Sediksi.com – Kalian mungkin sering mendengar tentang pekerja kerah biru atau blue collar. Istilah itu adalah sebutan informal untuk orang yang melakukan pekerjaan kasar, yang dominan menuntut tenaga fisik.
Selain kerah biru, dikenal juga kerah putih. Masih ada warna lain lagi yang memang kurang populer di antaranya pekerja kerah merah muda, kerah hijau, kerah emas, dan kerah abu-abu.
Apa itu pekerja kerah biru?
Seperti yang penjelasan singkat di atas, pekerja kerah biru merujuk pada pekerja yang biasanya terlibat dalam pekerjaan manual atau pekerjaan fisik, seperti di bidang konstruksi, manufaktur, pertanian, dan sektor jasa lainnya yang memerlukan tenaga kerja langsung.Â
Istilah “kerah biru” ini berasal dari warna seragam atau pakaian kerja tradisional para pekerja manual yang sering kali berwarna biru.
Pertama kali digunakan untuk merujuk pada pekerjaan perdagangan pada tahun 1924, di surat kabar Alden, Iowa. Disebut biru karena berasal dari gambaran pekerja kasar yang mengenakan denim biru atau kemeja chambray sebagai bagian dari seragamnya.
Di masa sekarang, istilah kerah biru ini masih diterapkan untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga manual seperti yang dilakukan di bidang pabrik, pertanian atau perkebunan, dan pertambangan.
Orang yang bekerja di jenis pekerjaan ini cenderung memiliki keterampilan khusus karena tanggung jawab mereka berkaitan langsung dengan peralatan.
Contoh beberapa profesi tersebut di antaranya operator pembangkit listrik, distributor listrik, dan operator pembangkit listrik tenaga nuklir semuanya memerlukan pelatihan ekstensif.
Apa itu pekerja kerah putih?
Pekerja kerah putih atau white collar worker termasuk dalam kelas karyawan yang dikenal memperoleh gaji rata-rata lebih tinggi dengan melakukan pekerjaan yang sangat terampil, tetapi tidak dengan melakukan pekerjaan manual.
Disebut kerah putih karena golongan ini identik bekerja dengan mengenakan kemeja warna putih dan dasi.
Istilah ini pertama kali muncul karena penulis Amerika Upton Sinclair dalam kaitannya dengan pekerja administrasi pada tahun 1930-an, meskipun referensi terhadap pekerjaan kerah putih ini sudah muncul sejak tahun 1935.
Pekerja golongan pekerjaan kerah putih biasanya identik dengan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan diasumsikan mendapatkan pekerjaan yang nyaman karena tidak berisiko tinggi dan dengan fasilitas yang memadai.
Beberapa contoh pekerja di golongan kerah biru di antaranya pengacara, akuntan, arsitek, bankir, agen real estate, konsultan bisnis, dan sebagainya yang dianggap bekerja di dalam kantor.
Kemudian, pekerja kerah putih sering kali diharapkan untuk mengembangkan keterampilan khusus dari waktu ke waktu, sehingga menjadikan mereka aset intelektual yang semakin berharga bagi pertumbuhan perusahaan.
Definisi pekerja kerah merah muda
Istilah pekerja kerah merah muda atau pink collar worker sudah tidak umum digunakan.
Disebut merah muda untuk merujuk pada kebanyakan yang bekerja di golongan ini adalah perempuan. Sedangkan perempuan diidentikkan dengan warna merah muda ini.
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini di antaranya penjual toko, pelayan, sekretaris, resepsionis, atau guru sekolah dasar.
Definisi pekerja kerah hijau
Pekerja kerah hijau atau green collar worker juga cenderung jarang digunakan. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang bekerja di bidang konservasi alam dan sektor keberlanjutan.
Termasuk profesi yang bertugas melakukan pengelolaan limbah dan pekerjaan pertanian serta pekerjaan instalasi tenaga surya di lapangan.
Hal ini juga dapat menggambarkan pekerjaan yang berorientasi kantor dalam pengelolaan lingkungan, efisiensi rantai pasokan, desain berkelanjutan atau hukum lingkungan.
Definisi pekerja kerah emas
Pekerja kerah emas atau gold collar worker merujuk pada pekerjaan di bidang spesialis seperti hukum dan kedokteran.Â
Alasan golongan ini disebut emas karena orang yang pekerjaannya seputar dua bidang tersebut, biasanya berpenghasilan tinggi. Dan emas identik dengan kekayaan.
Definisi pekerja kerah abu-abu
Pekerja kerah abu-abu atau gray collar worker merujuk pada pekerjaan dengan tugas khusus, termasuk dalam essential worker, dan cenderung berisiko tinggi.Â
Beberapa profesi yang bisa dikategorikan ke dalam golongan ini di antaranya perawat, tim medis, pemadam kebakaran, tukang listrik, penyediaan makanan, manufaktur, dan distribusi.
Untuk jenis ini, mereka sebenarnya masuk dalam kerah putih. Tapi karena tugas-tugas mereka yang dilakukan secara manual, membuatnya bisa masuk dalam pekerja kerah biru.