Sediksi.com – Beberapa hari yang lalu, jagad dunia maya dihebohkan dari sebuah video di platform X, di mana dalam video tersebut menunjukkan matahari ada 2, dalam beberapa pencarian dan percakapan dalam dunia maya, ini disebut sebagai fenomena sun dog.
Lalu apa itu fenomena sun dog? Fenomena ini merupakan sebuah fenomena optik atmosfer yang berbentuk daerah terang yang terpisah 22° secara horizontal dari Matahari.
Fenomena ini terjadi karena refraksi cahaya Matahari yang terjadi pada kristal es di atmosfer. Jika dilihat dari gambarnya, cahaya tambahan di sisi Matahari itu tampak seperti anjing yang duduk di samping tuannya, sang Matahari. Umumnya ia berwarna merah ketika berada pada jarak terdekat Matahari.
Fenomena sun dog biasa terjadi di Indonesia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Fenomena ini cukup menarik untuk diamati dan disebutkan. Nah, dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih lanjut tentang apa itu fenomena sun dog, dan bagaimana itu bisa terjadi.
Fenomena Langka Tertangkap Layar
Mengutip dari laman Detik, dari berita berjudul Fenomena Matahari Kembar Diduga Terjadi di Sumbar, Ini Penjelasan BMKG, bahwa video viral itu pertama kali menyebar di aplikasi X dari pengguna akun @never_alonely.
Pada Jumat lalu (23/02/2024) video yang berdurasi 1 menit 40 an detik itu mendapat respon beragam, dan memang cukup mengagetkan bahwa dalam video itu terekam matahari ada dua. Berikut videonya:
Terkait munculnya fenomena matahari kembar ini, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Yudha Nugraha menyebut fenomena ini dengan Sun Dog, dan menurutnya ini adalah fenomena yang biasa.
Faktor yang membuat terjadinya fenomena ini adalah karena peralihan musim hujan ke kemarau. “Fenomena ini memang terjadi pada kondisi tertentu. Ini muncul ketika adanya pembiasan atmosfer di partikel hidrometeorologis atau partikel basah seperti es.” Kata Yudha.
Lebih lanjut katanya, karena adanya pembiasan atmosfer tadi, sehingga ini akan membiaskan matahari dipermukaan bumi yang muncul seperti pola matahari menjadi dua. Jadi hal ini adalah fenomena biasa menurutnya.
Apa Itu Fenomena Sun Dog?
Nah itu tadi adalah fenomena yang akhir-akhir ini tertangkap layar dan menghebohkan jagad dunia maya, lalu apa itu sun dog? Seperti yang sedikit dijelaskan di atas, fenomena sun dog adalah fenomena optik atmosfer yang berbentuk daerah terang yang terpisah 22° secara horizontal dari Matahari.
Fenomena ini terjadi karena refraksi cahaya Matahari yang terjadi pada kristal es di atmosfer. Refraksi adalah proses perubahan arah dan kecepatan cahaya saat melewati medium dengan suhu dan kepadatan yang berbeda.
Fenomena sun dog dapat memberikan efek dramatis dan indah pada langit, serta menambah variasi warna dan bentuk matahari.
Sun dog memiliki karakteristik sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin. Karena ini kejadian jarang, pasti dikaitkan dengan kejadian bencana atau kondisi mengerikan lainnya yang akan datang – biasa dikaitkan dengan mitos – namun secara ilmiah ini tidak ada pembuktiannya, dan hanya fenomena biasa, bukan tanda alam dan sebagainya.
Bagaimana Fenomena Ini Terjadi?
Itulah penjelasan sedikit tentang apa itu fenomena sun dog, lalu bagaimana ini bisa terjadi? Tadi sudah disinggung sedikit bagaiman fenomena ini bisa tercipta.
Lalu mengutip dari laman Britanica tentang Sun Dog ini terjadi ketika matahari atau bulan bersinar melalui wan cirrus tipis yang terdiri dari kristal es heksagonal yang jatuh dengan sumbu utama vertikal.
Walau mirip-mirip, tapi sebenarnya, fenomena sun dog ini berbeda dengan fenomena halo matahari yang terjadi ketika sumbu utama disusun secara acak dalam bidang tegak lurus terhadap sinar matahari dan bulan.
Ujung spektrum merah, yang paling sedikit dibengkokkan, muncul di bagian dalam, dengan warna biru ketika terlihat, muncul di bagian luar. Lalu fenomena sun dog ini paling sering muncul selama musim dingin di garis lintang tengah.
Demikian artikel tentang apa itu fenomena sun dog. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!