Ahoy, para nakama One Piece! Siapa yang tak kenal Monkey D. Luffy, kapten bajak laut yang bersemangat dari serial legendaris, One Piece?
Nah, kali ini Sediksi bakal bahas sesuatu yang mungkin udah sering terdengar di telinga kalian: ‘Baka Senchou’. Arti baka senchou sendiri sebetulnya merujuk pada kepribadian Luffy sepanjang cerita One Piece.
Apa sih sebenernya arti baka senchou yang melekat pada Luffy ini dan kenapa Luffy dapat julukan itu?
Arti baka senchou
Pertama-tama, kita harus pecahin dulu dua kata yang membentuk julukan ini.
Kata pertama, “baka” dalam bahasa Jepang berarti “bodoh”. Kita semua setuju, Luffy memang punya kelakuan yang terkadang bikin geleng-geleng kepala. Nah, kata kedua, “senchou” yang berarti “kapten”. Jadi, kalau digabung, baka senchou artinya adalah si kapten bodoh.
Loh, gimana bisa seorang kapten punya julukan yang menggambarkan kebodohan? Ini nggak lepas dari kelakuan unik Luffy yang kelakukannya selengean banget.
Arti baka senchou dalam bahasa Indonesia adalah kapten yang bodoh atau dungu. Istilah ini sering digunakan untuk menyebut karakter Luffy dari anime One Piece, yang merupakan kapten Bajak Laut Topi Jerami.
Meskipun Luffy sering berperilaku konyol dan tidak berpikir panjang, ia juga memiliki komitmen, kepercayaan, dan kharisma yang membuat krunya dan banyak orang lain menghormatinya.
Banyak penggemar One Piece yang menganggap Luffy sebagai contoh pemimpin yang baik, meskipun ia dijuluki baka senchou.
Alasan kenapa Luffy dijuluki baka senchou
Sepanjang cerita One Piece dari awal hingga chapter terbaru, kelakuan Luffy sering bikin geleng-geleng kepala.
Sebagai kapten bajak laut, ia jauh dari gambaran ‘bajak laut’ yang seram, galak, dan beringas. Sebaliknya, ia lebih sering ditampilkan sebagai karakter yang polos hingga suka bertingkah konyol. Namun, bukan berarti ia kapten yang lemah.
Semua kru Bajak Laut Topi Jerami tahu kalau Luffy adalah sosok yang easy going. Pembawaannya hampir selalu ceria dan konyol. Kadang-kadang, perangai ini yang membuat rekan-rekannya sering kelewatan saat bercanda dengan sang kapten.
Di satu sisi, karakteristik ini bisa merekatkan mereka. Sayangnya, di sisi lain, karakter Luffy juga berpeluang membuatnya jadi bahan olok-olok.
Penggemar One Piece barangkali menemukan dua sisi kepribadian Luffy. Sebetulnya ia tidak bodoh, tetapi bisa bersikap dan tahu situasi bagaimana ia harus membawakan diri.
Ada beberapa rujukan mengenai asal-usul Luffy dijuluki baka senchou. Kita tahu, semua kru Topi Jerami sangat menghormati sang kapten. Di lain sisi, kita juga tahu Luffy sering dibercandai secara berlebihan.
Dalam konteks ini, arti baka senchou lebih dekat dengan cara kru Topi Jerami saat bercanda dengan Luffy sebagai olok-olok. Jadi, baka senchou artinya bukan Luffy memang beneran bodoh dan tak cakap, tetapi justru kelakuannya yang kocak.
Jika Luffy memang bodoh, sudah sejak lama Bajak Laut Topi Jerami bubar, bukan?
Salah satu chapter yang menunjukkan kru Topi Jerami mengolok-olok Luffy adalah di Arc Water Seven.
Sebagai contoh, Zoro meledek Luffy karena ia memang bego dan bimbang mengambil sikap atas kejadian yang melibatkan keluarnya Usopp dari Bajak Laut Topi Jerami.
Di akhir Arc itu, kita tahu kalau ia bisa bersikap selayaknya seorang kapten.
Meski kocak, Luffy selalu dihormati
Luffy memang bukan tipe pemimpin yang serius seperti kapten-kapten bajak laut pada umumnya. Tapi, jangan salah sangka, Nakama! Kekonyolan dan kebodohannya ini bukan berarti Luffy lemah. Sebaliknya, dia memiliki kekuatan yang luar biasa.
Luffy dijuluki baka senchou yang artinya kapten yang bodoh karena kelakuannya yang konyol dan terlihat bodoh. Ini hanya olok-olok saja, dan bukan dalam pengertian harfiah.
Sosok Luffy ini tampaknya memang sengaja diciptakan oleh Eiichiro Oda untuk menggambarkan karakter Luffy yang sering melakukan sesuatu tanpa berpikir dan tanpa pertimbangan.
Sebenarnya jika kita mengamati karakter Luffy, dia adalah karakter yang otentik di serial One Piece. Ia tak ragu untuk mengekspresikan diri, dan bertindak sesuai kata hatinya.
Justru itulah yang mempererat hubungan Luffy dan rekan-rekannya. Ia dihormati bukan karena kuat dan tangguh belaka, tetapi juga karena ia selalu berusaha menjaga rekan-rekannya dan mewujudkan mimpi mereka bersama.