Sediksi.com – Meskipun penyanyi Lim Young Woong telah mengambil langkah untuk memberantas calo tiket, siapa pun yang membeli tiket pertunjukan melalui program makro dan menjualnya secara ilegal akan dikenakan hukuman. Aturan calo di Korea Selatan ini patut menjadi perhatian dan dicontoh oleh pemerintah Indonesia!
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat kebijakannya untuk memberantas penipuan tiket di sektor pertunjukan dan olahraga seiring dengan berlakunya revisi Undang-Undang Pertunjukan yang memuat konten tersebut pada tanggal 22 Maret!
Simak aturan calo di Korea Selatan berikut ini!
Aturan Calo di Korea Selatan
Korea Selatan memberlakukan program makro untuk menangani calo. Program makro adalah program yang secara otomatis dan berulang kali memasukkan perintah-perintah yang ditentukan dalam jaringan informasi dan komunikasi.
Dalam dunia seni pertunjukan, calo tiket merajalela, terutama menyalahgunakan program ini untuk mendapatkan tiket dalam jumlah besar dan menjualnya kembali.
“Selama musim pertunjukan puncak, kami akan menjalankan periode untuk mendorong pelaporan calo tiket, dan sertifikat hadiah budaya akan diberikan kepada mereka yang membuat laporan bermakna. Sistem kerja sama dengan Bareskrim Polri juga akan diperkuat,” ujar Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.
Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Yoo In Chon mengatakan akan menangani calo tiket secara serius karena hal itu dapat mengancam fondasi tatanan pasar di sektor budaya dan olahraga.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun ketertiban distribusi di wilayah terkait dengan menerapkan berbagai kebijakan untuk memberantas calo tiket,” ujar Yoo In Chon.
Jika ketahuan jual tiket dengan keuntungan/menaikkan harga. Maka bisa dipenjara hingga 1 tahun atau didenda 10 juta Won (117 Juta Rupiah) Selain itu ada juga aturan yang melarang menggunakan bot/macro program untuk spam membeli tiket.
Cara Artis Korea Memberantas Calo
Sebelumnya, banyak artis, termasuk Lim Young Woong, yang menderita akibat maraknya aksi calo tiket.
“Kami berencana untuk segera membatalkan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan mengambil tindakan tegas terhadap reservasi yang dianggap sebagai transaksi ilegal, karena calo tiket menjadi lazim setelah tiket terjual habis dalam satu menit setelah pembukaan,” ujar pihak Lim Young Woong.
Selain itu, IU telah mengambil langkah tegas dalam memerangi calo tiket, terutama menjelang ‘2024 WORLD TOUR’ nya. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan oleh IU dan agensinya, EDAM Entertainment, untuk melawan praktik scalping:
- Pembatalan Tiket: EDAM Entertainment mengumumkan pembatalan tiket yang terlibat dalam transaksi ilegal. Ini termasuk 41 tiket transaksi premium yang terdeteksi melalui laporan penggemar, yang kemudian dibatalkan dan pembelinya dilarang permanen dari klub penggemar resmi.
- Pengusiran dari Klub Penggemar: IU dan agensinya telah mengusir beberapa pengguna dari klub penggemar resminya setelah mendeteksi bahwa mereka telah melakukan reservasi berulang dengan nama dan informasi kontak yang sama, serta pola transaksi yang tidak normal.
- Verifikasi Identitas Tambahan: Dalam kasus yang dicurigai sebagai transaksi ilegal, agensi akan menuntut penjelasan dan melanjutkan dengan pengambilan tiket atau masuk setelah proses verifikasi identitas tambahan jika diperlukan.
Dengan langkah-langkah ini, IU berharap dapat menciptakan budaya perdagangan tiket yang adil dan melindungi penggemarnya dari harga tiket yang tidak wajar.
Fenomena calo di Korea Selatan telah menjadi topik yang cukup diperhatikan, terutama dalam konteks wajib militer dan industri hiburan seperti K-pop. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai fenomena ini:
- Calo Wajib Militer: Terdapat laporan tentang calo yang menawarkan jasa untuk membantu mendapatkan pembebasan atau keringanan dari wajib militer, yang menarik perhatian dari berbagai kalangan termasuk idol K-pop dan atlet1.
- Pemberantasan Calo oleh Artis: Beberapa artis dan agensi hiburan telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi calo tiket konser. Sebagai contoh, IU dan agensinya, EDAM Entertainment, telah aktif dalam membatalkan tiket yang terlibat dalam transaksi ilegal dan mengusir anggota klub penggemar yang terlibat dalam scalping.
Fenomena calo ini merupakan bagian dari tantangan sosial yang lebih besar yang dihadapi oleh masyarakat Korea Selatan, yang mencakup isu-isu seperti tekanan untuk sukses, kesenjangan ekonomi, dan dampak dari industri hiburan yang sangat kompetitif.
Bagaimana menurutmu aturan calo di Korea Selatan yang ditetapkan oleh pemerintah? Apa Indonesia bisa menirunya?