Jika Melewatkan Sahur, Apakah Boleh Tetap Puasa?

Jika Melewatkan Sahur, Apakah Boleh Tetap Puasa?

Apakah Boleh Puasa Tanpa Sahur?

DAFTAR ISI

Sediksi.comRamadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan rahmat. Umat Islam di seluruh dunia merayakan bulan suci ini dengan berbagai tradisi dan caranya masing-masing.

Satu hal yang pasti, semua umat Islam melakukan ibadah puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Kita mesti mempersiapkan diri untuk menahan nafsu dan menahan diri dari lapar dan haus.

Bagaimana jika lupa makan sahur? Apakah boleh puasa tanpa sahur?

Beberapa orang mungkin pernah mengalaminya, dan sebagian di antaranya bingung bagaimana hukumnya. Nggak perlu risau, karena kali ini akan dibahas bagaimana hukum puasa tanpa sahur dan apakah boleh puasa tanpa sahur.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak penjelasannya.

Apakah boleh puasa tanpa sahur?

Hukum puasa tanpa sahur

Sahur adalah waktu makan sebelum fajar yang dilakukan oleh umat muslim sebelum memulai puasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur sangat penting karena membantu tubuh untuk mempertahankan energi selama berpuasa. Namun, ada kalanya kita terlambat bangun dan tidak sempat makan sahur. Pertanyaannya, apakah boleh puasa tanpa sahur?

Memang, makan sahur amat dianjurkan untuk dilakukan karena menjadi bekal menjalankan ibadah puasa. Rasulullah SAW pernah bersabda, “makan sahurlah kalian karena ada banyak keberkahan di sana” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan! Ini Manfaat Puasa Ramadan dalam Agama Islam

Menurut sebagian ulama, boleh saja seseorang melakukan puasa tanpa sahur, jika memang tidak mampu atau terlambat bangun untuk sahur, akan tetapi kita harus sudah memiliki niat puasa sebelumnya. Dalam arti lain, puasa tanpa sahur tidak lah masalah asalkan sudah mengucapkan niat.

Niat puasa adalah suatu ketetapan hati yang diucapkan dengan lisan dan disertai dengan keyakinan yang kokoh untuk melakukan puasa. Niat ini harus dilakukan sebelum terbit fajar saat hendak berpuasa.

Beberapa orang bahkan mengucapkan niat berpuasa saat malam sebelum tidur. Itu dilakukan untuk mengantisipasi sekiranya mereka melewatkan makan sahur. Selain itu, memastikan berniat berpuasa esok harinya.

Dalam suatu kisah, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW tetap menjalankan ibadah puasa saat tak ada makanan di rumahnya. Para ulama merujuk kisah tersebut

“Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami dan bertanya, ‘apakah engkau punya makanan?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Kalau begitu, saya akan puasa’ (HR. Muslim (1154), Nasai (2324), dan Turmudzi (733).

Niat puasa tidak harus diucapkan dengan bahasa arab, tetapi dapat juga diucapkan dengan bahasa yang dimengerti. Contohnya, “Saya berniat puasa hari ini untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim, semoga Allah SWT menerima puasaku dan memberikan rahmat dan ampunan kepada saya.”

Di beberapa tempat di Indonesia memiliki tradisi untuk mengucapkan niat puasa secara berjama’ah setelah selesainya ibadah sholat tarawih. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kelalaian mengucap niat.

Pentingnya sahur

Apakah boleh puasa tanpa sahur? Di atas, telah membahas hukumnya. Kali ini berdasar manfaatnya.

Beberapa ahli mengatakan sahur sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Makan sahur bisa memberikan energi yang cukup untuk menahan lapar dan haus selama berpuasa. Tanpa sahur, kita mungkin akan mudah merasa lemas dan kurang fokus sehingga berpuasa menjadi lebih berat.

Sahur dianggap penting karena memiliki beberapa manfaat kesehatan dan rohani bagi seseorang yang menjalankan ibadah puasa.

Pertama-tama, sahur membantu seseorang menjaga keseimbangan gula darah. Ketika seseorang makan makanan yang kaya protein dan serat di sahur, kadar gula darah akan terjaga sepanjang hari.

Kedua, sahur membantu menjaga tingkat energi seseorang sepanjang hari. Energi yang diperoleh dari makan sahur akan dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas. Tanpa energi yang cukup, tubuh bisa terasa letih, lesu, lemas dan kelelahan saat menjalankan puasa.

Ketiga, sahur juga membantu menjaga kesehatan pencernaan seseorang. Makanan yang dikonsumsi selama sahur membantu memperlancar pencernaan dan mencegah masalah pencernaan seperti sembelit atau perut kembung.

Keempat, sahur juga memiliki manfaat rohani bagi seseorang yang menjalankan ibadah puasa. Sahur memberi kesempatan bagi seseorang untuk melanjutkan beribadah. Ini juga berhubungan dengan sunah agar mengakhirkan sahur dan salat Subuh di awal waktu.

Dari semua manfaat sahur itu, kiranya kita mesti mempertimbangkan untuk tidak melewatkannya. Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap berusaha untuk makan sahur meskipun hanya dengan sedikit makanan.

Jika terlambat bangun, kita bisa mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti buah-buahan, roti, atau minum susu. Hal ini akan membantu tubuh kita mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani puasa seharian.

Penting juga untuk diingat bahwa puasa adalah ibadah yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan kesabaran, ketekunan, dan ketaqwaan kita kepada Allah.

Jadi, apakah boleh puasa tanpa sahur? Boleh saja seseorang berpuasa tanpa sahur jika memang terlambat bangun. Namun, sebaiknya kita tetap berusaha untuk makan sahur meskipun hanya dengan sedikit makanan.

Jika persoalannya adalah kelalaian mengucap niat, cara yang lazim dilakukan orang-orang untuk menghindarinya ialah mengucap niat berpuasa sebelum tidur di malam hari.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat berpuasa!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel