Apakah MotoGP Mandalika 2023 Menggunakan Pawang Hujan? Ini Penjelasannya!

Apakah MotoGP Mandalika 2023 Menggunakan Pawang Hujan? Ini Penjelasannya!

Apakah MotoGP 2023 Menggunakan Pawang Hujan? Ini Penjelasannya!

DAFTAR ISI

Sediksi – Salah satu balap motor kelas tinggi yaitu MotoGP akan kembali diadakan di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, besok pada tanggal 13 – 14 Oktober 2023. Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian banyak orang yaitu cuaca.

Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa Indonesia adalah negara tropis yang sering mengalami hujan. Datangnya hujan jelas akan mengganggu jalannya balapan, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan bagi para pembalap.

Untuk mengatasi hal ini, biasanya penyelenggara acara besar di luar ruangan akan menyewa pawang hujan, yaitu orang yang diyakini memiliki kemampuan untuk mengendalikan hujan dengan melakukan ritual tertentu. Pawang hujan sering digunakan di berbagai acara seperti upacara adat, pertandingan sepak bola, atau pernikahan.

Apakah MotoGP 2023 menggunakan pawang hujan?

Apakah MotoGP Mandalika 2023 Menggunakan Pawang Hujan? Ini Penjelasannya! - 1000005078
JPNN

Namun, ada yang berbeda jika dibandingkan dengan penyelenggaraan motoGP di  Mandalika pada tahun sebelumnya. Kali ini penyelenggara MotoGP 2023 di Mandalika memutuskan untuk tidak menggunakan pawang hujan karena beberapa alasan.

Salah satu yang paling menjadi perhatian adalah alasan yang dikemukakan oleh Komandan Lapangan (Korlap) World Superbike (WSBK) 2023 di sirkuit Mandalika Jamaludin Malady. Dirinya mengungkapkan bahwa salah satu alasan penyelenggaraan motoGP tahun ini tidak menggunakan pawang hujan karena pawang hujan sempat gagal menghentikan hujan.

“Kami tidak menggunakan pawang hujan (untuk penyelenggaraan motoGP 2023), karena saat motoGP 2022, Rara tidak bisa menghentikan (turunnya) hujan. Malah semakin besar” dikutip dari JPNN.

Jamaludin juga menambahkan bahwa misalnya penyelenggaraan motoGP 2022 lalu sukses berjalan tanpa terjadinya hujan mungkin pihak WSBK 2023 di Mandalika akan kembali menggunakan jasa Rara sebagai pawang hujan.

Sementara itu, perihal penyelenggaraan motoGP 2023 tidak menggunakan pawang hujan, Rara menanggapinya dengan santai serta beralasan bahwa pada tanggal 12 Oktober dan 13 Oktober dirinya sudah memiliki agenda tersendiri yaitu menonton pertandingan sepak bola.

Alasan lain mengapa tidak menggunakan pawang hujan

Selain alasan yang telah diungkapkan oleh Korlap WSBK 2023 di sirkuit Mandalika, sebenarnya terdapat beberapa alasan lain yang juga menjadi dasar mengapa motoGP 2023 di Mandalika tidak menggunakan jasa pawang hujan.

  • Alasan pertama adalah menggunakan pawang hujan dianggap tidak sesuai dengan standar internasional MotoGP. Mengingat ajang MotoGP merupakan ajang balap motor yang profesional dan modern, yang mengandalkan teknologi dan sains. Menggunakan pawang hujan bisa menimbulkan kesan negatif bagi citra MotoGP dan Indonesia di mata dunia. Meskipun sebagian  orang menganggap hal ini merupakan sebuah keunikan.
  • Alasan berikutnya adalah menggunakan pawang hujan juga bertentangan dengan nilai-nilai lingkungan yang dianut oleh MotoGP dan Mandalika. MotoGP dan Mandalika berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Menggunakan pawang hujan bisa dianggap sebagai bentuk intervensi terhadap siklus alam yang seharusnya berjalan secara alami.
  • Terakhir adalah menggunakan pawang hujan juga tidak menjamin keberhasilannya. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa pawang hujan bisa mempengaruhi cuaca. Bahkan, ada beberapa kasus di mana pawang hujan gagal mencegah atau menghentikan hujan selain pada gelaran motoGP 2022 lalu. Misalnya, pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, pawang hujan yang disewa oleh panitia tidak berhasil menghalau hujan yang mengguyur stadion saat upacara pembukaan.

Oleh karena itu, gelaran motoGP 2023 di Mandalika memilih untuk tidak menggunakan pawang hujan dan mengandalkan prediksi cuaca yang akurat dan sistem drainase yang baik di sirkuit. Jika terjadi hujan saat balapan berlangsung, para pembalap akan tetap melanjutkan balapan dengan menggunakan ban basah yang sesuai dengan kondisi lintasan.

Namun, jika terjadi hujan yang sangat deras dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan dalam gelaran balapan, tentu balapan akan dihentikan sementara untuk menunggu hujan reda sampai bisa dilanjutkan kembali.

MotoGP 2023 di Mandalika akan menjadi balapan yang menantang dan menegangkan bagi para pembalap dan penonton. Tanpa menggunakan pawang hujan, para pembalap harus menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam menghadapi segala kemungkinan cuaca.

Mengingat motoGP merupakan salah satu gelaran balap motor paling bergengsi dan modern. Kehadiran pawang hujan tentu bukan suatu standar yang harus ada pada setiap gelaran balapan. Selain itu, motoGP dan Mandalika juga berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap asli tanpa rekayasa serta belum adanya bukti ilmiah yang menunjukkan keberhasilan pawang hujan menjadi salah satu alasan penting bagi tidak adanya pawang hujan di gelaran motoGP 2023 ini.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel