Sediksi.com – Wawancara yang dilakukan dengan seorang karyawan yang akan meninggalkan suatu perusahaan atau organisasi disebut exit interview. Hal ini dilakukan oleh HRD selaku penanggung jawab SDM perusahaan untuk mendapatkan umpan balik.
Interview ini juga dilakukan HRD untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang alasan karyawan memutuskan untuk berhenti. Untung mengetahui lebih jauh tentang exit interview ini, simak artikel selengkapnya berikut ini.
Apa itu exit interview?
Exit interview berada di ranah HRD sebagai pengelola Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. Yaitu kesempatan bagi pemberi kerja (HRD) untuk mengumpulkan masukan dari pegawai yang berhenti kerja dan berlaku untuk semua alasan.Â
Wawancara ini biasanya dilakukan menjelang akhir periode pemberitahuan karyawan, seperti pada hari terakhir mereka bekerja. Sebagian besar perusahaan melakukan exit interview sebagai praktik standar untuk mendapatkan wawasan yang berharga dari karyawan tersebut, baik positif maupun negatif.
Bisa dibilang, exit interview ini bisa menjadi kesempatan kalian sebagai karyawan yang mengundurkan diri untuk mengungkapkan unek-unek kalian simpan selama bekerja di tempat tersebut.
Kebanyakan karyawan bersemangat dengan wawancara ini untuk menyampaikan permasalahan dan kekhawatiran yang relevan selama mereka bekerja dengan bisnis tersebut, dan memperluas alasan mereka untuk keluar jika mereka merasa nyaman untuk melakukannya.
Sedangkan dari sisi perusahaan atau HRD khususnya, mereka pastinya juga bersiap-siap dengan umpan balik seperti apa atau respon apa yang akan diberikan oleh karyawan tersebut.Â
Tujuan dilakukannya exit interview
- Mendapat umpan balik
Exit interview memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka di perusahaan, termasuk aspek positif dan negatifnya.
- Bisa memahami sepenuhnya alasan karyawan pergi
Exit interview membantu organisasi memahami alasan di balik keputusan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Ini dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan kebijakan dan praktik perusahaan.
- Berpotensi mengidentifikasi isu internal
Proses ini dapat membantu mengidentifikasi masalah internal yang mungkin mempengaruhi kepuasan karyawan dan memicu keputusan untuk berhenti.
- Meningkatkan retensi karyawan
Dengan memahami alasan di balik kepergian karyawan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan retensi karyawan di masa depan.
- Membangun reputasi perusahaan
Keberadaan exit interview ini sangat bagus karena bisa menjadi wadah terakhir bagi HRD dan karyawan tersebut untuk mengomunikasikan dan menyelesaikan jika ada masalah.
Dengan berpisah secara damai dan baik-baik saja, dapat membangun reputasi perusahaan dan tentunya, kalian sendiri.
Memperlakukan karyawan yang keluar dengan hormat dan mendengarkan masukan mereka dapat membantu membangun reputasi perusahaan sebagai tempat yang peduli terhadap karyawan.
Tips menghadapi exit interview
Jika kalian gugup sebelum menghadapi exit interview ini, hal itu sebenarnya normal. Bahkan jika kalian berusaha meyakinkan diri bahwa hal ini mestinya tidak seberat interview kerja pertama kali.
Tenang saja. Berikut ini ada beberapa tips menghadapi exit interview yang bisa kalian ikuti.
Lakukan persiapan dengan baik
Sebaiknya, perlakuan untuk menghadapi exit interview dan interview kerja pada umumnya disamakan, yaitu mempersiapkan diri, termasuk untuk soal kemungkinan pertanyaan yang diajukan.
Saat mempersiapkan diri, pastikan juga untuk memikirkan apa yang ingin diperoleh dari exit interview ini.
Termasuk tanyakan kepada diri kalian sendiri. Apakah ingin meminta rekomendasi untuk profil LinkedIn kalian? Apakah tertarik untuk kembali bekerja di perusahaan tersebut di masa depan? Apakah kalian mengharapkan masukan atas kinerja selama bekerja di sana?
Dengan mengetahui apa yang ingin kalian tanyakan atau sampaikan saat exit interview, hal ini akan sangat membantu kalian. Sebab dengan mempersiapkan diri, kalian memancarkan aura percaya diri yang akhirnya cenderung memberi dampak positif kepada sekitar.
Jangan takut memberikan kritik konstruktif
Tips ini memang susah. Di satu sisi kalian ingin memberikan kesan terakhir yang positif apapun yang terjadi dan hal ini cukup wajar.
Tapi jika terlalu serius, pastikan kalian betul-betul menyampaikan kritik konstruktif itu dengan cara yang benar.
Idealnya kalian akan menyampaikan umpan balik positif dengan cara yang jelas dan ringkas. Namun, ketika sudah waktunya membagikan umpan balik negatif tentang aspek substantif magang kalian juga diperbolehkan, tapi hati-hati.
Itu dia semua yang perlu diketahui tentang exit interview beserta tujuan dan tips menghadapinya dengan benar.