Sediksi.com – Senat Amerika Serikat sedang didorong agar membuka informasi tentang penampakan Unidentified Flying Object (UFO) yang telah melalui proses penelitian selama lebih dari 50 tahun.
Secara resmi, lembaga antariksa AS atau NASA menyebut penampakan tersebut sebagai Unidentified Aerial Phenomenon (UAP).
Sidang yang sudah sejak lama diantisipasi ini kemungkinan akan diselenggarakan pada akhir Juli ini. Pemerintah negeri Paman Sam diminta buka-bukaan terkait informasi keberadaan makhluk ekstraterestrial yang mereka ketahui.
Komite Pengawas DPR: sudah sepantasnya orang-orang tahu
Pihak pejabat senior Amerika mengatakan bahwa kemungkinan sidang akan dilakukan akhir Juli, untuk pastinya, masih perlu untuk dikonfirmasi lagi.
“Memang soal itu: alien. Menurut saya sudah sepantasnya orang-orang tahu,” ucap Tim Burchett, salah satu dari dua perwakilan Partai Republikan pada Kamis (13/7).
Kedua Ketua Komite, James Comer dan Kevin McCarthy telah menandatangani rencana penyelenggaraan sidang yang akan dipimpin oleh Burchett dan Anna Paulina Luna.
Seorang juru bicara Comer mengatakan bahwa sidang ini sedang dalam proses perencanaan tapi “kelihatannya akan terlaksana di akhir bulan ini (Juli).”
Kemudian pihak Departemen Pertahanan juga tidak segera merespon permintaan komentar terkait sidang ini. Seperti yang telah diupayakan, juru bicara Luna masih belum memberikan persetujuan terkait komentar untuk hal ini.
Jika sidang ini diselenggarakan, maka akan menjadi perkembangan terbaru terkait isu UFO.
Dorongan agar Amerika Serikat segera mengungkap bukti adanya UFO semakin besar karena bulan lalu, seorang whistleblower yang sebelumnya tergabung dalam Badan Intelijen Amerika menyebut bahwa pemerintah Amerika menyimpan bagian-bagian dari kendaraan alien.
Lelaki bernama David Grusch ini telah memimpin penelitian tentang fenomena anomali yang tidak bisa dijelaskan (UAP) di Departemen Pertahanan Amerika menuduh bahwa Amerika punya pesawat yang bukan buatan manusia atau berasal dari bumi.
Informasi yang didapat secara ilegal ini, niatnya disampaikan kepada Kongres. Tapi ternyata, ia mengalami penolakan dari pemerintah. Ia pun keluar dari pekerjaannya April lalu setelah 14 tahun bekerja di Badan Intelijen Amerika.
Kontroversi penampakan UFO terus meningkat
Departemen Pertahanan menerima setidaknya 366 laporan baru terkait penampakan UFO sejak Maret 2021.
Dari 366 laporan penampakan UFO tersebut, setengah di antaranya teridentifikasi sebagai balon atau drone menurut laporan Kantor Direktur Badan Intelijen Negara Amerika tahun 2022.
Kemudian pada Juni 2023, laporan penampakan bertambah lagi menjadi 510 yang kemudian 171 di antaranya tidak berhasil diidentifikasi sampai sekarang.
Laporan yang masuk disebutkan dalam Pentagon “menunjukkan aktivitas terbang atau kemampuan yang tidak biasa, dan membutuhkan analisis lebih lanjut.”
Selama beberapa tahun terakhir ini, laporan penampakan UFO terus meningkat, khususnya di Gedung Kapitol.
Bagi Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian UFO selama 50 tahun, naiknya angka laporan ini tidak dipungkiri mengancam beberapa posisi pekerjaan.
Burchett mengatakan telah berbicara dengan pilot Angkatan Udara (AU) “yang kariernya sempat terancam” setelah melaporkan penampakan UFO, dan mengatakan sidang komite ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan transparansi informasi.
Stigma negatif terhadap orang yang melaporkan penampakan UFO
National Aeronautics and Space Administration (NASA) membuat panel khusus tahun lalu yang ditugaskan untuk mempelajari laporan penampakan UFO.
Mereka telah melaksanakan sidang pada Mei lalu untuk membicarakan stigma negatif terhadap orang yang melaporkan penampakan UFO dan bagaimana hal itu menghambat upaya untuk menentukan asal-usulnya.
Mereka juga menekankan kebutuhan akan data berkualitas tinggi agar bisa menginvestigasi penampakan tidak biasa itu sebaik mungkin.
Temuan awal ini diharapkan akan dirilis dalam laporan akhir musim panas ini.
Stigma ini muncul karena seringnya, pelapor kesulitan menjelaskan apa yang mereka saksikan. Ketidakmampuan menjelaskan dengan baik ini yang membuat laporan pelapor menjadi kurang meyakinkan atau dianggap terkesan mengada-ada. Belum lagi, minimnya bukti.
Penumpang maskapai pesawat di Amerika Serikat didorong untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di langit demi keamanan nasional. Tapi pilot dari pesawat yang sama akan cenderung diabaikan, karena belum adanya mekanisme pelaporan untuk mereka.
Menurut mereka, hal ini bisa menjadi ancaman keamanan nasional jika tidak segera diregulasi. Apalagi saat ini aktivitas dan jumlah drone dan balon pengintai semakin banyak.
Selama ini, alih-alih menyerahkan tanggung jawab pelaporan penampakan UFO ke pilot AU yang lebih bisa dipercaya dan bisa menjadi tugasnya, peran tersebut malah diserahkan pada warga sipil yang sebenarnya kebanyakan hanyalah “ahli” teori konspirasi.