Apa itu Shrinkflation: Bagaimana Fenomena ini Mengecilkan Snack

Apa itu Shrinkflation: Bagaimana Fenomena ini Mengecilkan Snack

Apa itu Shrinkflation

DAFTAR ISI

Sediksi – Apakah kamu pernah memperhatikan bahwa snack favorit yang biasa kamu beli tampak semakin kecil dan kecil, sementara harganya tetap sama atau bahkan naik? Jika ya, itu ada istilahnya.

Banyak konsumen di seluruh dunia mengalami dampak dari fenomena yang disebut shrinkflation. Lalu apa itu shrinkflation? Istilah ini, yakni praktik mengurangi ukuran atau kuantitas produk sambil mempertahankan atau meningkatkan harganya.

Shrinkflation adalah cara “licik” bagi produsen dan pengecer untuk mengatasi kenaikan biaya produksi dan transportasi, tanpa kehilangan pelanggan yang sensitif terhadap perubahan harga.

Dalam artikel ini, saya akan menjelajahi apa itu shrinkflation lebih dalam, konsep, lalu bagaimana mempengaruhi industri snack di Indonesia, dan beberapa contoh produk yang telah menyusut seiring waktu.

Apa itu Shrinkflation?

Apa itu Shrinkflation: Bagaimana Fenomena ini Mengecilkan Snack - Shrinkflation
Image from Reddit

Shrinkflation adalah istilah yang terdiri dari dua kata: shrink dan inflation. Bagian “shrink” mengacu pada pengurangan ukuran atau jumlah produk, sedangkan bagian “-flation” mengacu pada inflasi, yaitu kenaikan umum tingkat harga barang dan jasa.

Shrinkflation pada dasarnya adalah bentuk inflasi tersembunyi, di mana alih-alih menaikkan harga produk, yang akan jelas bagi konsumen, produsen mengurangi ukuran atau kuantitas produk, dengan harapan konsumen tidak akan menyadari atau peduli.

Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan margin keuntungan mereka atau mempertahankannya di tengah kenaikan biaya. Jadi sudah jelas kan tentang apa itu shrinkflation?

Shrinkflation ini bukanlah fenomena yang baru, tetapi telah menjadi lebih luas dan terlihat dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi COVID-19, yang telah mengganggu rantai pasokan global dan menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga untuk banyak bahan baku dan komoditas.

Menurut data dari Bureau of Labor Statistics, harga makanan konsumen telah melonjak 10,9% selama setahun terakhir di AS, yang merupakan kenaikan 12 bulan terbesar sejak 1979. Tren serupa juga diamati di negara-negara lain.

Shrinkflation dapat memengaruhi berbagai jenis produk, dari kertas toilet hingga batang cokelat, tetapi sangat umum di industri makanan dan minuman, di mana konsumen kurang cenderung memeriksa berat atau volume produk yang mereka beli.

Beberapa cara umum yang digunakan produsen untuk menyusutkan produk mereka meliputi:

  • Mengurangi berat bersih atau volume produk, seperti membuat kantong keripik lebih ringan atau botol jus lebih kecil.
  • Mengurangi jumlah unit atau potongan dalam satu paket, seperti membuat bungkus kue mengandung lebih sedikit kue atau kotak tisu mengandung lebih sedikit lembar.
  • Mengubah bentuk atau desain produk, seperti membuat batang permen lebih tipis atau kulit pizza lebih tebal.
  • Menambahkan lebih banyak udara atau air ke dalam produk, seperti membuat es krim kurang padat atau sup lebih encer.
  • Menggunakan bahan yang lebih murah atau berkualitas rendah, seperti mengganti keju asli dengan keju buatan atau menggunakan lebih banyak pengisi dan bahan tambahan.

Shrinkflation di Industri Snack Indonesia

Indonesia adalah salah satu pasar terbesar untuk snack di Asia Tenggara, dengan perkiraan nilai $7.8 miliar pada 2023. Snack populer di kalangan orang Indonesia dari segala usia dan latar belakang, yang menikmatinya sebagai bagian dari diet sehari-hari mereka atau sebagai camilan sesekali.

Namun, konsumen Indonesia juga menghadapi dampak shrinkflation, karena banyak produk snack telah menjadi lebih kecil atau ringan seiring waktu, tanpa ada penurunan harga yang sesuai.

Menurut beberapa sumber yang dirangkum, beberapa contoh produk snack atau produk lain yang telah menyusut di Indonesia antara lain:

  • Wafer dan stik jagung, yang menjadi lebih kecil ukurannya.
  • Deterjen, yang berkurang beratnya dari 1 kg menjadi 900, 800 dan 770 gram.
  • Sirup, yang menyusut dari 650 ml menjadi 630, 600, 550, 500 dan sekarang 460 ml.
  • Kecap manis, yang berkurang dari 600 ml menjadi 580 dan 520 ml.

Perubahan-perubahan ini mungkin tampak tidak begitu penting pada pandangan pertama, tetapi dapat menumpuk seiring waktu dan memengaruhi anggaran dan kebiasaan konsumsi.

Misalnya, jika kamu membeli paket deterjen yang beratnya 770 gram alih-alih 1 kg, kamu membayar 23% lebih banyak per gram daripada sebelumnya. Jika membeli botol sirup yang berisi 460 ml alih-alih 650 ml, maka kamu akan mendapatkan 29% lebih sedikit sirup daripada sebelumnya.

Cara Mendeteksi dan Menghindari Shrinkflation

Apa itu Shrinkflation: Bagaimana Fenomena ini Mengecilkan Snack - 167b528c4f6372521c37f6451d2fa051 cheese burger burgers
Image from Pinterest

Jika konsep apa itu Shrinkflation dan bagaimana itu bisa terjadi telah dijelaskan di atas, maka sekarang adalan cara mendeteksinya.

Shrinkflation bisa sulit dideteksi, terutama jika tidak memperhatikan label dan detail produk yang dibeli. Namun, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan menghindari shrinkflation, seperti:

  • Membandingkan berat bersih atau volume paket atau merek yang berbeda dari produk yang sama, dan memilih yang menawarkan nilai terbaik untuk dompetmu.
  • Memeriksa harga satuan produk, yaitu harga per satuan berat atau volume, seperti per gram atau per mililiter. Harga satuan biasanya ditampilkan di rak atau di struk, dan dapat membantumu membandingkan produk lebih mudah.
  • Membaca daftar bahan dan fakta gizi produk, dan mencari perubahan kualitas atau kuantitas bahan, seperti lebih banyak gula, garam, lemak, air, atau udara.
  • Menyadari perubahan bentuk atau desain produk, dan mengukur atau menimbangnya sendiri jika memungkinkan.
  • Mencari tanda-tanda shrinkflation di media sosial, ulasan online, atau situs web konsumen, di mana konsumen lain mungkin berbagi pengalaman atau keluhan mereka tentang produk tertentu.

Apa itu Shrinkflation adalah fenomena yang memengaruhi banyak produk, terutama snack, di mana ukuran atau kuantitas produk dikurangi sementara harganya tetap sama atau meningkat.

Shrinkflation adalah cara bagi produsen dan pengecer untuk mengatasi kenaikan biaya produksi dan transportasi, tanpa kehilangan pelanggan yang sensitif terhadap perubahan harga.

Namun, fenomena ini juga dapat merugikan konsumen, yang akhirnya membayar lebih untuk lebih sedikit atau mendapatkan produk berkualitas rendah. Ya… alasannya memang inflasi tidak bisa dihindari.

notix-artikel-retargeting-pixel