Apa Itu Overrated? Istilah yang Sering Digunakan Saat Melakukan Penilaian

Apa Itu Overrated? Istilah yang Sering Digunakan Saat Melakukan Penilaian

Apa Itu Overrated

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Istilah overrated sepertinya sering didengarkan dalam dunia olahraga, khususnya saat menilai seorang atlet atau tim tertentu. Kata ini juga tak jarang muncul dari para reviewer barang, makanan, tempat wisata, film, musik, dll. Namun, apa itu overrated?

Memang media sosial bisa jadi tempat belajar istilah-istilah yang unik, seperti misalnya “Pick me“. Istilah semacam ini lazim digunakan untuk menyebut dan memaknai sesuatu.

Kali ini, yuk kita bahas apa itu overrated, arti overrated, perbedaan overrated dan underrated, dan penggunaannya dalam pergaulan sehari-hari.

Apa Itu Overrated?

Apakah kamu pernah merasa kecewa karena hal-hal yang dinilai berkualitas oleh satu atau banyak orang ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi?

Misalnya, saat mencoba makanan, atau menyambangi suatu destinasi wisata tertentu, atau mencoba barang-barang baru (gadget, baju, tas, dll.) yang tengah digembor-gemborkan oleh orang lain. Namun, ternyata kualitasnya biasa saja, atau bahkan jelek. Jika demikian, berarti hal-hal tersebut bagi anda bersifat overrated.

Istilah overrated umumnya ditujukan kepada seseorang atau sesuatu yang dinilai baik atau berkualitas namun ternyata tidak sesuai ekspektasi. Menurut kamus Merriam Webster, overrated berarti dinilai terlalu tinggi atau rated or valued too highly.

Dengan kata lain, arti overrated adalah memberi penilaian terlalu tinggi pada sesuatu, padahal sesuatu yang dimaksud tak memiliki nilai sebaik penilaiannya.

Overrated sering digunakan sebagai sindiran atau kritikan terhadap hal-hal yang dinilai baik dan berkualitas. Penggunaan istilah ini memberi kesan bahwa sesuatu atau seseorang menerima lebih banyak perhatian, pujian, atau penghargaan dari yang seharusnya mereka terima.

Penggunaan Overrated

Istilah overrated dapat digunakan pada konteks yang sangat luas pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada dunia olahraga, musik, barang, tempat wisata, makanan, film, karya sastra, dll.

Dalam dunia olahraga, seorang atlet dapat dikatakan overrated apabila performanya tidak sejalan dengan penilaian bagus yang ia peroleh, entah oleh media, expert, atau fans. Dalam sepak bola, hal ini salah satunya sering terkait dengan harga transfer seorang pemain yang mahal, namun tidak dibarengi dengan kualitasnya di lapangan.

Dalam dunia perfilman, misalnya, sebuah film atau serial TV dapat dikatakan overrated jika kualitas yang ditampilkan ternyata tidak sesuai dengan hype yang menyertai film tersebut.

Hal ini juga dapat ditemui dalam dunia musik, misalnya album baru dari penyanyi atau grup band papan atas yang dipromosikan secara sensasional ternyata tidak seirama dengan kualitas yang diberikan

Contoh lainnya pun banyak. Penjelasan terkait penggunaan overrated di atas kurang lebih menggambarkan bagaimana sesuatu disebut overrated.

Segala sesuatu yang dapat dinilai secara subjektif cenderung tidak dapat lepas dari label overrated. Dalam menyikapi istilah ini, aspek subjektifitas memang patut untuk digarisbawahi karena cara penilaian serta selera tiap orang dapat berbeda-beda.

Perbedaan Overrated dan Underrated

Selain overrated, ada istilah underrated yang merupakan kebalikannya. Dikutip dari kamus Merriam Webster, underrated berarti dinilai terlalu rendah atau rated or valued too low.

Istilah underrated digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu atau seseorang yang memiliki kualitas baik, namun kurang mendapat penghargaan, perhatian, atau pengakuan. Istilah lain yang kira-kira memiliki makna yang sama dengan underrated adalah overlooked atau diabaikan.

Sama halnya dengan overrated, label underrated juga dapat digunakan pada berbagai konteks penilaian.

Dalam dunia sepak bola, misalnya, pemain yang tampil baik serta memberikan kontribusi signifikan kepada tim namun tidak mendapat exposure atau penghargaan yang pantas. Alasannya seperti bermain di tim kecil atau kompetisi yang kurang prestisius, maupun performanya bagus tapi jarang mendapat perhatian.

Contoh lain dapat dijumpai dalam musik atau film, misalnya, di mana penyanyi, grup band, atau film yang berkualitas namun kurang mendapat perhatian, penghargaan, atau pujian yang layak dapat dikategorikan sebagai underrated.

Tentu saja, sama halnya dengan overrated, pemberian label underrated juga dapat sangat subjektif mengikuti selera serta cara penilaian masing-masing orang.

Demikian penjelasan terkait apa itu overrated serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain istilah overrated, terdapat pula istilah tandingannya yaitu underrated.

Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahwa baik overrated maupun underrated bersifat subjektif sehingga pelabelan-pelabelan semacam ini bukan berarti memang seperti itulah kenyataannya. Kita tentu saja boleh tidak sepakat dengan bagaimana label-label tersebut disematkan pada berbagai hal.

Mengenai hal ini, banyak perdebatan dalam cara-cara memberi penilaian. Ada yang mengatakan penilaian mesti obyektif, sementara yang lain mengatakan tidak mungkin mengesampingkan subyektivitas.

Jadi, menurutmu bagaimana cara yang tepat mengambil kesimpulan?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel