Apa Itu Siscon dan Brocon dalam Anime: Hubungan Obsesif yang Terlarang?

Apa Itu Siscon dan Brocon dalam Anime: Hubungan Obsesif yang Terlarang?

Apa Itu Siscon dan Brocon dalam Anime: Hubungan Obsesif?

DAFTAR ISI

Dalam dunia anime terdapat banyak genre dan tema yang beragam, dan salah satunya adalah tema Siscon (Sister Complex) dan Brocon (Brother Complex).

Anime Brocon dan Siscon adalah singkatan dari istilah bahasa Jepang yang merujuk pada jenis hubungan antara karakter saudara laki-laki dan saudara perempuan dalam dunia anime dan manga.

Tema yang berkaitan dengan hubungan kakak-adik dapat ditemukan dalam berbagai genre anime, termasuk romansa, komedi, drama, fantasi dan aksi.

Tema-tema ini mengeksplor hubungan yang kompleks antara saudara kandung, membahas masalah cinta, persaingan, perlindungan, atau kasih sayang.

Dalam tema ini, kompleksitas hubungan antara karakter saudara laki-laki dan saudara perempuan menjadi fokus utama cerita.

Walaupun tema ini kenyataannya dianggap hal yang tidak pantas atau tidak lazim, tetapi banyak anime yang kerap menggambarkan hubungan complex antara saudara kandung.

Anime dengan elemen Siscon dan Brocon menghadirkan cerita menarik yang menyentuh, juga karakter-karakter yang berkesan di benak para penonton.

Arti Siscon dan Brocon dalam Anime

Siscon (Sister Complex)

Siscon adalah singkatan dari “Sister Complex” atau “Sister Complex Syndrome.” Istilah ini merujuk pada karakter laki-laki maupun perempuan yang memiliki keterikatan terhadap saudara perempuan mereka, terutama saudara perempuan yang lebih muda.

Dalam anime atau manga dengan tema “Siscon,” karakter tersebut dapat menunjukkan rasa cinta, perhatian, atau perlindungan yang berlebihan terhadap saudara perempuannya. Kecenderungan ini bisa menyebabkan situasi romantis yang kompleks dan menjadi sumber konflik dalam cerita.

Siscon dalam anime bisa dipahami sebagai keadaan saat seseorang punya keterikatan kuat dan obsesif pada saudara perempuannya.

Brocon (Brother Complex)

“Brocon” merupakan singkatan dari “Brother Complex” atau “Brother Complex Syndrome.” Istilah ini merujuk pada karakter perempuan maupun laki-laki yang memiliki kompleks terhadap saudara laki-laki mereka, baik saudara laki-laki yang lebih tua maupun yang lebih muda.

Tak beda jauh dari siscon, istilah brocon adalah gambaran bahwa keterikatan kuat dan obsesif juga bisa ditujukan pada saudara laki-laki.

Umumnya, brocon digunakan untuk menggambarkan karakter perempuan yang memiliki hasrat mengasihi, memperhatikan, maupun obsesi pada saudara laki-laki mereka.

Mengapa Siscon dan Brocon Kontroversial?

Sister complex dan brother complex, juga dikenal imouto dan otouto complex, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis di mana seseorang memiliki keterikatan atau ketergantungan yang berlebihan pada saudara kandungnya.

Hal ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara. Beberapa contohnya ialah keinginan yang kuat untuk melindungi atau merawat saudara mereka, perasaan cemburu atau posesif.

Ikatan emosional yang kuat dan melampaui apa yang dianggap sebagai kasih sayang saudara kandung dengan biasa-biasa saja juga termasuk. Dari sikap over-protective seorang kakak atau adik yang berlebihan menjadi faktor utama apabila kondisi ini tidak bisa dikontrol.

Potensi yang tidak diinginkan dari seorang saudara kandung dikarenakan hubungan kompleks tersebut adalah hubungan dan fantasi seksual yang tak lazim. Sikap berlebihan tersebut dapat mengarah pada hubungan inses (hubungan sedarah).

Beberapa media dan ekspektasi dalam masyarakat tertentu bahkan menyumbang peran terhadap perkembangan kompleksitas dalam saudara kandung.

Dalam budaya Jepang, misalnya, konsep “imouto” (adik perempuan) telah menjadi kiasan yang populer di anime, manga, dan bentuk media lainnya.

Kiasan ini sering menggambarkan adik perempuan yang lebih muda sebagai sosok yang imut dan polos, dan mendorong gagasan bahwa seorang kakak laki-laki melindungi dan merawat adik perempuannya.

Penggambaran ini dapat memengaruhi cara beberapa individu memandang dan berinteraksi dengan saudara perempuan mereka sendiri. Ini akan berdampak pada anggapan yang mengarah pada idealisasi hubungan kakak beradik dan keinginan untuk meniru karakter kakak laki-laki yang melindungi.

Demikian pula dalam beberapa budaya lain, terdapat peran gender dan dinamika keluarga yang dapat berkontribusi pada perkembangan kompleksitas saudara perempuan.

Sebagai contoh, dalam beberapa masyarakat tradisional, saudara perempuan mungkin diharapkan untuk mengambil peran yang lebih mengasuh dan merawat adik-adik mereka, yang dapat menyebabkan ikatan emosional yang kuat di antara saudara kandung.

Selain itu, saudara laki-laki mungkin diharapkan untuk menjadi pelindung dan provider utama bagi saudara perempuan mereka, yang dapat berpengaruh pada perasaan tanggung jawab dan keterikatan terhadap saudara perempuan mereka.

Meskipun tema “Brocon” dan “Siscon” bisa muncul dalam anime dan manga sebagai elemen cerita, perlu diketahui bahwa pandangan dan preferensi terhadap hubungan semacam ini dapat berbeda bagi para penonton.

Beberapa orang mungkin menemukan tema ini menghibur, sementara yang lain mungkin merasa tidak nyaman atau tidak setuju dengan representasi hubungan tersebut.

Sebagai penonton, penting untuk menghargai pandangan dan preferensi orang lain serta memahami bahwa anime dan manga bersifat fiksi dan terkadang memperluas batas realitas untuk kepentingan cerita.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel