Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains

Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains

Cara Paling Menyakitkan untuk Mati

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada semua makhluk hidup, tetapi tidak semua cara menghadapi kematian itu mudah dan damai, dan tidak ada yang suka pula untuk merenungkan kematian, apalagi mereka sendiri atau kematian dari orang yang disayangi.

Menurut sains, ada beberapa cara paling menyakitkan untuk mati, diantaranya sangat menyakitkan dan mengerikan, baik secara fisik maupun psikologis.

Akan tetapi sifat dari kematian itu sendiri adalah misterius, dan hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Lagipula sebenarnya tidak ada seorangpun yang telah meninggal dalam keadaan apapun dapat memberi tahu kita seperti apa rasa sakitnya.

Namun ilmu pengetahuan, memberitahu kita bahwa ada beberapa cara paling menyakitkan untuk mati dan ini adalah cara terburuk untuk mati. Penasaran apa saja? Simak ulasan berikut ini sampai selesai.

Cara Paling Menyakitkan untuk Mati

Berikut adalah beberapa contoh cara paling menyakitkan untuk mati menurut sains:

Tenggelam

Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains - Tenggelam
Image from Dynamitenews

Cara paling menyakitkan untuk mati bagi seseorang yang pertama dalam daftar ini adalah mereka yang mengalami peristiwa tragis: tenggelam. Meski tidak berlangsung lama, proses tenggelam bisa sangat menyakitkan bagi korbannya.

Mungkin kebanyakan orang menganggap kejadian tragis ini tidak menyakitkan, karena kebanyakan orang yang tenggelam tidak terlihat kesakitan dan leih seperti tampak kelelahan daripada menyakitkan. Dan ketika tenggelam sepenuhnya, orang akan menganggap korban akan pingsan dan mati dalam keadaan kehabisan oksigen.

Akan tetapi tenggelam bisa jadi adalah sebuah cara paling menyakitkan untuk mati, menurut laman Medical Daily dari laporan What Drowning Feels Like: Asphyxiation In Water Is Silent But Deadly saat kita tenggelam dan berjuang di dalam air, kita cenderung akan mengalami hiperventilasi.

Hal ini akan menyebabkan kita bernapas di dalam air, yang menyebabkan kejang laring atau kejang pita suara. Bernapas di dalam air bisa sangat menyakitkan, apalagi saat air masuk ke dalam paru-paru , sensasinya adalah rasa sakit yang membakat dan berlangsung lama.

Apalagi membayangkan bahwa kehabisan udara dan tidak dapat bernapas adalah sebuah penderitaan, dtambah itu di dalam air.

Terpapar efek radiasi

Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains - Terpapar Radiasi
Image from Dagbladet

Jika seseorang terpapar radiasi dalam jumlah besar dalam satu dosis besar (akut), atau dalam jangka waktu tertentu (kronis), dia akan mengalami kondisi keracunan radiasi.

Hal ini sempat dialami sosialita Amerika Eben Byers, yang meminum radiator selama bertahun-tahun, minuman yang mengandung radium yang disebut-sebut sebagai obat ajaib untuk menyembuhkan kanker yang diidapnya.

Setelah beberapa tahun menderita, berat badannya mulai turun, sakit kepala, dan banyak giginya mulai tanggal. Dia mengatakan kepada dokternya bahwa dia telah kehilangan “perasaan kencang”, yang merupakan cara yang cukup ringan untuk menggambarkan bahwa tulangnya sudah mulai hancur.

Dehidrasi

Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains - Dehidrasi
Image from Ebaumsworld

Tubuh yang mengalami dehidrasi juga disebut-sebut sebagai cara paling menyakitkan untuk mati. Di bawah cuaca panas atau kelelahan yang ekstrem, tubuh dapat kehilangan air hingga 2 persen dari beratnya melalui keringat.

Tanpa pengisian kembali cairan, sistem tubuh akan mulai rusak karena volume darah seseorang menurun dan ketika seseorang berhenti berkeringat, ia akan mulai kepanasan.

Ini adalah tahap kedua, di mana orang tersebut akan mulai kehilangan kesadaran dan kulitnya akan mengering. Pada tahap ketiga, gagal ginjal dan hati akan terjadi, merusak organ secara serius dan meracuni orang tersebut dari dalam hingga tahap akhir (kematian).

Kematian akibat dehidrasi akan berjalan lama dan lambat, tentu orang sedang sial yang mengalaminya akan mengalami penderitaan lambat yang menyiksanya.

Mati Terbakar

Sebuah Cara Paling Menyakitkan untuk Mati, Berdasarkan Fakta Sains - Terbakar
Image from Kurdistas24

Ya sebenarnya ini mungkin bisa ditebak dan tidak heran mati terbakar masuk dalam daftar cara paling menyakitkan untuk mati. Nah, jika kamu pernah mengalami luka bakar ringan hingga sedang mungkin kamu akan setuju bawa mati dengan cara terbakar sakitnya adalah berkali-kali lipat.

Mengutip dari laman The Guardian dari tulisan What does death by burning mean? Rasa sakit paling hebat adalah ketika api pertama kali membakar kulit, dan kemudian mereda ketika saraf-saraf pada dasarnya telah terbakar, tapi kemudian api menyebar ke area kulit berikutnya untuk memulai prosesnya lagi.

Pada dasarnya jika api menyebar dan membakar keseluruhan tubuh, ini seperti rasa panas, terbakar, sakit luar biasa dan tidak bisa bernapas secara bersamaan dirasakan oleh orang yang sedang sial itu.

Tidak bermaksud meremehkan, tapi itu efek dari api biasa sampai seperti itu, dan cara yang lebih menyiksa lagi adalah terjebak dalam aliran piroklastik alias aliran lava.

Aliran lava dapat mencapai 1.830 derajat Farenheit, dan jika seseorang terjebak di aliran lava ini mungkin tampak seperti kematian seketika, tapi itu akan sangat menyakitkan. Kulit akan langsung matang, dan otak seketika pula akan mendidih, itu adalah kematian singkat yang amat sangat menyakitkan.

Itulah beberapa cara paling menyakitkan untuk mati menurut sains. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang topik ini.

Mungkin masih ada banyak cara paling menyakitkan utuk mati lainnya, dan mungkin akan kita bahas lain kali. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran lainnya, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel