Sediksi.com – Quiet cutting menjadi tren baru di dunia kerja yang berhasil menarik perhatian banyak orang karena dinilai tidak adil bagi karyawan. Memangnya apa itu quiet cutting? Ini mengacu pada praktik yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk memangkas para karyawannya.
Mirip dengan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja, tetapi praktik ini dilakukan dengan cara yang cukup berbeda, yaitu bisa berupa tanpa adanya pemberitahuan. Diam-diam menghanyutkan!
Jika kamu ingin tahu apa pengertian hingga bagaimana dampaknya bagi perusahaan, mari simak pembahasan lebih lanjut di bawah ini!
Apa Itu Quiet Cutting?
Quiet cutting adalah praktik yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka tanpa benar-benar memberhentikan karyawan. Bisa dikatakan bahwa istilah ini adalah PHK secara diam-diam dengan cara memberikan pangkat atau gaji tidak sesuai dengan tuntutan kerja lebih banyak.
Intinya, perusahaan akan membuat karyawan merasa putus asa hingga khawatir akan masa depan mereka jika terus bertahan di posisi tersebut. Pada akhirnya, karyawan akan mengundurkan diri secara sukarela dari perusahaan.
Praktik ini dinilai sangat efektif bagi perusahaan yang ingin memangkas jumlah karyawan maupun biaya tanpa harus melakukan pemecatan secara langsung. Quiet cutting juga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari implikasi hukum dan pandangan negatif karena telah melakukan PHK.
Dampak Quiet Cutting Terhadap Perusahaan
Tidak hanya berdampak buruk bagi karyawan karena kehilangan pekerjaan hingga mendapatkan beban mental, ternyata quiet cutting juga memberikan dampak pada perusahaan yang melakukannya. Ini bisa merusak reputasi hingga mengurangi kepercayaan. Adapun berikut adalah penjelasannya lebih lanjut, yaitu:
Merusak Reputasi Perusahaan
Reputasi adalah gambaran kesan dan pandangan masyarakat terhadap suatu perusahaan. Pastinya reputasi ini akan terganggu jika terdapat suatu hal buruk yang terjadi apalagi jika diketahui oleh masyarakat luas.
Jika “Quiet quitting” berupa karyawan bermalas-malasan untuk dipecat adalah keputusan yang diambil oleh karyawan itu sendiri, sedangkan “quiet cutting” adalah pilihan yang dibuat oleh pihak perusahaan sehingga citranya pasti akan terpengaruh.
Membuat karyawan merasa tidak nyaman hingga mengundurkan diri bisa memberikan dampak yang cukup serius. Terlebih kini media sosial semakin berkembang pesat dan penggunanya juga semakin banyak. Memviralkan suatu kasus menjadi hal yang tidak sulit lagi. Jika karyawan yang mengalami quiet cutting tersebut membuat postingan buruk tentang perusahaan, rusaklah sudah!
Penurunan Produktivitas Karyawan
Karyawan yang melihat kawannya dilakukan secara tidak baik oleh perusahaan, termasuk pemberian beban kerja yang tidak sesuai hingga pengurangan gaji, biasanya juga akan merasa takut. Mereka khawatir jika suatu saat akan dilakukan seperti itu oleh pihak perusahaan.
Ini bisa menurunkan produktivitas, merusak kepercayaan, hingga berpotensi kehilangan karyawan yang berbakat. Tidak heran jika ada beberapa karyawan yang juga memutuskan untuk mengundurkan diri, baik agar terhindar dari quiet cutting hingga bekerja di tempat yang lebih baik.
Akan cukup berbahaya jika yang mengundurkan diri adalah karyawan kepercayaan. Terlebih jika mereka bekerja di perusahaan pesaing. Mantap betul!
Kehilangan Kepercayaan
Kepercayaan menjadi hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, termasuk berbisnis. Jika kepercayaan telah terbangun dengan baik, maka perusahaan akan mendapatkan banyak kemudahan, seperti mendapatkan rekan bisnis, investor, hingga karyawan royal.
Namun, ketika reputasi perusahaan rusak dan sudah sulit untuk dipercaya, maka ada banyak hal yang akan menghilang satu per satu. Ini karena mereka takut akan mengalami kerugian.
Apa hubungan antara quiet cutting dan kehilangan kepercayaan? Bagi orang yang ingin melamar kerja di perusahaan tersebut akan merasa takut dan ragu. Terlebih quiet cutting menjadikan perusahaan lebih berhemat karena tidak perlu lagi mengeluarkan pesangon.
Bagi rekan bisnis, mereka pastinya tidak ingin mengalami hal buruk dengan perusahaan yang melakukan hal curang. Karyawannya saja diperlakukan seperti itu kok!
Jika pemutusan kerja memang perlu untuk dilakukan, maka pihak perusahaan sebaiknya bersikap jujur dan terus terang kepada karyawan. Ini bisa mengurangi dampak negatif terkait kepercayaan dan reputasi perusahaan.
Selain itu, berinvestasi untuk mengadakan pelatihan dan tinjauan rutin untuk memberikan dukungan kepada pekerja yang kesulitan bukanlah ide yang buruk dibandingkan harus menahan pesangon mereka. Terlebih hal ini juga akan memberikan manfaat bagi perusahaan maupun karyawan dalam jangka panjang.
Berdasarkan penjelasan terkait apa itu quiet cutting di atas, bagaimana menurut kamu?