliti menemukan bahwa ini adalah respons evolusioner terhadap lingkungan yang berubah, sementara hewan mengikutinya untuk beradaptasi.
Kenapa Bisa Terjadi?
Dari penjelasan apa itu melanisme industri di atas, kira-kira mengapa ini bisa terjadi? Alasan mengapa melanisme industri terjadi adalah karena hewan-hewan tersebut beradaptasi dengan lingkungan yang berubah akibat polusi.
Sepertinya ini memang sesuai dengan teori Darwin tentang “survival of the fittest” atau “bertahan hidup dari yang terkuat“; hewan yang paling mirip dengan warna latar belakangnya dan lebih tersembunyi dari predator akan dapat bertahan hidup lebih lama dan berkembang biak.
Akibatnya, mereka mewariskan kemampuan mereka untuk mengubah warna kepada keturunan mereka sehingga mereka juga bisa bertahan hidup.
Di kota yang penuh jelaga, ngengat dan kupu-kupu berwarna gelap lebih unggul daripada yang berwarna terang. Tentu saja, jika limbah industri dibersihkan dan lingkungan menjadi lebih terang, hewan berwarna gelap menjadi lebih terlihat dan rentan diserang.
Contoh dari Fenomena Melanisme Industri
Ada cukup banyak contoh melanisme industri. Yang paling terkenal dan umum adalah ngengat yang hidup di kota-kota industri.
Ngengat Berbintik/Peppered Moth
Ngengat berbintik (Biston betularia) adalah ngengat yang banyak ditemukan di Inggris; awalnya, mereka adalah ngengat berwarna terang yang hidup di atas lumut berwarna terang yang menutupi pohon-pohon.
Warna terang mereka secara efektif menyamarkan mereka dari predator. Selama Revolusi Industri, pabrik-pabrik yang ditenagai batu bara mengeluarkan gas sulfur dioksida dan jelaga.
Gas sulfur dioksida membunuh banyak lumut, sementara jelaga menggelapkan pohon-pohon dan batu-batu berwarna terang. Ngengat berbintik berwarna terang menonjol cerah di latar belakang yang kini menggelap dan mudah dimangsa oleh burung.
Sementara itu, ngengat berbintik berwarna gelap hidup lebih lama dan berkembang biak; bahkan, ngengat berbintik gelap memiliki keuntungan 30% lebih besar dibandingkan dengan ngengat berwarna terang.
Pada tahun 1895, lebih dari 90% ngengat berbintik adalah berwarna gelap. Seiring waktu, undang-undang lingkungan baru di Amerika Serikat dan Inggris secara radikal mengurangi emisi jelaga dan sulfur dioksida.
Ngengat Hazel Bergigi/Scalloped Hazel Moth
Ngengat hazel bergigi (Odontopera bidentata) adalah ngengat yang juga mengalami melanisme industri. Ngengat ini memiliki dua bentuk warna, yaitu terang dan gelap.
Bentuk terang memiliki warna coklat muda dengan garis-garis gelap, sedangkan bentuk gelap memiliki warna coklat tua dengan garis-garis lebih terang. Bentuk gelap menjadi lebih umum di daerah yang tercemar setelah Revolusi Industri.
Itulah dia ulasan tentang apa itu melanisme industry, ini merupakan fenomena yang menarik untuk dipelajari karena menunjukkan bagaimana hewan-hewan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah akibat polusi.
Fenomena ini juga memberikan bukti untuk evolusi Darwin, yang menyatakan bahwa seleksi alam memilih hewan yang paling cocok dengan lingkungannya.
Namun, melanisme industri juga mengingatkan kita akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia terhadap alam. Kita harus berusaha untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, tidak hanya untuk hewan-hewan, tetapi juga untuk kita sendiri.