Belakangan ini seringkali terdengar kosakata mberot di tengah masyarakat. Kira-kira, apa yang terlintas di pikiran kamu ketika ditanya arti mberot? Dj Santri pekok? Kesenian bantengan? Atau justru konser Fakedopp?
Bagi warga Jawa Timur, kata mberot bukan suatu kata yang asing, terutama di sekitar Malang raya, kata mberot tak jarang muncul di antara obrolan sehari-hari. Namun, apa jadinya jika orang luar Jawa Timur mendapatkan pesan “p mberot”? mungkin hanya lucu-lucuan semata sih.
Seiring populernya kata tersebut, arti mberot mulai banyak dipertanyakan konteks dan asal-usulnya. Oke, kita bahas di sini arti mberot menurut bahasa Jawa dan konteks yang terkait dengan mberot itu sendiri.
Arti Mberot
Mberot adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa, khususnya Jawa Timur. Arti mberot bisa digambarkan sebagai suatu pemberontakan atau kemarahan.
Dikutip dari senarai istilah Jawa, arti mberot adalah melarikan diri; lepas dari tali (tentang sapi yang diikat). Itulah mengapa, mberot kerapkali diibaratkan seekor banteng yang memiliki tenaga yang besar saat sedang berontak dan marah,
Nah, istilah mberot seringkali digunakan kepada seekor sapi yang mengamuk dan lepas kendali. Biasanya, pas lagi lebaran Idul Adha, jika ada seekor sapi tak bertuan tiba-tiba berkeliaran secara random, itu berarti sapi tersebut habis mberot.
Mberot memanglah erat kaitannya dengan kesenian tradisional asal Jawa Timur: Bantengan. Arti mberot itu sendiri seringkali dilontarkan saat pemain Bantengan kesurupan dan lepas kendali. Dalam kondisi yang ekstrim, pemain Bantengan bisa jadi menyerang penonton.
Semakin ke sini, kata mberot kian sering terucap di dalam obrolan sehari-hari. Kosakata mberot malah menjadi majas untuk menggambarkan kondisi tertentu. Misalnya, jika ada anak kecil yang tantrum, sebagian orang menyentilnya dengan ejekan “mberot! mberot!” agar tantrumnya mereda.
Mberot dalam Kesenian Bantengan
Seni Bantengan adalah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur, populer di beberapa kota seperti Mojokerto, Malang, Lumajang. Ikon utama dalam Bantengan ialah replika kepala banteng yang terbuat dari kayu dan tanduk sapi, lalu dihiasi riasan yang menarik.
Setiap banteng dimainkan oleh dua orang pemain, yang menjadi kaki bagian depan (sambil memegangi kepala banteng), sedang yang satunya lagi berperan sebagai kaki bagian belakang. Pertunjukan ini memiliki daya tarik yang unik, mistis, dan memacu adrenalin.
Pertunjukan seni Bantengan pada mulanya ialah bagian dari seni pencak silat. Bantengan digunakan untuk memikat perhatian orang-orang awam agar tertarik kepada seni beladiri asli Indonesia tersebut.
Sepanjang pertunjukan berlangsung, Banteng akan diiringi oleh musik gamelan tradisional. Banteng pun akan menari dan mengikuti irama. Biasanya, di penghujung pertunjukan ada sesi khusus yaitu kesurupan.
Menurut kepercayaan masyarakat, Bantengan sudah ada sejak sebelum zaman Majapahit. Salah satunya ialah Agus Riyanto, ketua dari Bantengan Nuswantara, kota Batu, bahkan berpendapat bahwa Bantengan sudah ada sejak era kerajaan Kanjuruhan.
Mberot dalam kesenian Bantengan adalah suatu kondisi banteng (yang kesurupan) dan bertindak secara liar. Beberapa tahun ini, banteng yang mberot semakin sering terjadi. Banyak orang yang menduga, alasan banteng mberot adalah penonton melakukan suit-suit.
Perbuatan tersebut konon katanya tidak disukai oleh makhluk ghaib karena terkesan menantang. Tapi di sisi lain, pertunjukan Bantengan dengan karakter buas tersebut kian digemari oleh masyarakat. Katanya sih lebih seru dan memacu adrenalin.
Budaya Pop yang Memunculkan Mberot
Mberot, yang awalnya ialah pertunjukan yang digandrungi oleh orang Jawa Timur, tiba-tiba saja menyebar luas sampai ke provinsi lain. Hal ini dikarenakan mberot viral di media sosial.
Salah satu contohnya di Tiktok, tagar postingan mberot sudah menyentuh angka 89.9k.
Disamping itu, banyak influencer lokal Jawa Timur yang turut mempromosikan mberot. Salah satunya ialah influencer asal Kota Malang, Mama Lela. Di sela postingannya, tak jarang Mama Lela mengunggah konten-konten berkaitan sama mberot.
Istilah mberot semakin dikenal oleh banyak orang di luar kancah Bantengan. Sebab, kadang-kadang, pas lagi konser ada orang nyeletuk “mberot!”. Bikin penasaran nggak sih!?
Tak hanya itu, Fakedopp Dj, grup dj yang cukup ternama di kalangan anak muda, cukup berkontribusi besar dalam memperkenalkan mberot. Grup dj asal Malang itu kerap mengemas lagu tradisional menjadi kekinian. Salah satunya ialah Dj Santri Pekok.
P Mberot Artinya
Bagi orang Jawa Timur mberot merupakan kata yang terkesan seram atau sangar. Namun, kian kemari istilah mberot justru vibe-nya berubah menjadi kekinian. Misalnya, muncul celetukan yang populer, yaitu p mberot.
P mberot sendiri ialah info tentang pertunjukan mberot. Celetukan ini berasal dari bahasa media sosial, dan biasanya digunakan untuk mencari informasi mberot.
Itulah arti mberot menurut kamus bahasa Jawa dan latar belakang budayanya. Jadi, apa yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar kata mberot? Apakah itu banteng yang mberot? Atau justru Pak Jokowi yang membelot?