Ada Dugaan Pungli Seleksi Wasit, Erick Thohir: Main Uang Kita Tangkap!

Ada Dugaan Pungli Seleksi Wasit, Erick Thohir: Main Uang Kita Tangkap!

Dugaan Pungli Seleksi Wasit

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Isu dugaan pungutan liar (pungli) terkait proses seleksi wasit pada pertandingan Liga 1 tahun 2023-2024 tengah merebak. Seleksi wasit ini juga sebagian dari upaya meningkatkan kualitas sepak bola nasional.

Satgas Anti-Mafia Bola Polri tengah mengusut kasus tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah dimana Tim Satgas Anti-Mafia Bola memanggail Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

“Terkait dugaan adanya pungli pada seleksi wasit Liga 1 dan 2 bahwa Satgas Anti Mafia Bola pada hari ini mengundang Ketua PSSI,” ujarnya pada Senin, (17/7).

Nurul mengatakan jika Erick Thohir tidak hadir dalam pemanggilan itu dan digantikan oleh Direktur Perwasitan ke Bareskrim.

Dugaan Pungli Seleksi Wasit

Terkait dugaan pungli seleksi wasit ini sebelumnya sudah diungkapkan oleh Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, terlebih dahulu ia mengapresiasi PSSI adanya dua instruktur dari Jepang yaitu Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi untuk melakukan seleksi wasit di pertandingan Liga Indonesia.

Sebagai informasi, ada tiga kategori tes seleksi wasit terdiri dari tes fisik berbobot nilai 60, tes Law of the Game (LOTG) berbobot 20 dan tes video berbobot nilai 20. Law of the Game merupakan aturan resmi dari permainan sepak bola.

Adapun pada teknis di lapangan ditangani oleh instruktur lokal yang dipimpin Purwanto sebagai koordinator dan para anggota diantaranya Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar, serta Nurwahid.

Baca Juga: Ada Indikasi Mafia Bola, PSSI dan Polri Bentuk Satgas

Dari ketiga kategori tes tersebut, Akmal menyoroti tidak adanya tes psikotes bagi para calon wasit. Padahal menurutnya tes ini sangat penting.

“Padahal ini paling penting, psikotes ini paling penting karena untuk mengetahui sejauh mana kondisi psikologis wasit dalam menangani pertandingan, terlebih dalam pertandingan krusial,” katanya saat menjadi bintang tamu dalam YouTube Cocomeo Channel yang diunggah Selasa, (11/7).

Akmal pun lalu menyebut bahwa SOS mendapatkan laporan terkait ada banyaknya wasit yang tidak lolos dan terindikasi melakukan pungli untuk kemudian mendapatkan bocoran soal. Ia pun menyebutkan jumlah wasit yang terindikasi melakukan pungli tersebut.

“Makanya hasilnya sangat sempurna, di liga 1 dari wasit yang di tes 54 itu ada 5 yang nilainya 100 itu sempurna,” lanjutnya.

Ia juga menyebut bahwa ada asisten wasit liga 1 yang mendapatkan nilai 100 berjumlah 7 orang. Sementara, di Liga 2 kata Akmal ada 3 wasit dan 2 asisten wasit yang mendapatkan nilai sempurna.

Ia melanjutkan bahwa rupanya ada banyak law of the game yang tidak dapat dipahami oleh wasit.

“Sebenarnya tadi berpikir ini kabar baik berarti pemahaman wasit itu luar biasa, ternyata banyak Law of the games yang tidak bisa dipahami juga oleh wasit,” jelasnya.

Akmal pun menyebut jika ini terjadi pada kelompok-kelompok tertentu yang disebut-sebut mereka punya jalur untuk mendapatkan bocoran soal.

Akmal juga mengatakan bahwa ada sejumlah wasit yang mengaku dimintai uang Rp 500 ribu bila ingin mendapatkan bocoran soal dan atau paket Rp 1 juta bila ingin dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG.

Pernyataan Erick Thohir Terkait Adanya Pungli Seleksi Wasit

Menanggapi adanya dugaan pungli seleksi wasit dan kabar pengecekan yang dilakukan pihak kepolisian terkait kasus tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun menanggapinya.

“Saya sebagai komite wasit, tegas. Bahkan hari ini beberapa pihak dipanggil Bareskrim untuk dicek apakah ada hal-hal yang kurang baik pada saat liga ini dimulai,” ungkapnya pada Senin, (17/7).

Meskipun Erick tidak hadir dalam pemanggilan tersebut dan digantikan oleh orang lain, ia menegaskan bahwa akan melakukan review per minggu dari kasus-kasus yang ada di liga.

“Dari komite wasit sudah me-review per minggu untuk kasus-kasus di liga, mulai dari permainan kasar dan lain-lain. Komite Wasit juga sistemnya begitu, me-review,” katanya.

Erick juga menekankan bahwa memperbaiki wasit di Indonesia perlu waktu. Ia juga menekankan akan selalu mengambil sikap tegas bagi mereka yang bermain uang dan curang.

“Kalau ada kesalahan kita perbaiki tetapi, kalau memang salah yang kita hukum, kalau ada bermain uang kita tangkap pasti, saya gigit duluan itu,” terangnya.

Dirinya juga meminta waktu dan kesempatan untuk bisa memperbaiki sistem wasit di Indonesia.

“Jadi kasih kesempatan selama memang konteks-konteksnya kita sedang perbaiki tidak mungkin perwasitan Indonesia langsung baik,” tutupnya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel